6 - Keterpaksaan

22.1K 1.2K 20
                                    

Bacanya pelan-pelan yaa, typonya banyak hehe...

Happy Reading🥳

- - -

Saat ini dua keluarga sudah berkumpul menjadi satu diruang tamu rumah keluarga Rayn dan Reina termasuk Ara dan Angga pastinya kecuali Alfa yang tidak ada karena sedang bertemu teman-temannya.

"Jadi Angga mau dijohohin sama adek temen angga sendiri yang polosnya gaada akhlak, pah?" Ucap Angga lalu mendapatkan jeweran dari Dirga kakeknya.

Ara tertunduk dengan memainkan tangannya saat mendengar ucapan Angga tadi.

"Jaga omongin kamu Angga!" Tegas Ditya

"Maafkan cucu saya ya Rayn, dia memang seperti itu, tapi aslinya baik kok" ujar Dirga membela Angga yang dengan santainya bersandar di sofa yang ia duduki itu.

"Iya tidak apa-apa pak Dirga, kami mengerti akan hal itu, benarkan mah, ra?" Ucap Rayn mewakilkan keluarganya, Reina tersenyum lalu mengangguk sedangkan Ara tidak merespon ia hanya sibuk dengan pikirannya.

"Ara?" Panggil Rayn,

"Ehh iya pah? Maaf ara gagal fokus tadi," kata Ara menegakkan kepalanya.

"Ara mau bicara sama Kak Angga ber dua boleh kan?" Ucap Ara meminta izin,

"Boleh kok, silahkan" kata Dirga mengizinkan, melihat Angga yang mengabaikan ucapan Ara, Dirga menyengggol lengankan meng-kode agar Angga mengikuti Ara,

Angga memutar bola matanya malas, dengan wajah datar tak berekspresi Angga pun berdiri mengikuti kemana Ara pergi,

Ternyata Ara membawa Angga ke taman belakang yang ada dirumahnya itu, lalu duduk di bangku yang memang sudah disediakan disana.

"Kak Angga? Sini duduk dong, emang ga pegel apa berdiri terus." Suruh Ara seraya menepuk-nepuk tempat yang ada di sebelahnya.

Angga hanya mengikutinya, lalu berkata "buruan lo mau ngomong apa," kata Angga dengan wajah datar tak sedikit pun melirik kearah Ara.

"Kok kak Angga jadi beda sih, ga kayak biasanya, jadi lebih dingin ke Ara" kata Ara

"Langsung to the point aja ga usah banyak bacot karena itu ga berguna, dan satu lagi gue baik sama lo hanya karena lo adik dari sahabat gue" Angga menjelaskan,

"Ara tau pasti kak Angga ga suka kan? Dijodohin sama Ara, yang polos, tepos, yang pastinya ga ada yang speaial dari diri Ara" ucap Ara, Angga berdehem meresponnya

"Kak Angga boleh kok menolak perjodohan ini" lanjut Ara,

"Lo pikir semudah itu gue bisa menolaknya, kalo gue tolak bisa-bisa semua aset yang gue punya disita sama kakek" balas Angga,

"Ga ada cara lainkan?"

"Gue bakalan terima perjodohan ini!" Ucap Angga membuat Ara terkejut,

"Tapi dengan syarat, lo ga boleh ikut campur sekali pun dalam hidup gue,  atau pun ngatur gue seenak jidat lo." Ara terdiam setelah mendengarkan syarat yang diucapkan Angga,

Ara masih terdiam mencerna kata-kata yang di ucapkan Angga.

"Ara ingin sekali menolak perjodohan ini, walaupun dengan orang yang ia sukai sekali pun, tapi bagaimana dengan perasaan mamah dan papah dan ini adalah permintaan kakek untuk terakhir kalinya," gumam ara dalam hatinya,

"Malah melongo, gimana setuju?" Tanya Angga,

Ara mengangguk, "oke Ara setuju tapi Ara punya satu permintaan juga"

Ck!

"Apa?" Tanya Angga lagi-lagi dengan wajah temboknya,

"Kak Angga ga boleh larang Ara deket sama siapa pun itu meskipun dia cowok" kata Ara

"Ck! Buat apa juga gue ngelarang lo deket sama cowok, lagian gue ga pernah peduli,"

Deg..

"Oke kalo itu permintaan lo bakalan gue lakuin," kata Angga lalu beranjak dari duduk nya meninggalkan Ara sendirian disana.

Awas aja kalo sampai lo jilat ludah sendiri, rasain lo! -author

Ara menarik nafasnya lalu ikut berajak meyusul Angga ke ruang tamu,

Di ruang tamu sudah terlihat orang tua mereka sedang berbincang-bincang, rentang perusahaan mungkin? Author tidak tahi.. magsudnya tahu.

Seketika semua yang ada diruang tamu menghentikan kegiatannya ketika melihat Angga yang datang dati taman belakang diikuti Ara dibelakangnya.

"Gimana kamu setuju kan?" Tanya Dirga kepada Angga saat Angga sudah mendudukkan bokongnya di sofa,

Angga diam,

"Iya Angga terima perjodohan ini" ucap Angga datar, seketika mereka tersenyum mendengar jawaban dari Angga kecuali Ara yang sudah tau angga menerima perjodohan ini karena terpaksa.

"Ara kamu mau kan?" Tanya Rayn kepada Ara, yang ditanya pun hanya mengangguk pasrah,

"Oke kalo begitu pernikahan kalian akan dia adakan seminggu lagi" ucap Tomo membuat Angga dan Ara terkejut bukan main,

"Jadi ara di jodohkan sama Angga?" Tanya seseorang yang baru saja memasuki rumah dengan wajah terkejutnya.

Tbc..

Kira-kira siapa ya? Yang datang?

Makasih udah dibaca🤗
Jangan lupa voment juga🙃




ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang