32 - meresahkan

20.8K 1K 38
                                    

Hallow 😭
Akhirnya setelah sekian lama tak update, akhirnya Authore bisa update lagi😭😭
Ada nungguin gak si??? Serius nanya.

Happy Reading😭🥳🥳🥳🥳🥳🥳

_________________________________

"Kak Angga?" Panggil Ara pelan, sambil menghadapkan tubuhnya  dengan posisi miring ke arah Angga yang berada di sebelahnya tengah berbaring.

"Hm?" Sahut Angga

"Kita gak pulang?" Tanya Ara karena memang hari sudah mulai gelap dan mereka masih di rumah kakek.

"Ntar, habis makan malem baru di bolehin pulang sama kakek. Kenapa?" Tanya Angga yang ikutan memiringkan tubuhnya menghadap ke Ara, Angga menatap mata Ara sambil mengelus rambutnya lembut.

Sedangkan Ara hanya bisa menahan nafasnya karena gugup.

"K-kak?"

"Kenapa?" Tanya Angga mengerutkan keningnya.

"A-ara boleh p-peluk gak?" Ucap Ara gugup meminta untuk memeluk Angga dengan tatapan menghadap ke dada bidang Angga, ia tak sanggup untuk menatap mata Angga langsung.

Angga diam..

Grep..

Tubuh Ara kaku saat Angga menarik tubuh nya ke dalam dekapannya, Jantung Ara berdegup kencang terkejut, karena ia fikir Angga tidak akan mau.

"Tinggal peluk aja kok susah, ini kan yang kamu mau?" Tanya Angga mengejek.

Ara menenggelamkan kepalanya mengeratkan pelukan nya kepada Angga ia tak mau Angga makin mengejeknya karen pipinya yang sudah merah ini.

Hangat...

Itu yang dirasakan Ara.

Tak lama Angga tertidur sambil memeluk erat Ara yang masih berada di dekapannya, lain dengan Ara ia sudah tidak bisa tidur karena sebelumnya dia sudah tidur duluan.

Tokk.. tokk.. tokk..

Ara yang mendengar ketukan pintu dari luar kamar, hendak bangun. Mengangkat tangan Angga yang berada di pinggangnya,

Namun, bukannya lepas Angga malah makin mengeratkan pelukannya menarik pinggang Ara kembali agar kembali seperti semula.

"Kak Angga, lepasin. Itu ada yang ngetuk pintu," kata Ara berusaha melepaskan.

"Siapa?" Tanya Angga melepaskan pinggang Ara dari tangannya.

Ara menggeleng, "gak tau, ini baru mau di lihat" ucap Ara lalu berdiri hendak membuka pintu.

"Aku aja," ujar Angga menarik tangan Ara agar kembali duduk di ranjang.

Lalu berdiri, berjalan ke arah pintu untuk menge-cek.

Ceklek...

"Kenapa bi?" Tanya Angga melihat pembantu yang berada di rumah kakeknya itu di depan pintu kamarnya.

"Den Angga dipanggil makan malam sama tuan, den" ucapnya.

"Sekarang udah malam?" Tanya Angga terkejut lalu melihat ke arah jam yang berada di dinding kamar,

"Iya bi, nanti kita turun" balas  Angga di angguki, lalu pembantu itu meninggalkan Angga setelahnya Angga menutup kembali pintu kamarnya.

"Siapa kak?" Tanya Angga,

"Kakek suruh kita buat makan malam, yuk" ajak Angga.

Ara mengangguk, lalu menahan tangan Angga yang sudah hampir keluar kamar.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang