Wendy X Irene
A=Aku
"Irene"
"Kenapa?"
"Aku sayang kamu~" Wendy melakukan aegyo didepan Irene membuat gadis itu terkekeh geli... Sungguh lucu namun sangat menggelikan
"Kau tidak mau menjawabku?"
"Aku juga menyangimu pacar" pipi keduanya bersemu merah dengan senyum malu-malu
***
B=Bibir
"Wendyyyy" Irene merentangkan tangannya pada Wendy yang berdiri disampingnya
"Ada apa Irene?"
"Peluk aku~" Irene meminta dengan suara anak kecil miliknya. Itu terdengar imut dan Irene benar-benar masih cocok melakukannya.
Wendy merentangkan tangannya dan mengurung tubuh Irene dalam pelukannya
"Wendy?"
"Ya?"
"Bibirku kering"
"Mau minum?" Irene menggeleng cepat dan semakin mempererat pelukannya
"Kalau bibirmu bermain di bibirku mungkin itu akan basah dengan sempurna" Wendy?
Meninggoy~
***
C= Cup
"Cium cium cium" teriakan para siswa yang berdiri didepan konser sekolahnya membuat Jae gugup. Ia akan memajukan wajahnya untuk mencium bibir Irene yang merah merona.
setelah mengungkapkan perasaannya tadi Jae masih menunggu jawaban dari Irene yang terlihat malu-malu
Tidak sampai,
Cup...
Itu bukan bibirnya melainkan bibir milik Wendy. seseorang populer yang di favoritkan satu sekolah
"Aku mencintaimu. Dan sekarang kau kekasihku Irene"
Hah?
***
D= Dada
"Kau mau dada atau paha?"
"Yang banyak dagingnya yang mana?"
"Dada"
"Oh? Dada?"
"Kenapa kau melihat dadaku?"
"Apa dadamu juga bisa kumiliki Irene?" Wendy terlempar ribuan mil jauhnya setelah mengatakan itu pada Irene si ketua OSIS
***
E= E-eh?
Wendy menutup bukunya. Matanya terasa mau lepas sekarang.
"Kenapa kau tertidur?" Wendy segera membuka kembali bukunya dan membaca isi yang sama sekali tidak ia mengerti
"Nilaimu akan menjadi E jika kau terus begitu Wendy!"
"Kau selalu berteriak padaku. Bagaimana aku bisa tahu isi pelajaran ini Irene"
"Kenapa jadi kau yang marah?"
Irene segera berdiri dari duduknya dan sial,
Ia tersandung tali sepatunya sendiri hingga ia akan terjatuh
Pipinya memerah dan tubuhnya seketika memanas.
Wendy dengan beruntungnya menggenggam penuh dadanya untuk menahan dirinya yang akan terjatuh
"E-eh?"
***
F= Fanash
"Fanash fanash huh hah huh hah" Wendy membuka mulutnya lebar sambil menghembuskan asap makanan yang terasa sangat panas dilidahnya
"Kan sudah kubilang pelan-pelan, kenapa malah memakannya begitu rakus sih?" Irene membantu Wendy dengan menghembuskan nafasnya pada mulut terbuka Wendy.
Meniup agar makanan itu dapat dikunyah dengan baik oleh kekasihnya
"Hah... Kenyangnya" Irene menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kekasihnya
"Mulai sekarang jangan dekat-dekat dengan Seulgi lagi okey... Sejak berteman dengannya kau semakin suka makan"
***
G=Gigi
"Wendyyyy huaaaa" Irene membuat Wendy terjungkal dari tidurnya
"Kenapa sayang? Ada apa?" Biar begitu Wendy masih tetap mendekati Irene dan mengusap Surai halus gadis itu
"Gigiku patah ketika bermain dengan anak setan itu"
"Anak setan?"
"Joy dan Yeri... Mereka mendorongku hingga gigiku terbentur tembok... Huaaaa"
Wendy mengusap wajahnya kasar.
"Wendy gigiku"
Irene memperlihatkan gigi depannya yang patah hingga membuat Wendy ingin tertawa...
"Pfffttt"
***
>>>>
>>>>>>>>>>>