RollerCoaster
Jatuh cinta itu sama seperti menaiki RollerCoaster.
Beribu-ribu kupu-kupu berterbangan didalam perutku. Jantungku berpacu dengan cepat. Ada apa ini?
Si gadis Bae, yang terlihat cantik dengan senyum tipisnya yang semakin memuja berdiri memandang alam bebas sambil melebarkan tangannya seolah, mempersilahkan angin menghempas dan memeluk erat tubuhnya.
#
Come and Little closer...you,baby sweet, baby you~~~~
"apa sudah ?" suara sedikit dalam itu membuat seulgi menoleh kearah Irene
"wow... ada apa ini?" jeritnya tertahan
"kau bertanya?" ujarnya membuat seulgi mengkerutkan dahi dalam
"maksudmu?"
"ayo pulang" ketusnya berlalu meninggalkan seulgi sendiri
#
otherside (Wendy)
Aku menunggu dua setengah jam diantara ribuan makhluk yang sejak tadi sibuk berlalu lalang melewatikku. Sampai saat ini bahkan tidak ada kabar yang membuatku mengetahui kabar darinya. Memasuki 45 menit setelahnya, aku menyeruput minuman yang sudah habis pada gelas ke empatku.
"apa aku pulang saja?" gumamku berdialog sendiri
Menarik buku-buku dan laptopku, sedikit merapikan penampilan aku berjalan acuh menuju pintu keluar dan
Ting,
Siapa sangka, dirinya bertemu langsung dengan ku tepat didepan pintu.
Wajahnya cemas, dengan pakaian hampir basah dan mungkin sudah basah semua dan rambut lepek terkena air. Aku menatap aneh kearahnya. 'Hey dewi Irene terlihat menjijikan disini'
Dirinya menyadari perubahan raut wajahku lalu segera menarikku keluar dari café.
"ada yang ingin kukatakan" ujarnya membuatku diam menatapnya. Menunggu kalimat selanjutnya yang akan ia ucapkan
"sebenarnya aku ingin putus" ujarnya cepat
"aku juga" balasku tak kalah cepat. Matanya segera menangkap mataku yang sejak tadi menatapnya datar
"apa maksudmu?" tanyanya membuatku tertawa tertahan
"putus"
"kenapa?" tanyanya membuatku menaikkan alis kananku dengan raut wajah mengejek
"kau duluan kan" ujarku jengah
"tapikan... tapi- tapi..."
"ini" kuberikan cicin silver yang dulunya mengikat dijari manis kiriku.
"Wan" ujarnya parau
"ya?" balasku lembut
"aku mau putus - putus dari hubungan pacaran, aku mau kita lebih serius, aku mau mengikatmu. Kenapa jadi begini? Kenapa? Hiks" suaranya parau dan terdengar putus asa membuatku menatapnya heran
"kenapa bertanya padaku? Itu kan rencanamu Irene, renacana ku sih - ya putus beneran" ujarku
"tapi kenapa?" tanyanya dengan suara kecil yang hampir terdenagr seperti gumaman
"ya tidak kenapa napa. Sudah ya, kapan-kapan kita lanjutkan lagi. istriku menjemput" ujar ku membuatnya menatap ku penuh tanya
"hah?"
"iya, ayo... nanti masuk angin. Hujannya tambah deras. Kalo mau main hujan-hujanan kapan-kapan saja Irene, aku mau pulang kerumah, meluk Bae ku dalam selimut. Ayooo"
"katamu tadi-"
"mau kenalan dengan istriku tidak? Makanya ayo"
"kau berselingkuh?"
"nah itu tau, makanya ayo" ujarku menggenggam tangannya
#
Bugh
"appo"
"siapa suruh buat aku hampir mati" Jeritnya membuatku mengusap telingaku sayang
"ini badan loh Bae- badan bukan samsak! Kamu hobby mukulin masa depan kamu. Siapa yang tahan"
"apa? Katakan lagi"
"argghhhh" jeritku menggema ketika dengan sengaja Irene menjambak rambutku dan mencekik leherku
"Bae.... Sakit" ujarku lemas... ini beneran sakit
"makanya jangan buat aku kacau lagi." ujarnya manarikku kedalam pelukannya
"aku kira kita beneran putus. Aku nggak siap- aku nggak mau- aku nggak bisa kalau-"
"I love you" ujarku mengecup cepat bibir tipisnya yang selalu berwarna pink natural
"lagi" ujarnya membuatku menarik tubuhnya keatasku dan menghujami ciuman penuh keseluruh wajahnya tanpa terlewat
"sayang" ujarku membuatnya tertawa halus
"siapa?" tanyanya menggoda
"Bae Irene" ujarku membuatnya semakin tersenyum lebar
"Bae JooHyun?" tanyanya seolah-olah ada mereka ada dua
"both. aku cinta keduanya- Irene Bae JooHyun. Menikah denganku dan bumi akan menumbuhkan bunga seperti kamu,aku akan memenuhi rahimmu yang akan membawa gadis paling cantik di alam semesta"
"cium aku dulu, baru ku beri jawabnnya" ujarnya membuatku tersenyum lucu
" tidak mau sekarang?" tanyaku membuatnya tersenyum mengejek. Menarik tengkuk ku lalu mencium bibirku dalam.
"mana bisa aku menolak. Aku sudah terikat dan satu denganmu. Tapi, kalo kamu ada Lima mungkin aku pikir-pikir dulu" ujarnya membuatku tertawa gemas dan menggigit pipinya lembut
"sayang sekali. sayang sekali sama kamu. Calon mama. Sini biar aku ciumin seluruh tubuhmu" ujarku membuatnya mendekap tubuhku lebih erat dan menyandarkan kepalanya ditubuhku.
"aku juga Seungwan, aku juga sayang padamu." ucapnya membuatku memeluknya gemas. Menciumi kepalanya sebanyak mungkin.
Psstt....
Sudah kukatakan. Cinta itu RollerCoaster. Naik turunnya hubungan. Naik turunya perasaan. Lika-likunya perjalanan. Yang penting kita tetap ada dan berjuang sampai akhir...
Now, come and little closer...
There a something I wanna tell ya...
"You look so pretty day by day"
