"Riinu-sama, okaerinasai." ucap para pelayan saat pangeran bersurai merah memasuki kastil.
"Tadaima." ucap Riinu yang tersenyum simpul.
Tak lama kemudian, para pelayan wanita itu mengerubungi Riinu dan melontarkan beberapa pertanyaan padanya,
"Riinu-sama, perlu saya siapkan air hangat?"
"Apa Anda ingin teh dulu? Kebetulan saya mahir dalam membuat teh yang enak!"
"Atau mungkin Riinu-sama ingin makan kue? Saya juga mahir dalam membuat bermacam kue yang enak loh!"
"Riinu-sama, Anda pasti lelah kan? Apa perlu saya pijat?"
Menanggapi pertanyaan beruntun yang dilontarkan padanya, Riinu hanya tersenyum dan meletakkan jari telunjuknya ke dekat bibirnya pertanda meminta para pelayan itu untuk diam.
Setelah suasana menjadi tenang, Riinu pun mengeluarkan suaranya, "Terima kasih, tapi sepertinya aku hanya ingin beristirahat di kamar saja."
Hening untuk sesaat. Mendengar jawaban Riinu, para pelayan itu kembali menghujani pangeran bertubuh mungil itu dengan pertanyaannya,
"Apa perlu saya antarkan teh?"
"Tolong terimalah kue buatan saya!"
"Tolong izinkan saya membuatkan coklat spesial untuk Anda!"
"Apa Anda ingin dipijat? Biar saya saja yang melakukannya!"
Riinu hanya tersenyum maklum saat melihat para pelayan itu kembali membuat kegaduhan dalam kastil dengan pertanyaan-pertanyaannya.
Namun untungnya, beberapa saat setelahnya terdengar bunyi peluit yang terdengar sangat jelas dan kencang membuat kegaduhan itu terhenti.
Yang membunyikan peluit itu ternyata adalah seorang kepala pelayan dengan potongan rambut pendek serta wajahnya yang nampak tegas.
"Kalian ini, jangan malah membuat Riinu-sama kerepotan! Cepat kembali bekerja!" ucapnya tegas dengan nada membentak hingga membuat para pelayan itu langsung bubar seketika.
Setelah semuanya pergi, Riinu tersenyum tulus pada kepala pelayan berwajah tegas yang baru saja menolongnya, "Terima kasih, Sylv-san."
Sang kepala pelayan hanya tersenyum simpul dan membungkukkan tubuhnya pertanda hormat, "Kalau begitu, saya pamit undur diri."
Riinu hanya menanggapi ucapan kepala pelayan bernama Sylv itu dengan senyuman dan sebuah anggukkan kecil.
Sesampainya di kamar, Riinu melihat sosok pemuda bersurai pirang yang nampak tidak asing baginya seperti sedang mencari sesuatu di kamarnya.
"Pochi?"
Pemuda bersurai kuning dengan ras Halphy itu nampak terkejut dan menoleh kearah Riinu dengan gerakan kaku seperti robot.
"... Ri-riinu-sama... O-okaerinasai... " ucapnya dengan gugup.
"Tadaima. Jadi, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Riinu dengan nada ramahnya.
"Ah, i-itu... Saya bisa jelaskan... "
Nampaknya pemuda itu ialah ksatria baru di ibu kota yang baru dipekerjakan sejak kurang lebih dua bulan lalu. Ia menjelaskan pada Riinu alasannya masuk kamar Riinu tanpa izin adalah karena ingin mencari-cari tahu data tentang saudaranya yang juga seorang Halphy yang telah lama menghilang.
Ksatria baru yang tadi dipanggil Pochi itu membungkuk pada Riinu, "Tolong maafkan kelancangan saya yang telah masuk dalam kamar Anda tanpa izin, tapi saya harus mencari keberadaan saudara saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of Fantastic [END]
FantasyANTARA KEPUTUSASAAN ATAU HARAPAN. MANAKAH YANG AKAN MEREKA PILIH? -PRINCE OF FANTASTIC- Ps: Ini adalah project collab pertama saya dengan teman online saya @mafue_kawaeh→Colon @meiharuka_456 @Rin769→Nanamori @3Dfix04→Root @ReinRes19→Riinu @Aksara_Sa...