hay,,,hay,,
aku kembali yaa hhahhha.. pada nunggu gak neh? oh iya aku mau ikutin salah satu challene buat update story tuh satu minggu sekali. Dan aku akan update di hari jum'at malam ya hehehe.. kalau pun ada jum'at yang terlewat berarti double update . Do'akan semoga aku bisa konsisten..
Makasih sebelumnya....
selamat membaca...
***
Yuki beranjak dari tempat duduknya, tapi Mama Yuki menahannya. "Dengarkan Mama. Mama mohon" pinta Mama, Yuki pun menghentikan langkahnya. "Sepertinya kamu harus tahu, ada satu memory yang terpaksa kami hapus dari ingatan kamu" Ucap Mama dan Yuki membalikkan badannya menatap Mamanya tak percaya. "Waktu kamu kecil, Kamu bisa memperbaiki sebuah proyek baru perusahaan papa yang di sabotse. Orang yang gak suka usahanya gagal dia mencoba menculik kamu. Kami berusaha menyelamatkan kamu, dan saat kami berhasil menyelamatkan kamu. Kami melihat kamu mengalami trauma yang sangat hebat. Dari situ kami menyembunyikan kamu. Karena kami gak mau kamu mengalami hal yang sama" Jelas Mama Yuki, Yuki yang mendengarnya tak mampu berkata apa-apa.
***
"Maafkan kami. Percayalah, kalau kami gak ada maksud apa pun selain melindungi kamu" lanjut Mama Yuki, Yuki membalikan badannya "tapi gak harus dengan mengorbankan saudara aku sendiri. itu sama aja kalian jahat" Ucap Yuki dengan menekan emosinya. "Kami gak tahu akan seperti ini jadinya, karena kami enggak mengira akan ada serangan untuk kedua kalinya" jelas Mama Yuki yang kini menggenggam erat tangan Yuki. "Kalau Tante Jessy, kenapa?" tanya Yuki, Mama Yuki terlihat menghela nafasnya "Tante kamu adalah adik Papa kamu yang sangat mencintai kakaknya, ia selalu bersumpah akan melindungi kamu karena kamu sejak dulu disusui oleh dia. Jadi, tanpa berpikir panjang ia rela menggantikan posisi Mama demi kamu. Itu juga yang jadi penyesalan Mama selama ini karena membiarkan Tante kamu memakai semua barang Mama dan berlaga seperti Mama untuk mengelabui siapa pun. Dan pastinya agar kamu merasa kalau Mama selalu ada bersama kamu. Itu semua diluar kuasa Mama, Maafkan Mama" Mama Yuki mulai terisak. Yuki pun hanya menangis dalam diam, ia tak mengira kalau kehadirannya lah menjadi pusat ancaman untuk keluarganya sendiri. Tak ada respon apa pun dari Yuki, itu membuat perasaan dingin dihati Mamanya.
"Mama pergi dulu, Mama gak akan maksa kamu untuk urusan dengan perusahaan dan semua hal yang menyangkut keluarga kita. Lanjutkan apa yang sekarang kamu lakukan, tetaplah menjadi Melody. Setidaknya Mama bisa melihat kamu bahagia dengan dunia Melody" Ucap Mama Yuki dengan Yuki yang menatap Mamanya tanpa kata. "Kenapa Mama bisa tahu tentang Melody?" Ucap Yuki dan Mamanya hanya menatapnya haru, ini kali pertama Yuki memanggilnya Mama setelah kepergian Azzura. Mama Yuki menggenggam erat tangan Yuki, "Mama dan Papa tahu semua tentang kegiatan kamu. Mama tahu kamu sangat cinta dunia musik, bahkan kami tahu kalau kamu memiliki sebuah cafe dengan tema perpustakaan. Mama tahu semuanya, dan Mama tahu kamu pergi bersama temen-temen kamu ke Lombok" Jelas Mama. Yuki hanya menganggukan kepalanya, perasaannya menghangat seketika melihat tatapan Mama yang sangat hangat untuknya, ia merindukannya.
Yuki ingin memeluk mamanya, ia pun melangkah maju mendekati Mamanya. Yuki memeluk Mamanya, dan Mama langsung membalas pelukan Yuki. Ada kerinduan yang sangat amat dalam yang disalurkan keduanya, nyatanya sejak lama Yuki memang tak sedekat ini ketika Azzura masih hidup pun. "Mama sayang sama kamu, Aurora. Mama ingin sekali setiap saat berama kamu, tapi Mama gak bisa. Ini demi kebaikan kamu, kamu pasti ngerti kan?" Ucap Mama dan Yuki tersenyum pada Mamanya. "Mah, apa yang mau mama obrolin waktu itu?" tanya Yuki. Mama mengajak Yuki duduk di ruangan depan dengan sebelumnya menelpon Jessy untuk masuk ke dalam rumah.
Jessy masuk dengan wajah yang bahagia melihat Yuki sudah berbaikan dengan Mamanya, Kemudian Mama menunjuk kursi disampingnya untuk ikut duduk bersama mereka. "Jessy, terimakasih kamu sudah mau menjaga Aurora. Tante beruntung punya kamu disisi Aurora. Kamu sudah tante anggap seperti anak tante sendiri. Jadi, kapan pun kamu butuh tante langsung hubungi tante ya?" Ucap Mama Yuki dan Jessy pun terharu, "Boleh aku peluk tante?" tanya Jessy dan Mama Yuki mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
Фанфикsetiap kehidupan itu punya iramanya sendiri, dan memiliki komposisi nada yang berpareasi. begitupun ketika nada itu mampu membuat dua hati menemukan benang merah yang terhubung dal kehidupannya.. tentang dia, tentang nada dan irama dari sebuah kisah...