Sebelas (Luka)

284 54 36
                                    


Aku kembali, dan maafkan jum'at kemarin ga update. sesuai janjiku kalau jum'at kemarin ga update, jadi bakalan update-nya doublee diminggu ini....

Oke,, selamat membaca ya...

***

"Bentar. Kita kaya kelihatan aneh gak seh ngobrol kaya gini dengan situasi yang sebenernya orang lain lihat?" tanya Yuki, "Maksudnya?" tanya Dimas dan Angga bersamaan. "Ya kita ngobrol santai dengan status yang melatar belakangi, gue mantan Dimas yang dijodohkan dengan Angga sahabat Dimas, dan Dimas yang merebut pacar Angga yang kini menjadi mantannya. Berasa film FTV gue"Ucap Yuki dengan merasa geli dan tanpa sadar Yuki seperti bukan dia biasanya, Angga dan Dimas saling berpandangan dan kemudian tertawa bersama seraya mengacak rambut Yuki bersamaan. Yuki yang diperlakukan seperti itu merasa aneh, "emang ada yang aneh sama gue?" tanya Yuki dengan dibalas tawa oleh dua orang yang kini masuk dalam kategori orang yang berarti dalam hidupnya

***

Angga mengantar Yuki sampai ke rumah, dalam perjalanan Angga menceritakan awal ia ketemu dengan Ayuk, Yuki gak menyangka kalau Ayuk bisa seterbuka itu sama Angga. "Loe dulu orangnya asyik kalau diluar sekolah, loe banyak cerita tentang loe sama keluarga loe. Tapi yang gue heran dulu loe cerita kalau loe ga suka sama soda, tapi setiap loe ketemu sama gue. Loe selalu bawa-bawa minuman soda. Dan kadang apa yang loe omongin, gak sesuai dengan apa yang gue liat secara langsung. Loe selalu bilang suka A tapi nyatanya loe suka B. Dan sumpah gue bingung, apalagi waktu liat loe disekolah. Itu perbandingannya 360 derajat" Ucap Angga, Yuki diam "karena yang kamu lihat itu Ayuk" batin Yuki. Angga melirik kearah Yuki yang masih terdiam "Dan kayanya loe lupa sama sesuatu ya?" tanya Angga, "Sesuatu apa?" Akhirnya Yuki mau berbicara, "Loe gak inget kalau kita pernah di sekap?" Ucap Angga, dan Yuki terdiam. "Diculik?" tanya Yuki, Angga menganggukan kepalanya "Iya, diculik. Loe kayanya lupa sama kejadian itu. Dan sebenernya gue pernah denger kalau loe sempet hilang ingatan" Ucap Angga, Yuki merubah duduknya lebih menghandap ke Angga, "ceritain semuanya, please!" Ucap Yuki.

Angga menarik nafasnya panjang "Gue sebenernya gak boleh bilang apa-apa sama loe. Tapi kayanya loe dah siap sama apa yang sebenarnya terjadi. Waktu loe maen ke kantor bokap gue, tanpa sengaja loe ngerusak sebuah properti buat presentasi gitu, tapi saat itu juga loe benerin dan susun ulang, hasilnya lebih bagus dari sebelumnya. Dan loe ngejelasin properti itu seolah loe paham apa yang akan dikerjakan. Dan saat itu perusahaan Bokap gue berhasil menang tender. Bokap loe tahu, dan semenjak itu loe selalu diikut sertakan dalam sebuah rapat. Meski pun loe sendiri ga nyimak sama isi rapat dengan tetep anteng sama earphone loe, tapi waktu loe diminta ngejelasin proyek yang lagi dirapatin loe langsung ngejelasin dan malah ngoreksi proyek itu. Dan Boom! berkat loe proyek itu bisa kita dapetin" Jelas Angga, Yuki sama sekali ga inget apa pun.

"Dan klimaksnya, saat salah satu proyek menggunakan musik. Loe membuat instrumen yang indah dan mampu menjelaskan proyek yang lagi kita garap. Semenjak itu semua orang dilingkup bisnis kita tahu, sampai akhirnya salah satu dari rival bisnis bokap loe nyulik loe waktu pulang sekolah. Dan karena loe selalu bareng sama gue, Gue juga dibawa masuk mobil tersebut. Sampai akhirnya kita selamat dan loe selalu ketakutan ketika loe keluar rumah. Saat itu gue denger loe dibawa ke singapur dan berobat disana. Terus gue kaget banget pas liat loe di SMA dan gak kenal sama gue. Gue pun dilarang deket sama loe, terus loe juga ngilang lagi sampai kita lulus SMA dan kita ketemu lagi di Kuliah dengan masih loe gak kenal sama gue. Gue sempet tanya bokap, katanya loe di kasih hipnoterapy atau semacam itu buat lupa sama apa pun yang berhubungan sama kejadian waktu itu termasuk sama gue" Jelas Angga, "Jadi, kita tuh udah temenan dari kecil?" tanya Yuki dan diangguki Angga. "Kalau sama AL?" tanya Yuki, Angga tersenyum pada Yuki "Sejak masa Orientasi Siswa waktu itu, Al emang dah suka sama loe, Yuk. Dia tahu detail apa yang berhubungan sama loe. Tapi sayangnya bertepuk sebelah tangan, dan Loe ma Dimas" Ucap Angga, Yuki masih penasaran "Tapi kenapa bisa Orang tua kita bersahabat sama Keluarga Al?" Tanya Yuki, "Loe gak tahu, atau gak inget?" tanya Angga dan Yuki hanya mengangkat bahunya, "Bokap Al itu orang kepercayaan dari bokap loe, dan semenjak loe pindah ke singapur, Bokap Al yang ngejalanin bisnis disini. Tapi Bokap Al juga pemegang saham lumayan besar di perusahaan" Lanjut Angga.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang