✾〜Chapter 19〜✾

85 16 0
                                    

Sudah hampir setengah jam Satomi menunggu di ruang tamu yang luas ini. Namun, yang ditunggu belum juga menampakan dirinya.

Sebenarnya kemana tuan rumah pemilik istana ini? Kenapa sepi sekali?

"Aku akan mencarinya sendiri." Satomi sudah tidak sabar menunggu, memang salah satu pelayan di rumah ini bilang kalau dia yang akan mencari dimana keberadaan majikannya itu.

Tapi kenapa lama sekali?

"Satomi-sama tolong bersabarlah sebentar! Mungkin sebentar lagi dia datang." pengawal pribadinya itu berusaha untuk menghentikan tindakan tidak sopannya ini.

Satomi menghembuskan nafas beratnya. Apa yang dikatakan pelayannya itu benar. Dia harus menunggu.

Beberapa menit setelah pembicaraan tadi, terdengar langkah kaki yang mulai mendekat.

Satomi dengan cepat mengalihkan pandangannya kearah pintu, disana terlihatlah sosok gadis cantik dengan gaun berwarna coklat cerah dan rambut panjangnya yang terurai indah itu berjalan sambil tersenyum kearahnya.

"Maaf membuatmu menunggu tuan muda dari keluarga Mikazuki-sama.''

Satomi berdiri, lalu membungkuk sekilas dengan tangan yang ia tempelkan pada dadanya. "Iee iee... justru aku yang seharusnya meminta maaf, karena telah berkunjung ke sini tanpa surat pemberitahuan sebelumnya. Dan kau tidak usah bersikap formal terhadapku, kau boleh memanggilku Satomi.''

Gadis cantik itu tersenyum kecil. Dia lalu mempersilahkan tamunya untuk kembali duduk.

"Ada keperluan apa Satomi-sama datang menemuiku?'' tanya gadis itu.

Satomi berdehem pelan dan menyuruh pengawal pribadinya untuk sedikit menjauh.

Pengawal itu mengangguk kecil, lalu dengan cepat melangkahkan kakinya menuju keluar ruangan.

Satomi menatap kepergian pengawalnya itu dengan tatapan bingung. Dia kan tidak menyuruhnya untuk pergi keluar.

Maa... terserahlah.

Satomi kembali fokus pada gadis yang berada di hadapannya ini.

"Aku ingin meminta bantuan padamu nona Akane Ramuel."

Akane menaikan kedua alisnya bingung. "Bantuan?''

Satomi menatap kearah Akane, ''tolong berperanlah sebagai kekasihku didepan kakak perempuanku nanti.''

"Eh?'' Akane sangat terkejut mendengarnya. Bagaimana dia tidak terkejut.

Berpura-pura menjadi kekasihnya? Yang benar saja!

Satomi membuka kembali suaranya. "Aku ingin kau berpura-pura menjadi kekasihku, saat Rin-oneesama kembali.''

"Aku tau itu, tapi kenapa kau meminta bantuanku? Kenapa kau tidak meminta bantuan teman perempuanmu saja?''

Satomi menghela nafas beratnya. Dia akhirnya menceritakan semuanya kepada Akane, tentang kenapa dia malah meminta bantuan pada gadis yang baru saja ditemuinya itu.

Akane paham betul dengan perasaan Satomi, karena dia juga tidak punya teman yang seumuran dengannya.

Semua kalimat tentang teman seumurannya itu hanya perkataan yang di ucapan dimulut semata. Mereka tidak benar-benar menjadi temannya. Semuanya hanya karena dirinya merupakan anak dari seorang bangsawan yang cukup dihormati dan disegani. Hanya itu, tidak lebih dan tidak kurang.

Akane mengiyakan permintaan dari Satomi, membuat Satomi merasa sangat berhutang budi pada Akane.

"Maa.. tidak apa-apa kan aku menerima permintaannya tanpa sepertujuan dia terlebih dahulu? Lagipula dia juga melakukan hal yang sama padaku.''

Prince of Fantastic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang