"Okaerinasai, Waka-sama.''
Sambutan itu datang dari para pelayan di kediaman Mikazuki. Satomi tersenyum kecil, dia lalu meminta salah satu dari mereka untuk membawakan kopernya.
"Bagaimana dengan pestanya? Apakah menyenangkan?'' Tanya si pelayan yang berjalan di belakang dirinya sambil membawa koper milik Satomi.
"Kurasa cukup menyenangkan.'' Jawab Satomi dengan nada datar. Nada bicara dan jawaban yang dia ucapan benar-benar berbeda.
Namun si pelayan tidak ingin terlalu mencampuri urusan tuan mudanya itu, jadi dia memutuskan untuk diam. Walau rasa penasarannya makin menjadi-jadi.
Satomi menghentikan langkahnya membuat pelayan yang di belakangnya mendadak ikut berhenti.
Satomi berbalik, ''kau tahu dimana Yoshinaga-san berada? Kenapa dia tidak ada saat aku kembali?''
Pelayan itu terkekeh kecil, membuat Satomi mengerutkan keningnya heran. Dia agaknya sedikit merasa dipermalukan sekarang.
"Bukankah anda sendiri yang menyuruh Yoshinaga-san untuk tidak datang?''
"Eh? Aku?'' Tunjuk Satomi pada dirinya sendiri. Pelayan itu mengangguk.
Satomi semakin tidak mengerti, lalu... akhirnya dia teringat sesuatu.
"Dimana paman Vinnce?''
Pertanyaan itu membuat si pelayan menaikan alisnya, ''un?! Kurasa dia baru saja pergi dengan kereta kudanya..''
"Ternyata begitu ya.'' Ekspresi Satomi mulai berubah.
Si pelayan yang melihatnya hampir dibuat takut dengan aura yang dikeluarkan tuan mudanya itu.
"Kau bawalah koper itu ke kamarku. Aku mau pergi dulu sebentar, ada hal yang harus kulakukan.''
Pelayan itu mengangguk cepat. Tanpa banyak protes dia secepatnya pergi menuju kamar Satomi.
Setelah kepergian pelayannya, Satomi menghela nafas sebentar. Kemudian dalam hitungan detik sosoknya sudah menghilang dari kediaman Mikazuki.
Satomi tersenyum lebar saat melihat orang yang dicarinya berada di depan sana. Dengan langkah cepat Satomi menghampiri dua orang yang sedang berjalan di depannya. Yang satu sedang membawa beberapa lembar dokumen, yang satu lagi tidak membawa apapun-tangannya kosong.
Satomi tersenyum menyeringai, tangan kanannya mengeluarkan sebuah pedang lalu dengan cepat ia mengarahkannya pada lelaki tinggi yang ada di depan sana.
Ting!
Bruk!
"Ah... kupikir siapa! Ternyata keponakanku tercinta rupanya~''
Satomi mengelus punggungnya yang baru saja menabrak sebuah tembok. Dia sangat kesal sekarang. Ternyata serangannya bisa dengan mudah digagalkan.
"Apa kau perlu bantuan untuk berdiri?!'' Vinnce mengulurkan tangannya pada Satomi.
"Satomi-sama daijoubu desu ka?'' Yoshinaga yang ada di dekat Vinnce sangat mengkhawatirkan tuan mudanya itu.
"Aku baik-baik saja.'' Satomi bangkit berdiri tanpa menghiraukan bantuan dari pamannya.
Setelah Satomi berdiri dia langsung mendapat pelukan hangat dari pamannya. Pelukan yang membuat Satomi sesak sekaligus risih.
"Paman sangat merindukanmu.'' Vinnce masih belum melepaskan pelukannya dari Satomi.
"Tapi aku tidak.'' Satomi mencoba untuk melepaskan pelukan pamannya yang kian bertambah erat. Dia jadi susah bernafas sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of Fantastic [END]
FantasiANTARA KEPUTUSASAAN ATAU HARAPAN. MANAKAH YANG AKAN MEREKA PILIH? -PRINCE OF FANTASTIC- Ps: Ini adalah project collab pertama saya dengan teman online saya @mafue_kawaeh→Colon @meiharuka_456 @Rin769→Nanamori @3Dfix04→Root @ReinRes19→Riinu @Aksara_Sa...