09. Lunch

10.5K 1.3K 101
                                    

Rosé terdiam di balik pintu ruang rawat Lisa dengan kaki bergetar, mendengarkan semua ucapan Jennie yang nampak mulai terisak di dalam sana.

"Eonni jika seandainya saja kau tahu penderitaan Lisa selama ini, mungkinkah ego mu itu akan terkalahkan?"

"Chaeyoung~ah kau menangis?" Gadis blonde itu dengan segera menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

"Ada Jennie eonni. Kau tahu dia tak akan mau menemui Lisa saat ada kita. Jadi biarkan mereka berdua di dalam"

Jisoo mengangguk pasrah, ikut terduduk di depan ruang rawat Lisa bersama adik ketiganya itu "Kenapa kau menangis. Kau masih tidak mau memberitahukan apa alasannya?"

Tahu dengan jelas bahwa adiknya itu tengah berusaha mengalihkan pembicaraan di antara mereka, Jisoo kembali menanyakan pertanyaan yang sama.

Membuat Rosé menoleh dengan ragu pada kakaknya itu, lalu kejadian siang tadi mulai mengalir begitu saja dalam ceritanya pada Jisoo.

"Aku tak tahu jika selama ini Lisa menyimpan hal seperti itu dari kita"

"Tenanglah, aku akan mencaritahu semuanya"

Pagi ini Lisa bangun dengan mata yang sedikit membengkak, malam tadi bukan maksudnya membohongi Jennie dengan berpura-pura tidur tapi memang gadis itu sangat sulit tertidur.

Mendengar semua yang kakaknya itu katakan Lisa semakin yakin bahwa keputusannya untuk kembali meluluhkan hati Jennie tidaklah salah.

Melihat bagaimana kakaknya itu bahkan tertidur dengan posisi duduk di sisinya benar-benar membuat hati Lisa menghangat.
"Pagi sayang—"

Mata bulat Lisa melebar pada Yoona dengan suara yang hampir menggema di ruangannya itu "Ah sudah pagi?"

Gadis berponi itu berdecak kesal saat Jennie bangun "Eomma sih"

"Aku harus pergi ke ruangan ku—" kantuk Jennie seketika menghilang saat tangan Lisa menarik lengannya dan menciumnya tepat di bibir.

"Kau melupakan morning kiss ku, eonni. Ah ya jangan lupa liur di pipi mu itu" Lisa terkekeh pelan pada Jennie.

Sempat terdiam beberapa saat gadis bermata kucing itu tersadar dan berlalu begitu saja "Apa hanya Jennie yang menemani mu? Lalu dimana Jisoo dan Rosé?"

"Molla, ku rasa mereka tak datang"

Lisa merebahkan dirinya, menatap langit-langit putih ruang rawatnya dengan hampa "Eomma, aku ingin berlibur dengan ketiga kakak ku pekan ini boleh, kan?"

Yoona menoleh pada Lisa dan menatap putrinya itu dengan terkejut "Kenapa tiba-tiba? Bukankah kau masih dalam proses syuting?"

"Itu mudah. Aku hanya ingin kembali bersama ketiga eonnie ku, ke Paris"

****

Lisa menegakan duduknya saat sosok sang ayah muncul "Sudah siap?"

"Hm, kami tak membawa banyak barang" Yoona menunjuk pada sebuah tas kecil di sisi ranjang Lisa.

Pria Lee itu mengangguk, saat Lisa hendak mulai melangkah gadis itu sedikit tersentak saat tangan besar sang ayah meraih punggungnya.

"Eoh, punggung mu bekak Lisa~ya?"

Tersadar dari keterkejutannya gadis berponi itu menggeleng cepat "Tak apa mungkin karena sedikit pegal jadi bengkak"

Like A Butterfly ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang