Berhubung aku lagi on banget neh.. jadi kita lanjut lagi yuuk....
.
.
***
Yuki menyimpan Ponselnya kasar, kini ia merasa sebuah rute yang berliku menantinya "Dimas aja belum selesei, Al apa lagi. Sekarang Angga, gue harus gimana?" ucap Yuki seraya memejamkan matanya, "Ayuk, loe kenapa bikin peran gue sesulit ini" Lirih Yuki, Jessy yang mendengarnya hanya menatap Yuki tanpa berani melakukan apapun dan berkata apa pun.***
Pagi ini Yuki sudah bangun dengan masih bergelung dibawah selimbutnya menatap beberapa paper-bag yang sudah dikirim Mama untuk acara siang ini. Jika bukan karena ingin menyelesaikan satu persatu peran yang ditinggalkan Ayuk , mungkin ia enggan untuk hadir. Apalagi bertemu dengan Papa, itu hal yang ingin selalu ia hindari.Yuki akhirnya beranjak dari tempat tidurnya untuk membersihkan dirinya, tak perlu berlama-lama Yuki sudah selesai dan langsung melihat isi dari paper-bag. Semua baju yang dikirim adalah baju yang sesuai dengan karakternya, setidaknya Mama tak memaksanya untuk menjadi Ayuk. Yuki memilih dress yang simple berwarna biru muda. Ia merias dirinya senatural mungkin. Tanpa hiasan tambahan apapun. Karena ia tak menyukai hal yang berlebihan.
Yuki melihat sebuah kotak yang transparan yang didalamnya ada sebuah memory card, Yuki mengingat kembali semalam Al memberikannya sebelum ia pergi. Yuki membukanya dan langsung memasangkan pada iPad miliknya. Ini sebuah video dokumenter. Yuki makin penasaran.
"Yuki Aurora Keitha" 3 kata yang tertera diawal video, itu tentang dirinya. Yuki melihatnya tanpa mengalihkan sedikit pun pandangannya. Itu semua video dirinya ketika di sekolah, di masa putih Abu. Al merekamnya dengan diam-diam, tanpa sadar Yuki tersenyum melihat dirinya yang tak pernah lepas dari buku, kacamata dan earphone. Tak pernah terlihat Yuki berbicara dengan siapa pun, bahkan di kelas pun ia hanya sibuk dengan buku dan pulpennya.
Kemudian ada sebuah tulisan lagi muncul "Akhirnya aku mengenalmu" dan video itu memutar sosok mirip dirinya dengan baju yang memang milik dirinya, video itu memutar ketika tertawa lepas, menghirup udara dengan membuka tangannya dan menghadap ke langit dengan mata tertutup, ketika ia bersenandung, ketika ia bercerita. Tak terasa Yuki meneteskan air matanya "Ayuk, Miss you" ucap Yuki. Ya itu adalah video tentang Ayuk, Yuki Azzura Keitha. Ayuk terlihat bahagia saat itu, ia seperti terlepas dan Yuki tak pernah melihatnya. Al sudah memberikan kebahagian untuk Ayuk.
Kemudian video itu memperlihatkan Al yang sedang memegang gitarnya, "itu gitar aku" gumam Yuki, gitar yang selama ini dipinjam Ayuk dan tak pernah ia kembalikan. Al menyanyikan sebuah lagu, yang jelas itu lagu yang pernah Yuki nyanyikan, saat ia di UKS sekolah. Karena ketika jam pelajaran Olah raga, Yuki sesekali tak mengikutinya. Dan Video itu menampilkan dirinya yang sedang memegang ipad dengan earphone dan bersenandung, Yuki tahu ia sedang membuat lagu itu. Dan kini Al menyanyikannya dengan menambahkan liriknya dan menyelipkan video dirinya.
"Gue gak pernah tahu kalau Al memperhatikan loe sedetail itu" Ucapan Jessy mengagetkan Yuki yang kini telah berkaca-kaca. "Gue yakin, sekarang loe ngerasain sesuatu kan?" Ucap Jessy. Yuki mengusap air matanya yang lolos "gue akan jelasin semuanya sama Al, gue gak bisa bikin dia terus berharap. Yang dia temui bukan gue, tapi Ayuk. Azzura" ucap Yuki meski ada rasa sakit yang kini menyelinap, "kamu beruntung bisa dekat dengan Al, Ayuk" batin Yuki.
"Loe yakin??" Tanya Jessy, Yuki menganggukan kepalanya. "Bisa saja Al kecewa sama loe, dan loe bisa kehilangan dia" ucap Jessy, Yuki membalikkan badannya "loe ngomong kaya gitu, kaya Al milik gue aja. Al ga pernah jadi milik gue, dan gue gak mungkin milikin dia dengan semua kenangan Ayuk yang membayanginya" ucap Yuki seraya meninggalkan Jessy yang terdiam dan menuju luar apartemennya. Ia kini memasuki mobilnya dan melakukannya ke lokasi yang telah Mama Yuki kirim.
Saat Yuki akan keluar dari mobilnya, satu pesan masuk. Yuki membukanya dan tertera nama Al disana, "kamu sudah buka videonya? Semoga kamu suka. Aku hanya ingin kamu tahu apa yang selama ini aku rasakan. Sejak lama aku memang memperhatikanmu dan mengagumi satu Melody yang tanpa sengaja aku dengar di UKS" Bunyi pesannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
Fiksi Penggemarsetiap kehidupan itu punya iramanya sendiri, dan memiliki komposisi nada yang berpareasi. begitupun ketika nada itu mampu membuat dua hati menemukan benang merah yang terhubung dal kehidupannya.. tentang dia, tentang nada dan irama dari sebuah kisah...