Satu

1.1K 98 24
                                    

"Hay Bro?" sebuah sapaan dari salah satu teman Dimas. Aku sudah biasa dengan mereka semua. Lalu aku mengikuti Dimas menghampiri mereka. Dan menyalami mereka satu persatu setelah Dimas.

"Hay Yuk.." sapa Dika.

"Hay" ucap Yuki.

"Dim, loe dari mana aja seh? Udah dari tadi kita nungguin loe" tanya Romi.

"Biasa, nyokap pengen ketemu sama cewek gue dulu. Kagak bisa nolak kan gue" jelas Dimas. Dan Yuki hanya tersenyum ditempat duduknya sendiri.

"Loe gak kasian ma si Yuki, kalau diajak kesini pasti dia bakalan sendirian. Suruh kesini aja seh" ucap Angga.

"Kalau cewek gue ikut nimbrung, loe semua yang ada nanyain hal gak penting mulu ke dia" dan beberapa dari mereka pun tersenyum. Karena Dimas tahu, sahabatnya ini juga dulu sempet naksir sama Yuki. Kecuali satu orang yang gak pernah tertarik dengan bahasan ini, AL.

"Lagian, bentar lagi juga sahabatnya mau pada kesini. Ini kan tempat kumpul dia juga" ucap Dimas.

"Gue jadi inget pertama kali loe nekad deketin si Yuki, horor bos!!" ucap Angga.

"Dan beneran nekad loe!!" timpal Romi.

"Iya bener, loe kan tahu kalau Yuki tuh terkenal dikampus kita. Dan banyak banget yang deketin dia tapi mundur karena para pengawalnya. Loe, pantang mundur sob. Salut gue" ucap Amir yang akhirnya ikut bicara.

"Ini juga gue dapet bantuan dari si AL" ucap Dimas, dan Al pun mau gak mau meresponnya dengan memberikan isyarat seolah menanyakan "kenapa". "Kalau AL gak satu almamater sama Yuki, mana bisa gue ikut nimbrung sama mereka. Kan Al kenal sama mereka semua" Lanjut Dimas.

"Kayanya loe udah jatuh hati sama Yuki ya?" tanya Dika.

"Jelas dong, gue orang yang beruntung punya dia disamping gue" bangga Dimas.

"AL, loe gak sempet naksir gitu waktu SMA sama tuh cewek" penasaran Angga.

"Gue gak ada waktu buat merhatiin cewek" jawab Al.

"Kok bisa?"

"Prioritas AL kan lulus sempurna dan dapet beasiswa" timpal Amir dan mendapat tosan dari Al.

"Loe gagal move on kali dari cewek yang loe jaga mati-matian itu. Yang akhirnya dia kecantol sama yang lain kan?" todong Dika.

"Apa seh loe, gue udah move on sama tuh cewek" bantah Al. "Ya walau gue akhirnya gak bisa dengan mudah percaya ma cewek" jujur AL.

"Wiiiiiih,,!! Seorang Al bisa juga jujur masalah cewek" seru Angga.

"Berisik PEA" jitak Romi.

"Kenapa loe gak pernah bilang?" tanya Dimas.

"Buat apa? Toh, Gue udah liat dia bahagia sama pilihannya, dan gue Cuma bisa ngejagain dia untuk tetap bahagia" ucap AL.

"Gue boleh tahu siapa cewek yang bisa bikin seorang AL kaya gini?" tanya Dimas. Al kembali pada kesibukannya, mengutak ngatik keyboard laptopnya dan kembali fokus dengan kerjaannya.

"Al mode On!!" seru Romi.

Tak lama beberapa orang masuk ke cafe itu dan menuju Yuki. Yuki tersenyum pada mereka sahabat-sahabatnya. Dimas pun ikut bangkit dan mendekati Yuki bebarengan dengan sahabat-sahabt Yuki untuk menyapa mereka.

"Hay inces dan prince, sori lama ya?" ucap Putri seraya duduk disebelah Yuki yang sedari tadi melotot kearah dia. "Ops, sorry gue kelepasan. Gue gak akan manggil loe sebutan itu lagi" ucap Putri seraya mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya, meminta damai.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang