"Tuan muda.. saatnya berlatih!" ucap pemuda berambut pirang sembari masuk ke dalam kamar colon.
Padahal sudah merupakan tugasnya untuk membangunkan dan mengingatkan tuan mudanya itu untuk berlatih. Namun, tetap saja ia berharap tuan mudanya itu tidak perlu di bangunkan seperti ini lagi olehnya.
"Tuan muda.. Saya akan masuk." dengan begitu Souma langsung memasuki kamar Colon dan melihat di kasurnya.
"Are? Tidak ada?" Souma terlihat bingung. Ia sangat mengenal tuan mudanya itu. Tidak mungkin Colon akan bangun pagi kecuali dibanguni olehnya dan orang tuanya atau bahkan ada hal yang penting menurut Colon.
Souma tersenyum kecil dan pergi keluar kamar. Ia mulai berjalan ke tempat latihan. "Mungkin dia sadar kalau latihan itu penting." gumamnya.
☆☆☆
".... SEBENARNYA DIMANA DIA?!" teriak Souma kesal. Saat ia tiba di tempat latihan, ia sama sekali tidak melihat tuan muda bersurai biru langitnya itu.
Souma mulai mengutuk tuan mudanya yang begitu merepotkan baginya. "Jadi bangsawan seenaknya saja." ucapnya dan pergi mencari Colon.
Souma mulai mencari dari setiap sudut ruangan dan hasilnya nihil ia tidak bisa menemukannya dimanapun. "Kemana sih.." gerutunya.
Souma mengingat-ingat tempat yang belum ia cari. Souma diam dan mengutuki dirinya yang begitu bodoh. Seharusnya, ia mulai mencari Colon di rumah kaca tempat biasanya Colon minum teh sambil memakan cemilannya.
Dan benar saja, Colon sedang bersantai sambil menikmati secangkir tehnya, dengan rambut yang masih sedikit acak-acakan dan mengenakan piyama tidurnya. "Tuan muda!!" teriak Souma langsung menghampiri Colon.
Colon hanya menoleh dan menatap malas kearah Souma.
"Anda seharusnya berlatih!!!"" ucapnya.
"Aku berlatih.." balas Colon. Souma yang kebingungan melihat sekeliling merasa tidak ada yang berbeda alias tidak ada tanda-tanda bahwa tuannya itu habis berlatih.
"Berlatih apanya?" tanya Souma mulai terlihat kesal.
"Rahangku."
Souma yang sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya itu hanya menghela nafas kasar. Ia pun mulai mengajak Colon berlatih diluar.
Dan membuat Colon lagi-lagi memasang wajah cemberutnya. "Apa kau tidak lihat aku sedang apa?" ucap Colon kesal.
"Memakan kue kering." balas Souma dingin. "Tuan muda kau harus menghabiskan sarapanmu bukan camilanmu!! Jangan kebanyakan memakan kue dan makanan ringan lainnya jika tidak mau berakhir dengan..." ucapan Souma terpotong oleh Colon.
"Hari ini mereka menyajikanku oatmeal pisang.. padahal aku ingin sarapan dengan roti panggang dan biskuit." Colon masih terlihat kesal dengan semua perkataan Souma padanya itu.
Souma hanya menghela nafas, ia bingung harus berbuat apa kepada tuan mudanya yang begitu huft....
"Tuan muda.. Asal kau tahu banyak diluar sana yang membutuhkan makanan bahkan ada yang tidak makan. Jadi, jangan sia-siakan makananmu." ucap Souma.
Colon hanya diam dan pergi dari tempat duduknya. "Tuan muda?" Souma kebingungan dengan tingkah Colon yang tiba-tiba pergi. Souma lagi-lagi menghela nafas dan mengikuti Colon dari belakang.
"Tuan muda, saatnya latihan!" ucap Souma.
"Iya iyaaa aku akan bersiap-siap." balas Colon yang lama-kelamaan kekesalannya makin menjadi jadi.
☆☆☆
Wushh!!!
Splash!!!
Souma menghindari setiap serangan yang diberikan oleh Colon. Ia tersenyum melihat Colon yang lumayan mahir dalam menggunakan sihirnya. "Sekarang coba serang aku dengan gabungan senjatamu dan sihirmu!" perintah Souma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of Fantastic [END]
FantasyANTARA KEPUTUSASAAN ATAU HARAPAN. MANAKAH YANG AKAN MEREKA PILIH? -PRINCE OF FANTASTIC- Ps: Ini adalah project collab pertama saya dengan teman online saya @mafue_kawaeh→Colon @meiharuka_456 @Rin769→Nanamori @3Dfix04→Root @ReinRes19→Riinu @Aksara_Sa...