47. Missing

10.3K 1.2K 171
                                        

Rosé berdecak kesal pada ponselnya yang tak berhenti berdering. Keluarganya sedang kacau sekarang dan berbicara dengan Jaehyun bukanlah hal yang ia inginkan.

"Rosé angkat telfonnya, kau mengganggu ku." Suara tajam Jisoo membuat gadis blonde itu pasrah dan bangkit untuk menjawab panggilan Jaehyun.

"Kenapa kau—"

"Sesulit itukah kau menjawab telfon ku? Kau dimana sekarang?"

Rosé mengernyit mendengar suara berat Jaehyun yang lantang meneriakinya dari seberang telfon "Di rumah, aku sedang membantu Jisoo eonni untuk—"

"Kerumah sakit sekarang juga. Jangan membantah! Ku tunggu dalam 15 menit."

Panggilannya terputus secara sepihan. Mendengar kata rumah sakit saja sudah cukup membuat suasana hatinya kacau. Siapa lagi yang Jaehyun bahas jika bukan Lisa?

"Siapa yang menelfon? Kenapa wajah mu jadi seperti itu?" Jisoo bangkit dari duduknya dan menghampiri Rosé yang masih terdiam.

"Jaehyun, dia menyuruh ku ke rumah sakit sekarang juga."

"Kau marah karena itu menyangkut Lisa?" tanya Jisoo yang langsung mengerti.

"Aku marah karena dia membentak ku tanpa alasan." sahut Rosé yang memilik pergi ke kamarnya dan meninggalkan Jisoo dalam diam.

"Apa sesuatu terjadi?"

****

Angin kencang itu berhembus menyapa kulit putih Jennie yang nampak memerah karena menahan rasa dinginnya udara di rooftop rumah sakit. Mata kucingnya yang berlinang air mata itu menatap indahnya kota Seoul di hadapannya.

"Jika aku bisa memilih tempat dimana aku mati nantinya, aku ingin tempat yang penuh akan cahaya kota di bawah terangnya bintang dan rembulan."

Tarikan nafas panjang itu terdengar kasar, jantungnya berdegup kencang kala tingginya gedung tempat ia berpijak sekarang membuat tubuhnya meremang "Yang kau maksud tempat inikan Lisa? Kalau begitu biar aku yang merasakannya pertama."

Ting~

Jennie terlonjak saat suara notifikasi itu mengejutkannya, ia bersyukur karena tak terpeleset dan berakhir jatuh dari sana "Jaehyun sialan, akan ku buat pipi mu bolong selamanya."

Awalnya gadis itu mendumal kesal saat tahu bahwa nama Jaehyun lah yang muncul di notifikasi, tapi rangkaian pesan yang Jaehyun kirimkan justru membuatnya berlari cepat meninggalkan rooftop dan melupakan aksi bunuh dirinya.

Brak~

Ketiga pria bertubuh tinggi itu menoleh dengan wajah kaku "Lisa... ada apa dengan adik ku!"

"Noona tenang dulu. Bambam sudah menyuruh beberapa orang untuk mencari Lisa---"

"Bagaimana aku bisa tenang jika kau bilang bahwa adik ku hilang, bodoh! Ini semua pasti salah ku, dia hilang karena aku tak menjaganya. Jika aku tak meninggalkannya dia tak akan hilang."

Like A Butterfly ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang