SatoColon-oneshoot

86 15 2
                                    


AWAL DARI PERSAHABATAN - 'TAKDIR YANG TERIKAT' -

Oneshoot ini request dari : ReginaRachel310

Rinnelle Evangelin Mikazuki, anak kedua dari keluarga Mikazuki baru saja berusia tujuh belas tahun. Maka dari itu keluarga besar Mikazuki memutuskan untuk mengadakan pesta untuk memperingatinya.

Amatsuki, selaku kepala keluarga Mikazuki telah mempersiapkan pesta ini dari jauh jauh hari. Dia juga tidak lupa mengundang seluruh kenalannya dan bangsawan yang ada di kerajaan Crynce, juga kerajaan lainnya.

Karena dia dan istrinya sering berpergian ke seluruh penjuru dunia, jadi tidak heran jika kenalannya juga banyak. Karena itu jugalah Amatsuki dan istrinya sering tidak ada di istana Purelium. Istana tempat tinggal keluarga besar Mikazuki secara turun temurun.

Mereka berdua juga sering meninggalkan ketiga anaknya. Untung saja anak sulung mereka dapat mengatasinya. Dari menjaga kedua adiknya sampai mengurus kepemimpinan kota Purisa.

Berbeda dengan kakaknya, Rin si anak kedua justru mempunyai hobi yang hampir sama dengan kedua orang tuanya yaitu berpetualangan. Rin sering keluar tanpa ijin hanya untuk pergi melanjutkan petualangannya itu. Terkadang dia juga mengajak Satomi pergi bersamanya. Padahal saat itu mereka masih terbilang anak-anak. Satomi yang masih polos tentu saja hanya bisa mengiyakan ajakan tersebut.

Sedangkan anak bungsu mereka, terbilang mempunyai sifat yang sangat berbeda dari kedua kakaknya. Tidak seperti kakak pertamanya yang serba bisa dan selalu disegani, Satomi tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian dan dia juga tidak memiliki keahlian khusus yang dapat menjadikannya istimewa.

Satomi memang suka berjalan-jalan, tapi tidak dengan berpetualang. Ini membuktikan bahwa dia juga berbeda dengan Rin. Dia tidak terlalu suka mencari kesenangan dalam menemukan hal baru dari berpetualangan. Dia juga tidak suka membahayakan dirinya dalam mencari hal baru itu.

Diantara anggota keluarganya yang lain, mungkin hanya Satomilah yang tidak mempunyai teman yang seumuran dengannya. Kenalannya juga tidak banyak. Tidak seperti kedua kakaknya yang punya kenalan dimana-mana. Bahkan diluar kerajaan Cryncepun banyak yang mengenal nama keduanya.

Istana Purelium, saat ini tengah kedatangan tamu dari berbagai belahan dunia. Di kota Purisa sendiri sudah seperti festival saja, di sepanjang jalanan terdapat berbagai stand yang menjul makanan serta minuman. Ini juga merupakan pesta rakyat bagi para warga yang ada di kota Purisa.

Amatsuki sebagai pemimpin di wilayah Purisa ini, sudah menyediakan layar sihir diberbagai sisi kota untuk memudahkan para warga yang ingin melihat acara utama. Para warga yang ada disana mengerti dan dapat memaklumi bahwa mereka tidak bisa masuk kedalam istana itu, bukan karena tidak diundang atau dilarang. Tapi memang karena istana Purelium tidak cukup untuk menampung seperempat jumlah populasi manusia yang ada di dunia. Mereka semua tahu mana yang harus diprioritaskan, lagipula karena pesta ini keuntungan yang mereka peroleh justru berlipat ganda. Bukankah itulah yang terpenting?!

Satomi yang tidak terlalu suka dengan keramaian dan pesta, lebih memilih untuk pergi. Dia berjalan melewati pagar istana yang banyak dipakai sebagai jalan keluar masuk bagi para tamu yang bosan dengan suasana pesta sama seperti dirinya.

Bruk!

"Ah, gomennasai. Apa kau baik-baik saja?'' Tanya Satomi, mengulurkan tangannya pada sosok yang baru saja ditabraknya itu.

"Ah.. Iya..Terima kasih.." sosok itu langsung menerima tangan Satomi dan mengerutuki dirinya sendiri karena telah berkeliaran.

"Namaku Colon."

Colon menyesal saat itu ia malah memerhatikan festival yang sangat meriah dan malah pergi kesana. Padahal, ibunya sudah menyuruhnya untuk ikut dengannya.

Prince of Fantastic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang