50 - Nasi goyang

13.4K 606 20
                                    

Langsung baca aja ya gess😭
Author malu mau ngebacot sebulan kga update🙈

Happy Reading!!

________________________

Angga menuntun Ara untuk duduk di Sofa karena ulahnya tadi Ara yang kena tinjuan di sudut matanya karena Angga yang salah sasaran, seharusnya meninju Azka yang kena malah Istrinya.

"Kak Angga ini gimana mata Ara huaaa benjol" pekik Ara memegangi sudut mata sebelah kirinya itu yang memerah bengkak.

"Aduh, bentar aku ambilin plester" kata Angga panik serta bingung melihat Ara yang menangis.

"Kok plester sih, air dingin bego buat ngompres" ucap Azka membenarkan.

"Apa sih lo! Brisik bnget tai" balas Angga.

"Kak Angga ihh, mata Araa sakittt malah debat"

"Bentar aku ambilin kompresan." Kata Angga dan berlalu menuju dapur mengambil air dingin dan handuk kecil.

"Ara kamu gak apa-apa?"tanya Azka memperhatikan sudut mata Ara.

"Udah jendol gini malah ditanya gak apa-apa, gimana sih kak?!" Balas Ara kesal menahan sakit dimatanya.

"Y-yaa maaf kan basa-basi ra"

"Lo ara sudah nangis gitu masih sempet-sempetnya basa basi." Kata Angga yang baru datang dari dapur membawa sebaskom air lengkap dengan es batu dan handuk kecil.

Baru saja Azka hendak bersuara, mamahnya menahan bahu Azka dan menggeleng seakan memberi isyarat.

"Minggir lo atau nggak lo pulang bareng mamah tercinta  nyempit-nyempitin rumah gue aja, udah tau rumah gue kecil kayak kos-kosan" omel Angga mengusir Azka dan Mamahnya.

"Kak Angga ih!!"

"Apa sih ra, kan bener aku"

"Yaudah mamah dan Azka pulang dulu, kamu obatin Ara yang bener. Besok kita kemari lagi" ucap mamahnya.

"Dih ngapain kesini? Buang-buang waktu yang punya rumah aja." Balas Angga cerewet.

"Brisik lo suka-suka tamu lah!" Azka tak mau kalah.

Azka dan mamahnya pun pulang setelah berpamitan pada Angga dan Ara.

"Sakit ra?" Tanya Angga sambil mengompres.

"Kenapa kak Angga mau rasain juga? Sini Ara tinju biar adil" tawar Ara pada Angga.

"Eh janganlah, lagian kamu begayaan banget pake segala ngehalang si kopet"

"Huss kak Angga gaboleh ganti-ganti nama orang, begitu juga emaknya potongin kambing dua"

"Bodo amat, emak-emak dia juga"

"Mamah kan mamah kak Angga juga?" Ucap Ara.

"Dihh, cuihh jijik aku punya mak kyak dia, hihh! Pergi ninggalin keluarga selingkuh eh pulang-pulang bawa anak"

"Is kak Angga!!! Gak beh gitu, gimana pun juga dia mamah kak Angga orang yang ngelahirin kak Angga, kalo nggak ada mamah mana mungkin kak Angga ada didepan Ara nikah sama Ara iyakan?" Kata Ara.

"Iya juga sih bner, tapi ih kenapa aku harus lahir dari--

"Kak Angga! Dengerin Ara. Mamah itu perempuan sama kayak Ara--"

"Ohh jadi kamu mau kayak mamah gitu? Okeh fine, yaudah sana!" Potong Angga.

"Kak Angga mah, maleslah. Orang lagi ngomong dipotong-potong, otongnya kak Angga juga yang Ara potong lama-lama!"

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang