How You Like that?

700 70 10
                                    

Wendy tidak pernah berfikir bahwa hidupnya akan seperti ini. Setelah ia memasuki usia ke 27 tahunnya tahun ini, Wendy mendapati dirinya berada dalam situasi paling menyebalkan hari ini.

Bagi Wendy tentu saja menyebalkan. Ia bertemu dengan wanita berekspresi dingin dan angkuh yang paling menyebalkan didunia ini. Oh, ngomong-ngomong ini adalah awal bagaimana Wendy mengklaim dirinya sangat sial.

***

Menjadi seorang pramugari pesawat terbang tentu adalah cita-cita terdalam Wendy. Dirinya berhasil membuktikan itu ketika ia menyelesaikan pendidikan dan mengambil lisensi penerbangan miliknya pada usia ke 21 tahun. Ia sangat senang dan mencintai pekerjaannya. Terbang dari satu kota ke kota lain dan/atau dari negara satu ke Negara lainnya.

Berpenampilan menarik dan terlihat berwawasan, Wendy selalu suka menggunakan riasan wajah dan itu selalu terlihat disetiap penerbangannya.

Hari itu hari Sabtu sore yang dimana adalah jadwalnya untuk terbang bersama awak kapal lainnya menuju negara Jepang, Tokyo. Wendy tersenyum ramah pada setiap penumpang pesawat yang baru saja memasuki cabin pesawat.

"Selamat siang, silahkan menuju bangku yang tertera" ujarnya ramah

Hingga seorang wanita cantik bertemu pandang dihadapannya. Terlalu angkuh dan dingin walau wajahnya sangat cantik.

"Kau!, Antarkan aku ke kursiku" tunjuknya pada Wendy

"Bisa saya cek dulu tiket penerbangannya Miss?" Wendy membalas dengan senyuman diwajahnya

Sialnya itu tidak ampuh pada si dingin dihadapannya

"Aku mau kau yang mengantarku sekarang. Paham?"

Seorang pramugari lainnya terkejut dan segera berbisik pada Wendy membuat Wendy segera menunduk dan tersenyum kembali.

"Tolong gantikan tugasku Solar-ah" ujar Wendy pelan

"Tentu"

Wendy dan wanita itu segera berjalan

"Bisa saya melihat tiket anda nona?" Wendy memeriksa tiket yang diserahkan dan segera menuntun wanita itu menuju bangkunya

"Baik nona Joohyun, ini kursi anda. Beberapa perlengkapan telah tersedia dan jika masih membutuhkan bantuan dapat memanggil pramugari yan-"

"Tolong bersihkan kursinya dan perlengkapan lainnya. Juga, panggil aku Irene" Wendy hanya balas tersenyum dan kembali membersihkan kursi yang sudah bersih itu dan mempersilahkan Irene duduk

"Aku ingin gordennya ditutup dan berapa banyak penumpang dikelas utama ini? Jangan ada yang dekat dengan ku mengerti?"

"Oh satu lagi. Aku tidak ingin dilayani oleh siapapun kecuali kau!"
Wendy kembali tersenyum ramah dan membungkuk pada Irene

"Baik nona Irene. Permisi"

***

"Aku mau ganti makanan. Ini tidak sesuai pesananku" Wendy menghela nafas mendengar celotehan Irene yang sejak tadi membuatnya mondar mandir

Untuk kali ini, Wendy benci pekerjaanya yang terasa sangat direndahkan oleh seorang pengusaha kaya raya Irene yang mana anak dari pemilik perusahaan penerbangan tempatnya bekerja.

Wendy X IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang