yuk tancap gas lagi hahahahhaa
monggo dieksekusi guys,,,
***
Yuki merangkul Azzura, "itu gak salah, kita serahin semua pada waktu nanti siapa yang akan bisa memilliki cinta AL" ucap Yuki. "Iya, gue gak akan kecewa dan gue akan menerimanya, jika dia milih loe" ucap Azzura, "gue juga. Tapi kasih gue waktu buat mulihin perasaan ini dulu" ucap Yuki. Dan mereka berdua hanya saling tersenyum dengan saling merangkul.***
Jessy yang pertama kali berdiri melihat Yuki dan Azzura. Mata mereka sama sembab, tapi mereka terlihat lebih tenang. Apalagi sekarang mereka saling bergandeng tangan. Jessy langsung menghampiri Yuki dan memeluknya "gue kangen sama loe, dan gue takut ngeliat loe tadi" ucap Jessy dan Yuki hanya membalas pelukan Yuki. "Gue kayanya gak bakal dapet pelukan" sindir Azzura, Jessy melepaskan pelukannya pada Yuki dan tanpa aba-aba ia memeluk Azzura. Azzura yang kaget mendapat pelukan Jessy awalnya hanya diam kemudian membalas pelukan Jessy, "sekarang kita 3 saudara" ucap Jessy. Kemudian mereka melepas pelukannya dan tersenyum, "dan gue yang paling bungsu" ucap Azzura denngan menampilkan deretan giginya, Jessy memanyunkan bibirnya "gak bisa, gue paling bungsu. Kenapa? karena usia gue 1 tahun dibawah kalian dan gue anak dari adik orang tua loe berdua. Jadi gue yang paling bungsu, gak ada debat !!" ucap Jessy. Azzura tersenyum, sejak lama ia ingin mengenal Jessy karena merasa anak ini akan sangat unik. Azzura akhirnya berpura-pura menyerah "iya deh,, gak apa-apa yang penting gue tetep adik dari seseorang" mendengar Azzura berkata seperti itu membuat semua tertawa.
AL masih canggung melihat Yuki dan Azzura berdekatan. Ia tak sanggup memandang kearah mereka berdua, jadi sedari tadi dia hanya mengalihkan pandangannya dengan sesekali mencuri pandang ke arah Yuki. Jessy dan kedua saudara kembar itu mendekati mereka dan ikut bergabung, kemudian seolah paham mereka memberikan Yuki duduk untuk yang pertama. Yuki yang memahami sikap mereka pun menggelengkan kepalanya "gue gak sakit" sangkal Yuki, tapi Sam mendekat dengan sebuah kotak, Yuki yang melihatnya menatapnya jengah "Sam, bisa nanti?" tanya Yuki, Sam hanya menggelengkan kepalanya. Jessy duduk disamping Yuki dan Azzura duduk ditepi kursi milik Yuki memeganginya. "Ini hanya memastikan bawah badan loe gak akan ambruk setelah drama tadi, karena saat ini loe sangat pucat" ucap Sam seraya menyuntikkan obat dan vitamin pada Yuki. Al menatap wajah Yuki yang sesekali menahan jarum yang masuk ke tangannya.
Setelah Sam selesai, Dimas pun mendekatkan diri pada Yuki. Ia membuka tas yang selalu ia bawa dan didalamnya ternyata ada peralatan dokter miliknya. Kemudian bersiap memeriksa Yuki, "ini lagi, Loe mau apa?" tanya Yuki, Dimas tersenyum "Gue cuma mau ngecek keadaan loe. Loe percaya aja sama gue" Ucap Dimas kemudian ia memeriksa Yuki. "Oke, loe baik-baik aja kok, aman" ucap Dimas. "Udah dibilangin gue ga sakit, gue cuma sedikit kelelahan saja" ucap Yuki dan diangguki semuanya, kemudian Dimas mengacak-ngacak rambut Yuki.
Al hanya tersenyum tipis ketika melihat senyum Yuki terlihat diwajahnya, Azzura yang melihat pun awalnya canggung tapi ia akan bertekad mengembalikan Yuki pada Al, meski harus menahan perasaannya. "Laper gak seh?" tanya Azzura, Jessy menganggukkan kepalanya. "Aurora, loe mau makan sesuatu biar nanti disiapin" tanya Sam, sebelum Yuki menjawab pertanyaan Sam. Dimas sudah menyelanya "bisa ga seh panggilnya cukup Yuki dan Azzura aja? gue bingung sumpah! apalagi liat mereka berdua berhadapan gini. Mata gue berasa kunang-kunang" ucap Dimas seraya membulatkan matanya dan semua hanya tertawa. "Oke, panggil aku Yuki" ucap Yuki yang merasa kasian pada Dimas dengan kekehannya. "Ya udah yuk ke dapur"ucap Azzura dan semua menyetujuinya, ketika Yuki mau bangun, Azzura menahan Yuki. "Loe berdua butuh ngobrol. Ya mungkin, cukup say hay dulu kalau masih ga mau ngomongin yang lain" ucap Azzura seraya memberi kode pada yang lainnya. "Iya bener, apalagi loe masih lemes Yuk. Jadi loe disini aja, dan loe AL temenin Yuki ya?" ucap Angga mendukung ucapan Azzura. Dan mereka pun meninggalkan Yuki dan Al.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
Fanfictionsetiap kehidupan itu punya iramanya sendiri, dan memiliki komposisi nada yang berpareasi. begitupun ketika nada itu mampu membuat dua hati menemukan benang merah yang terhubung dal kehidupannya.. tentang dia, tentang nada dan irama dari sebuah kisah...