Wendy❤️Irene
❤️💙❤️
Sebuah komitmen yang menjadikan kita ada.
Aku dan cintaku padamu.
***
Wendy dan Irene menjalani kisah cinta yang terbilang rumit sejak keduanya menyadari ada yang berbeda dengan hati keduanya. Sejak keduanya bertemu diperhentian bus terakhir, keduanya menemui perasaan berbeda yang disebut cinta. Wendy dan Irene tidak bodoh dalam mengartikan perasaan itu. Bedanya, Irene adalah seseorang yang jujur akan perasaannya dan menunjukkan melalui sikap dan Wendy adalah orang yang mudah berbicara dalam mengungkapkan perasaanya namun tidak berani melangkah lebih jauh.
Keduanya sering bertemu diantara kesibukan sehingga memberikan perasaan yang lebih jauh lagi dan puncaknya adalah ketika Irene lebih dulu mengungkapkan perasaanya dan mencium Wendy di bibir merah itu. Wendy begitu panik dan jantungnya berdetak berkali lipat cepat. Mata keduanya bertemu dan memberikan harapan baru untuk perjalanan hidup yang mungkin penuh warna.
Irene sekali lagi mencium bibir merah Wendy sebelum memasuki pintu apartemennya dan Wendy bukan orang naif yang akan membiarkan Irene lepas begitu saja. Satu tarikan di lengan kanan Irene sebelum gadis itu membuka pintu dan Wendy dengan cepat memeluk tubuh mungil Irene lalu mengecup puncak kepala gadis itu.
"Selamat malam Irene" bisik Wendy dan tersenyum hangat untuk perpisahan sejenak
***
"Sudah ku katakan padamu untuk menjauhi gadis itu Irene! Dia itu wanita, jika dia memiliki perasaan yang lebih jauh padamu bagaimana? Jika ia semakin mengajakmu kejalan sesat bagaimana?" Suara keras milik Seulgi di dalam ruangan kerja Irene membuat Irene menghela nafas berat. Matanya menatap Seulgi yang sejak tadi berputar-putar didalam ruangannya.
"Namanya Wendy, Seulgi. Dan Wendy bukan gadis buruk seperti pikiranmu"
"Dari mana bisa kau meyakinkan bahwa dia bukan gadis buruk. Aku melihatnya matanya yang begitu memujamu ketika makan malam itu dan aku juga bisa merasakan bahwa ia menyukaimu Irene. Ini tidak benar. Kau berteman dengan gadis penyuka sesama jenis! Dan bisa jadi kau akan sama sepertinya! Menjijikan Irene, itu benar-benar menjijikan"
"Jika kau hanya ingin mengatakan itu padaku, keluarlah Seulgi" ucapan Irene membuat Seulgi menatap Irene tak percaya
"Kau mengusirku?"
"Irene!""Keluar jika kau hanya ingin menjelekkan Wendy dihadapanku. Kau tidak tahu bagaimana Wendy dan siapa Wendy. Jangan menghakimi seseorang begitu saja Seulgi. Aku tidak suka jika kau begitu protektif dalam mengatur pertemananku"
"Aku melakukannya agar kau tidak salah arah Irene"
"Aku tahu apa yang aku lakukan seulgi, aku paham dengan pilihanku. Jangan ikut campur dan seolah-olah kau tahu segalanya. Kau tidak berhak untuk hidupku"
"Kau... Kau... Kau menyukainya Irene?" Suara seulgi bergetar ketika mengatakannya. Irene memandang seulgi lelah
"Ya, Aku menyukai Wendy, seulgi!" Suara parau Irene membalas tatapan mata seulgi yang sejak tadi jatuh pada wajah cantik Irene penuh perasaan kecewa