Wendy X Irene
❤️
Irene berdiam diri dikamarnya dengan cahaya yang hanya berasal dari bulan malam ini. Ia begitu sedih, rasanya pikirannya, fisiknya, tubuhnya, batinnya- semua darinya begitu lelah.
Irene memang bermimpi menjadi idol. Irene dengan semua cara yang dapat ia usahakan, dengan semua keringat dan kerja keras yang ia perjuangkan mati-matian untuk mengapai mimpinya, tampaknya seperti sia-sia saja sekarang.
Dirinya sadar begitu banyak duri yang harus ia lalui untuk menjadi seorang idol, tidak terkecuali mulut pedas yang akan terus berceloteh menilai dirinya. Irene sudah sadar dan ia memilih siap dengan semua resikonya.
Namun, tampaknya sekarang ia begitu merasa terluka. Terlalu sakit untuk kembali mendengar atau membaca banyak makian dan cacian terhadapnya dimana-mana. Irene kembali menangis dengan suara yang begitu kecil. Setidaknya, para member jangan sampai terbangun karenanya.
"Tidak apa untuk mengolok-olok ku, aku suka itu adalah koreksi, tapi ketika kalian menyuruhku keluar dari grup? Haha! Aku seperti ingin mati sekarang!" Irene menggumam lirih
Tubuhnya kembali bergetar, Irene meringkuk diatas lantai kamarnya dengan baju yang masih sama ketika ia menyelesaikan pekerjaannya.
***
"Joo Hyun unnie!" Suara Wendy menarik perhatian Irene yang baru keluar dari kamar dengan wajah sembabnya. Matanya pasti bengkak dan pipinya akan begitu kotor sisa menangis semalam- pikir Irene
"Ck ck ck.... Apa yang terjadi padamu?" Wendy berjalan mendekat dan memperbaiki rambut Irene yang terlihat acak-acakan
"Wow... Aku tidak tahu bahwa kau masih tetap cantik dan menawan bahkan dalam keadaan sehabis bangun tidur dan menangis semalaman unnie. Benar benar cantik" puji Wendy dan ibu jarinya secara tak sadar mengusap lembut kedua kelopak mata Irene
"Oh, maafkan aku. Oh ya, mau langsung sarapan atau kau bisa memilih mandi lebih dahulu unnie?" Irene diam, namun matanya tetap memandang wajah Wendy yang terlalu teduh
"Kenapa kau bisa sehangat ini Seungwan?" Irene begitu iri pada Wendy yang begitu hangat dan lembut. Mengapa dirinya tidak? Ia bahkan dicap sebagai idol yang kasar dan dingin.
Ah, ingatan itu kembali lagi. Tolonglah, sehari saja, Irene ingin lepas dari omongan pedas terhadapnya. Sehari saja ia ingin bernafas lega tanpa masalah yang mengganggu pikirannya.
"Joo Hyun unnie?" Wendy menyentuh bahunya lembut. Irene kembali tersadar dan menatap mata Wendy kosong. Pikirannya terganggu.
"Ya?"
"Kemarilah" Wendy membawa tubuh Irene kedalam pelukannya. Memberikan kekuatan nya untuk leadernya.
"Tidak ada yang perlu kau takutkan unnie. Tidak ada. Tenanglah" Irene mencoba tidak menunjukkan kesedihannya pada Wendy namun
"Kau sudah bekerja keras dengan baik. Kau sudah melakukan yang terbaik unnie" Irene runtuh dan memeluk Wendy erat ia mencoba untuk tak menangis namun air matanya semakin banyak terjatuh
"Aku.... Hiks... Aku tidak tahu... Bahwa aku akan membuat kesalahan besar ini.... Aku.. hiks... Aku minta maaf wan padamu dan semua member... Aku-"