Dua (Like)

504 73 35
                                    

Terimakasih untuk respon update Story ini.. jujur sempet ragu seh mengusung Dimas disini hehehe..
Tapi entah apa yg aku rasain itu ya penasaran aja sama Yuki Dimas ehhee.

Dan Terimakasih untuk LovestoryALKI untuk covernya yg Keren abis.. pas banget sama visual yang ingin aku tampilkan..

Oke Monggo dilanjut bacanya....

***

Jessy terlibat dengan semua yang berhubungan dengan Yuki bukan satu kebetulan, karena Jessy memaksa masuk kedala ruang lingkup Yuki, meyakinkannya bahwa ia mampu dan pantas Yuki percaya. Karena orang yang Yuki percaya waktu itu hanya saudaranya, Ayuk. Saudara kembar Yuki yang mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan Yuki.

***
Setelah banyaknya proposal yang diajukan, Yuki mencoba memberikan kesempatan pada Band kekasihnya yang entah dapat ide dari mana mengajukan sebuah instrumen yang berhasil menggerakkan sedikit kepenasarannya. Penasaran siapa Yang menciptakannya, atau mungkin ini Dimas? Karena terakhir ketemu tadi sore Dimas bilang akan menyelesaikan kerjaannya.

Jessy menatap gerak-gerik Yuki yang terus berulang mendengarkan instrumen yang dikirim Band Dimas, wajah Yuki yang tenang menikmati alunan nada dengan mata tertutupnya sesekali menampilkan senyumnya. Jessy sangat bahagia ketika ada sesuatu yang membuat sepupunya itu merasa setenang ini. Dan ia akan berterimakasih pada orang yang mengirim instrumen itu, dan semoga Dimas yang mengirimnya.

Jessy melihat notice pada laptop di depannya, dan sebuah gambar menunjukkan ada email masuk. Dan itu balasan dari Band Dimas. Jessy membuka email-nya dan membaca dengan seksama. Sebuah ucapan terimakasih dan menanyakan tahapan selanjutnya seperti apa. Jessy pun menghampiri Yuki.

Yuki yang merasa seseorang memegang pundaknya pun membuka matanya dan seolah mengisyaratkan sebuah pertanyaan‌, "ada apa?". Jessy memperlihatkan email yang baru saja diterima. Yuki membaca isi emailnya dan ia menatap Jessy. "Lakukan seperti biasanya" ucap Yuki dan Jessy paham apa yang dimaksud Yuki.

Jessy membalas email tersebut, "Saya membutuhkan detail lengkap tentang projek yang anda ajukan untuk menjadi bahan pertimbangan. Dan..." Jessy terhenti dengan ucapan Yuki,"Jess, tolong tuliskan komentar saya tentang instrumen yang mereka kirim. Kalau saya tertarik dengan emosi dan pemilihan nada yang berbeda pada instrumen tersebut, kalau boleh saya ingin mendengar satu karya lagi" jelas Yuki. Jessy pun menulisnya tanpa dikurangi atau dilebihkan, ada rasa penasaran juga pada diri Jessy karena reaksi Yuki yang tak biasa. Meski Yuki tetap terlihat profesional dalam menanggapinya, tapi harapan besar bahwa ini akan memberikan sesuatu yang lain untuk Yuki. Dan setidaknya ia bisa mulai menerima dirinya sendiri, berdamai dengan dirinya dan yang penting "memaafkan" dirinya sendiri.

Jessy pun mengirim email tersebut, dan langsung diterima oleh sang pemilik email. Dan membalasnya, "Kami akan mengirimkan apa yang anda inginkan, kami meminta waktu 3 hari untuk menyelesaikan instrumennya. Sekali lagi terimakasih atas komentarnya karena itu membuat kami merasa tersanjung dan semakin bersemangat untuk segera bekerjasama. Semoga kami menjadi pemenang yang anda pilih" balasnya.

Yuki hanya tersenyum, kemudian Jessy mengurus semua agenda Yuki yang telah menunggunya. Pada tanggal 25-26 bulan ini Yuki menjadi salah satu Juri tamu pada acara pencarian bakat terbesar di Eropa, dan Yuki akan berangkat dari tanggal 24nya, otomatis ia harus mengurus alasan apa yang harus ia berikan untuk Dimas dan orang tuanya sebelum kepergiannya ke Lombok.

"Gw perlu ikut ga?" Tanya Jessy, Yuki menimbang sedikit. "Kayanya Gw bakal butuh Loe, tapi apa gak apa-apa loe malah ikut gw dulu?" Tanya Yuki, Jessy tersenyum gembira, "Yang jelas gw bakal lebih seneng kalau gw tau loe aman dan semua berjalan lancar, ketimbang gw di Lombok sibuk ngekhawatirin Loe " jelas Jessy. Dan Yuki udah bisa tebak, ia menyodorkan sebuah amplop pada Jessy, Jessy menerimanya dan membukanya. Seketika ia memeluk Yuki, karena ternyata Yuki sudah mempersiapkan keberangkatannya juga.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang