Pesta di kerajaan Fyscal dilangsungkan sejak sore hari hingga tengah malam nanti.
Harantio beserta istri dan anaknya sudah berada di posisi, sesekali mereka mendapatkan ucapan dari para tamu yang hadir.
"Aniue, omedetou gozaimasu.'' Satomi menghampiri kakak pertamanya sambil memberikan hadiah padanya.
Harantio tersenyum menerima hadiah dari adik tercintanya itu. "Padahal kau tidak usah repot-repot membawa hadiah segala. Kau hadir disini saja sudah membuat kakakmu ini senang.''
"Sato-nii hadiah buatku mana?'' Anak kecil berusia empat tahun yang sedari tadi bersembunyi di belakang ibunya itu tiba-tiba saja menyembulkan kepalanya.
Satomi menyesuaikan tingginya dengan anak itu. "Hai, hadiah untuk keponakan tercintaku.'' Satomi memberikan sebuah kotak kecil pada anak itu.
Si anak menerimanya dengan mata berbinar-binar, senang. "Akette mo ii?''
Satomi mengangguk pelan.
Anak kecil itu langsung membuka hadiah pemberian dari Satomi. Dia terkejut saat melihat isinya. "Bukankah ini?!''
Satomi lagi-lagi mengangguk, ''un, kau bilang ingin sebuah pedang kan? Aku meminta pada pengrajinnya untuk menyesuaikan ukurannya denganmu.''
"Sato-nii arigatou.'' Dia memeluk Satomi.
"Yokatta desu ne.'' Harantio mengusap puncuk kepala anaknya dengan lembut.
__
_Jel menatap kedua pelayannya itu dengan tatapan 'Kenapa kalian ada disini?'.
Hylva dan Fricta membalas tatapan Tuan Muda mereka dengan sebuah senyuman polos.
Jel menghela nafas beratnya, bukannya Jel tidak suka jika kedua pelayan itu ada disini.
Jel hanya tidak terbiasa melihat tatapan semua orang yang mulai tertuju pada mereka bertiga. Berbisik-bisik seolah sedang membicarakannya.
"Jel-sama tidak bersama yang lainnya?'' Pertanyaan itu muncul dari Hylva yang berjalan disamping kanan Jel.
Jel menghentikan langkah kakinya. "Aku tidak tahu mereka ada dimana.''
"Naruhodo, naruhodo~'' Hylva mengangguk-anggukan kepalanya, seolah ia paham sepenuhnya maksud dari perkataan Jel.
Fricta yang melihat tingkah tidak sopan adiknya itu hanya bisa menggelengkan kepala maklum dengan kelakuan adiknya. Karena dia tahu sejak dulu yang paling dekat dengan kedua majikannya itu adalah Hylva. Selain karena Hylva yang seumuran dengan Jel dan Akane, sehingga mereka sering main bersama. Hylva juga mempunyai perasaan yang special pada majikannya itu. Walau Fricta tahu perasaan adiknya itu tidak akan pernah bisa terbalas. Mengapa ia bisa seyakin itu? Itu sudah terlihat dari sikap majikannya yang memperlakukan Hylva sama seperti yang lain. Artinya tidak ada bedanya.
"Jaa.. apakah perlu saya dan Hylva mencari keberadaan mereka?'' Tanya Fricta.
Jel secepatnya menggelang. "Tidak usah, kupikir mereka juga ingin menikmati pesta ini dengan cara mereka sendiri.''
"Baiklah jika itu memang keinginan Jel-sama, saya akan menurutinya.''
Jel tersenyum mendengarnya.
"Jel-sama ayo kita kesana! Aku tadi lihat ada kue kesukaan Jel-sama disana!'' Hylva tiba-tiba saja menarik tangan Jel membawanya ketempat yang dimaksud.
"A-Hai,'' Jel hanya bisa pasrah mengikuti kemana gadis itu membawanya pergi.
Fricta menghembuskan nafas lelahnya, dia benar-benar tidak akan lagi mengajak Hylva pergi jika menyangkut urusan Tuan Mudanya itu. Dia pasti akan memilih yang lain untuk menemaninya pergi, jika bukan karena alasan tertentu mungkin Hylva tidak akan terpilih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of Fantastic [END]
FantasyANTARA KEPUTUSASAAN ATAU HARAPAN. MANAKAH YANG AKAN MEREKA PILIH? -PRINCE OF FANTASTIC- Ps: Ini adalah project collab pertama saya dengan teman online saya @mafue_kawaeh→Colon @meiharuka_456 @Rin769→Nanamori @3Dfix04→Root @ReinRes19→Riinu @Aksara_Sa...