Irene & Wendy
❤️In a Heartbeat
*
Falling in love, deeper than I know, with all my heart.
***Wendy memejamkan matanya beberapa saat untuk menetralkan detak jantungnya yang berdetak kencang. Saat Irene, si gadis cantik dengan wajah dingin bertubuh mungil melewatinya dengan buku bersampul biru di tangan kirinya. Wendy tersenyum memandang wajah cantik Irene dan bersyukur gadis itu tidak melihatnya dari atas sini.
'benar-benar cantik'- pikirnyaBeberapa saat kemudian Wendy harus merelakan rasa malunya ketika dirinya harus terjatuh dari atas pohon ketika keseimbangannya hilang.
'sial!'Irene mendapatinya terjatuh dalam posisi yang tak wajar. Gadis berwajah kecil itu menatapnya khawatir dan mendekati dirinya.
'oh, tidak!' Wendy gugup. Ia merasakan tatapan lembut itu menyapa bola matanya.
"Kau terluka?" Suara Irene menyapa gendang telinganya
Wendy menatap mata Irene lalu menatap uluran tangan milik Irene bergantian.
Wendy kembali tersadar ketika tangan Irene menyentuh lutut terlukanya.
"Aw!" Pekik Wendy
"Aku akan membantumu ke UKS, ayo"
"Hah?-"
"Oh, tidak... Tidak perlu" Wendy menggelengkan kepalanya tergesa-gesa
"Aku baik-baik saja. Ya aku baik-baik saja"
"Tapi lututmu terluka" balas Irene dengan wajah khawatir
Wendy menatap wajah Irene dan segera menunduk kemudian. Ia tidak akan pernah sanggup berada sedekat ini dengan Irene.
Ketika tangan Irene menyentuh lengannya untuk berdiri, Wendy segera menarik tangannya.
"Aku hanya ingin membantu mu berdiri" ujar Irene
"Tidak Irene, maaf" Wendy lebih merasa bersalah karna menolak kebaikan Irene dengan kasar secara tak sengaja
"Kau mengenalku?" Irene terkejut ketika Wendy menyebut namanya. Wendy membulatkan matanya Benar benar gugup. Apa yang harus dia jawab untuk pertanyaan Irene?
Mengenal Irene? Tentu saja! Wendy bahkan sudah jatuh cinta pada Irene sejak 2 tahun lalu tepat ketika Irene membantunya dari pukulan Kim Junsu si ketua geng kampus saat Wendy menolak perasaan pria itu.
Sejak itu Wendy semakin sering mengikuti Irene dan mencari tahu segalanya tentang Irene. Awalnya Wendy menolak mentah-mentah perasaan aneh yang hinggap dihatinya, tidak mau menerima perasaan berbeda ketika ia tahu bahwa ia jatuh cinta pada sesama jenisnya. Namun, malam ketika ia tahu bahwa perasaanya pada Irene bukanlah sebuah obsesi dan itu adalah jatuh cinta, Wendy tidak dapat menolak dan lari lagi. Wendy jatuh cinta, begitu dalam pada Irene, dengan seluruh hatinya.