haaaayyyy,,, gimana neh kabarnya? siap ikut Azzura dan Yuki pulang?? nyok anter mereka pulang ke Mama Papanya nyook..
Tapi kita selesaikan hati yang belum menemukan pelabuhannya...
oke deh selamat membaca suy-suy kuu...
***
Azzura memeluk Yuki, "aku bahagia untuk kalian" ucap Azzura, kemudian ia melepaskan pelukannya dan menatap Al "Gue harap loe gak nyakitin Yuki. Kalau sampe nih anak jadi kutub utara lagi, gue cari loe" ancam Azzura meski dengan senyum, "Gue cari juga loe" timpal Angga yang ikut mendukung Azzura. "Oke. Gue akan menjadi pria terbaik buat Yuki" Sungguh-sungguh Al.
***
Pagi ini mereka semua bercengkrama di meja makan dengan sudah siap untuk kepulangan mereka ke Indonesia. Kini posisi duduk mereka berubah, Al tak lagi berhadapan dengan Yuki, tapi mereka berdua kini duduk berdampingan. Azzura tepat disamping Yuki disisi yang lain bersama Angga menemaninya. Begitu pun Jessy yang masih kesal pada Dimas, semenjak melihat Yuki dan Al bersama, Jessy mulai uring-uringan dengan sikap Dimas. Sepertinya jika harus diungkapkan Jessy menunggu Dimas untuk lebih serius menyatakan perasaannya seperti yang dilakukan Al pada Yuki. Kalau Sam jangan ditanya, dia yang memang cuek atau bisa dibilang terbiasa dengan suasana ini. Terlihat cuek dan menikmati makanannya sendiri.
"Pelan-pelan, Jess!" ucap Yuki yang melihat Jessy makan dengan terburu-buru. Jessy masih saja memakan makanannya dengan sedikit tergesa-gesa, "Kenapa seh Jess? kita gak perlu buru-buru. Kan masih ada waktu 3 jam sebelum keberangkatan kita" ucap Azzura. Jessy tetap diam, dan Jessy tak mendengar apa kata 2 saudaranya yang akhirnya ia tersedak "uhukh..!!!"Jessy pun tersedak. Dimas dengan sigap memberikan minum kepada Jessy, dan mau tak mau Jessy menerimanya. "Udah pada ngingetin kan, makannya pelan-pelan! Kalau kamu ga nyaman sama aku, aku udah selesei kok makannya" ucap Dimas dan kemudian pamit untuk memberesakan barang-barang yang masih belum siap.
Semalam Dimas berusaha berbicara dengan Jessy untuk meluruskan semuanya, tapi Jessy tak mau menemuinya. Bahkan chat dan email yang dikirim Dimas pun Jessy tak membalasnya. "Jess, loe sama Dimas kenapa?" tanya Angga, Jessy menghela nafasnya dan menghentikan makannya. "Gak ada apa-apa. Gue duluan ya, mau cek dulu barang takut ada yang ketinggalan" ucap Jessy dan meninggalkan meja makan.
"Gue yakin ada masalah antara mereka berdua" ucap Angga, "Biasa, yang satu butuh kepastian. Yang satu masih bahas kisah lama" ucap Sam tetiba membuat semuanya terdiam tak percaya seorang Sam bisa berpendapat seperti itu. Sam yang diperhatikan dengan santai menikmati makanannya, "gak perlu heran gitu! kayanya loe mesti ngomong sama Dimas deh, Ki" ucap Sam. "Kenapa?" alih alih Yuki yang bertanya, ini Al yang mengajukan pertanyaan. Sam menggelengkan kepalanya, "Dimas tuh masih gak bisa lepas dari Yuki. Padahal dia udah tahu Yuki pasti sama Loe. Dan sebenernya Dimas juga suka sama Jessy tulus, tapi dia belum sepenuhnya percaya sama perasaanya sama Jessy. Apalagi Jessy udah jadi musuh bubuyutan dia didunia cyber, dan kayanya Dimas takut perasaan Jessy tak sama dengannya" jelas Sam.
"Habis pulang dari sini, loe gue daftarin kuliah Psikologi" ucap Yuki yang membaut semuanya heran, "Lawak loe. Ngapain?" ucap Sam, "Biar gak mubazir bakat loe" ucap Yuki. "No, thanks. Gue gak butuh. Lagian kerjaan gue yang sekarang udah terbaik buat gue" ucap Sam. "Terserah loe! tapi gue beneran serius" ucap Yuki. "Udah deh, Aurora!!" Ucap Sam yang tahu Yuki tak terlalu suka dipanggil Aurora. Itu membuta Yuki melotot kearah Sam.
"Dimas aja masalah percintaanya gak semulus yang dibayangkan. Gimana gue?" Ucap Angga lebih kedirinya sendiri. "Loe tinggal sabar aja, nunggu Azzura menyembuhkan lukanya" Sam kembali memberikan tanggapannya. Yuki menghentikan makannya dan meletakkan sendok beserta garpunya dengan sedikit dihentakkan, yang lain melihat dengan terkejut "Tuh kan, udah deh loe masuk kuliah psikologi. Gue gak mau tahu!! mubazir kemampuan loe gak dikembangin dengan bener" ucap Yuki. Dan Sam hanya tertawa melihat Yuki seperti ini, sudah lama Yuki tak bertingkah seperti ini. "Loe balik lagi kaya dulu lagi, Kuy" ucap Azzura yang ikut tersenyum. "Emang gimana?" tanya AL dan Angga berbarengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
Fanficsetiap kehidupan itu punya iramanya sendiri, dan memiliki komposisi nada yang berpareasi. begitupun ketika nada itu mampu membuat dua hati menemukan benang merah yang terhubung dal kehidupannya.. tentang dia, tentang nada dan irama dari sebuah kisah...