Wendy pernah mengalami ini, ketakutan begitu besar ketika Irene berusia 6 tahun dan Wendy tidak ingin itu terjadi pada Irene lagi.
"Traumanya kembali bersama ingatan itu. Aku tidak tahu apa yang membawanya pada kenangan itu tapi, Irene butuh waktu perlahan untuk mengingat nya. Ia syok dan biarkan ia mengingat semuanya kembali" kakek Son hanya mampu diam dikursi ya setelah mendengar ucapan dari dokter pribadi keluarganya.
"Berhentilah menjauhkan keduanya Son, kau tidak punya hak apapun terhadap garis takdir" ujar Dr.Park sebelum keluar dari ruangan itu
Wendy diam di samping Irene yang tertidur lelap. Air mata miliknya tidak berhenti setiap kali ia melihat Irene dalam kondisi ini. Matanya membengkak dan Wendy melewatkan penerbangannya. Ia tidak ingin pergi tanpa tahu bagaimana keadaan Irene-nya
"Kenapa kau suka sekali tidur? Apa kau tidak lelah? Bangunlah Joo-Hyun, aku merindukanmu" bisik Wendy parau
***
Erangan kecil keluar dari mulut Irene dan terkejut ketika mendapati Wendy berada disisinya dan menggenggam jarinya erat. Apa yang terjadi?
"Hey, bangun" ujar Irene menggoyang lengan pucat itu dan Wendy mengerjap pelan menyesuaikan cahaya pada matanya. 'sudah pagi'.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Seperti yang kau lihat"
"Apa kepalamu sakit? Atau sesuatu yang lain yang kau rasakan dari tubuhmu?"
"Apa maksudmu? Aku baik-bai- akh" Irene menjerit pelan ketika ia mencoba bergerak dan tubuhnya tidak membantu sama sekali
"Kau masih sakit kalau begitu" ujar Wendy menyimpulkan dan melangkah pergi dari ruangan Irene
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
***
"Irene kau membuatku khawatir! Apa yang terjadi padamu hah?" Pekik Bogum ketika mendapati Irene terbaring disinggah sana empuknya dengan nyaman.
Keduanya melewatkan kelas dan tidak ada yang berhak marah untuk itu"Aku bahkan lupa apa yang terjadi padaku semalam, semua begitu membingungkan"
"Jelaskan"
"Aku tidak tahu ini apa tapi, ketika malam itu aku bertemu dan menatap wajahnya secara dekat seperti listrik menyengat tubuhku dan aku ingat ketika menyentuhnya, seperti ada ingatan yang tertarik kembali padaku."
"Seperti?"
"Aku tidak tahu Gum, seperti ada bagian dari dirinya yang menjadi bagianku dan itu membuatku menarik ulang sesuatu dari masa lalu ku"
"Apa ya?" Gumam Bogum menyentuh dagunya dengan kedua jari berpikir keras membantu sepupu kurang ajarnya ini.
"Kau bilang masa lalu?" Dan Irene membalasnya dengan anggukan pasrah
"Aku tidak ingat apapun tentang masa kecilmu Irene, tapi mungkin kita bisa mencarinya di balik pintu tua bawah tanah rumah ini" dan Irene menatap Bogum tak percaya
"Oh yes!"
***
"Apa yang kalian berdua lakukan disini?" Suara berat Wendy menjadi pembuka untuk rencana gagal milik kedua sepupu berwajah idaman itu.