okee,,, masih aman kan? lanjut gak neh.. hehehe
yuk mari kita sambung nafas heheheh
Soalnya aku gak aman neh hahahahah
***
"Kamu gak punya laser kan?" tanya Yuki yang mengagetkan Al, "Hah?" AL hanya merespon Yuki bingung, "Kalau kamu punya laser, boleh gak kalau natapnya biasa aja? aku takut nanti berlubang" ucap Yuki dengan lembut seraya menampilkan senyumnya. AL yang sudah mulai paham dan mengikuti perkataan Yuki pun membuat ia bisa tersenyum ,"kayanya senyum kamu yang bahaya!" ucap Al dengan tersenyum pada Yuki, "Kenapa?" tanya Yuki, "Bikin Candu, dan bisa jadi mata aku buta" ucap Al membalas perkataan Yuki. Dan Yuki tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya, "Aku suka liat kamu senyum dan ceria seperti saat ini" ucap AL tulus. Yuki menoleh kearah AL dan menatapnya lagi. Al yang makin dibuat grogi ingin membalikkan keadaan ,"Aurezly" Ucap Al yang sepontan membuat Yuki Blushing, dan menutupinya dengan mengalihkan pandangannya.
***
Yuki kalah telak kali ini, pasalnya itu mungkin sudah memperlihatkan bagaimana perasaannya pada Al. Yuki gak tahu kalau Al akan dengan mudah menyimpulkan nama itu. Nama yang menggabungkan namanya dan Al. Yuki masih menghindari tatapan AL yang kini duduk dengan menghadap kearah Yuki. "Aku masih menunggu semua terucap langsung dari bibir kamu, meski aku mungkin merasa percaya diri kalau perasaanku terbalas oleh kamu, dan aku lihat dengan bagaimana kamu saat ini bersamaku" Ucap Al. Yuki mulai menundukkan kepalanya, bahagia jelas Yuki rasakan. Namun ia masih bimbang untuk mengungkapkan semuanya, ada hati yang masih harus ia jaga. Karena sebelum Yuki mengatakan semua pada Al, Yuki ingin Azzura yang mendengarnya dan memberikan jawaban.
AL meraih tangan Yuki dan menggenggamnya. Al mengaitkan seluruh ruang sela jarinya pada Yuki, dan itu tanpa penolakan dari Yuki. Al masih menunggu Yuki membalas ucapannya. Yuki akhirnya menatap kearah AL dengan tangan yang masih ada digenggamannya, "kamu sudah yakin dengan perasaan kamu?" ucap Yuki, dan Al dengan cepat menganggukkan kepalanya. "Ada hati yang harus aku jaga, aku ga bisa mengungkapkan semuanya sekarang. Tapi yang jelas, aku seneng bisa lihat kamu disini bersamaku" ucap Yuki, Al menghela nafasnya "aku tahu, dia lebih penting dari aku. Dan aku paham dengan itu semua, maka dari itu aku akan nunggu kamu sampai kamu siap membuka hati kamu seutuhnya buat aku" Ucap Al. Yuki tersenyum, "yakin aku bisa buka hati aku untuk kamu seutuhnya?" tanya Yuki, "Yakin, karena Aurezly" ucap AL dan Yuki dengan cepat menundukkan kepalanya, "Udah dong!! jangan sebut nama itu lagi" malu Yuki. "Tapi aku suka, kenapa kamu bisa kepikiran buat nama itu?" tanya Al yang mulai menggoda Yuki, "Kamu udah tahu kan?" ucap Yuki mulai gemes dengan AL yang pura-pura gak tahu. "Oke, Melody" ucap Al dan Yuki kini menatap Al dengan dalam. "dipikir-pikir banyak sekali namamu, kamu gak punya kembaran yang lain kan?" ucap Al dengan masih ingin menjahili Yuki. Yuki hanya menggelengkan kepala seraya tertawa.
Al masih menggengam tanga Yuki, Al mengambil sesuatu dari sakunya. Kemudian ia melingkarkan sesuatu pada pergelangan tangan Yuki. Sebuah gelang dengan ukiran huruf nama "A" tergantung pada gelang berwarna silver. Dan Yuki menerimanya tanpa penolakan, "Kamu tahu?" ucap Al dan Yuki menggelengkan kepalanya "Gelang ini aku buat sendiri sejak aku pertama kali jatuh cinta sama kamu. Dan entah kenapa gelang ini menghilang saat aku,,," AL menggantungkan perkataannya, Yuki paham "Saat Azzura menggantikan aku" ucap Yuki dan AL menganggukan kepalanya, ada sorotan rasa bersalah pada matanya. "saat itu hilang. Tapi pas kemarin aku nyari kamu, gelang ini aku temukan disebuah kotak dengan tulisan nama kamu yang aku simpan di dalam lemari aku" jelas Al.
"Terimakasih" ucap Yuki lembut, "aku tahu, aku melakukan kesalahan sama kalian. Karena hal ini juga aku ikut andil, aku terlalu merasa bahagia hingga aku tak bisa membedakan kamu. Mungkin tuhan ingin menguji cinta aku, dan menegurnya. Karena aku terlalu tergesa-gesa saat itu. Dan akhirnya aku melukai kalian berdua, dan aku sangat minta maaf untuk itu" ucap Al dengan sungguh-sungguh. Yuki tahu dan Yuki mendengar semuanya "Aku udah tahu, aku gak sengaja denger kalian ngobrol" ucap Yuki, Al mengerutkan keningnya. "Aku denger kamu dan Azzura ngobrol, aku seneng kalian udah baik-baik aja. Tapi aku tetap merasa bersalah sama perasaan Azzura, jadi aku harap kamu bisa mengerti" ucap Yuki. "Aku akan menunggu kamu, seperti yang selalu aku ucapkan" ucap Al.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
Fanfictionsetiap kehidupan itu punya iramanya sendiri, dan memiliki komposisi nada yang berpareasi. begitupun ketika nada itu mampu membuat dua hati menemukan benang merah yang terhubung dal kehidupannya.. tentang dia, tentang nada dan irama dari sebuah kisah...