Pertandingan yang ditunggu oleh semua orang akhirnya dimulai.
Ke empat kelompok yang terdiri dari lima anggota telah memasuki arena. Masing-masing kelompok di tempatkan di tempat yang berbeda, namun masih di area yang sama.
"Ok! Saya Vinnce akan menjelaskan tentang pertandingan pertama ini. Setiap kelompok akan diberikan sebuah bendera yang harus mereka pertahankan agar tidak di ambil oleh kelompok lainnya. Sesederhana itu.''
"Ah, asal kalian tahu ini bukan soal menang dan kalah. Juri akan menilai kalian berdasarkan permainan kalian nanti, jadi selamat bersenang-senang!'' Lanjutnya penuh semangat.
Semua penonton yang sudah ada di sana, bertepuk tangan dan berteriak menyuarakan berbagai kalimat yang mereka tujukan kepada para peserta.
Setelah beberapa detik, suara penonton mereda. Bunyi tembakan terdengar yang menandakan pertandingan dimulai.
Satomi meminta keempat teman sekelompoknya untuk berunding terlebih dahulu.
"... bagaimana jika kita bagi dua tim? Tim penyerang dan tim bertahan?'' Dia mulai mengusulkan idenya itu kepada yang lainnya.
Salah satu pemuda dengan rambut hitam panjang mengangkat satu tangannya ke atas.
Satomi lalu mempersilahkan pemuda itu untuk berbicara.
"Aku setuju dengan ide dari Satomi-dono. Biarkan aku yang menjaga benderanya.''
Satomi mengangguk, ''wakatta. Kurasa butuh satu orang lagi di tim bertahan. Apa ada yang ingin mengajukan diri? Kalau tidak ada biar aku saja.''
"Satomi-dono lebih baik jadi penyerang saja.''
"Begitu ya?! Jadi apa ada yang mau mengajukan diri?'' Satomi menatap satu persatu teman sekelompoknya itu yang masih terdiam.
"Biar aku saja.. Satomi-kun bisa menyerang bersama yang lain." ucap Colon.
Satomi tersenyum, ia lalu mengangguk. "Baiklah. Jadi Colon dan Arlan-san yang akan tetap disini untuk melindungi benderanya. Sisanya akan menyerang kelompok lain.''
Semuanya mengangguk paham.
Tim penyerang mulai berlari mencari tempat persembunyian kelompok lainnya.
Mereka sampai di tempat kelompok satu yang di jaga oleh tiga orang.
Satomi dan kedua temannya mulai dengan serangan kejutan yang mereka arahkan di tengah kelompok satu.
Serangan itu berhasil digagalkan oleh pemuda dengan surai berwarna silver dan manik berwarna langit malam.
"Kalian sudah datang rupanya." ucapnya dengan nada datar.
"Maaf saja tapi... Kalian tidak berpikir aku akan membiarkan kalian begitu saja kan?" tanyanya yang mencabut pedang miliknya dari sarung pedangnya dan mengarahkan pedangnya itu.
Rineko menatap datar pemuda itu. Ia lalu tersenyum miring dan kuku yang ada pada jari-jari tangannya mulai memanjang. "Tentu saja tidak. Aku tahu pengganggu sepertimu akan muncul, jadi aku sudah mempersiapkannya untuk menyambutmu."
"Wah, kau sudah bersiap untuk menyambutku? Aku jadi tidak sabar." ucapnya dengan nada acuh tak acuh.
Rineko melirik sekilas pada Riinu dengan tatapan tajamnya. "Buatlah dirimu berguna."
Riinu yang mengerti maksud dari kembarannya itu hanya mengangguk yakin. "Serahkan saja padaku."
Ia lalu melirik kearah Satomi yang masih berada di dekat mereka. "Biar aku dan Riinu yang mengurus Silver Queen. Kau tidak keberatan jika melawan dua orang kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of Fantastic [END]
FantasyANTARA KEPUTUSASAAN ATAU HARAPAN. MANAKAH YANG AKAN MEREKA PILIH? -PRINCE OF FANTASTIC- Ps: Ini adalah project collab pertama saya dengan teman online saya @mafue_kawaeh→Colon @meiharuka_456 @Rin769→Nanamori @3Dfix04→Root @ReinRes19→Riinu @Aksara_Sa...