Irene❤️Wendy
"
And I know all about those men, still I don’t remember. Because it was us baby way before them and we’re still together.”
***
Sejam lalu Wendy duduk dibangku pengunjung cafe yang dijadwalkan Irene padanya. Sejak sejam lalu juga Wendy tak berhenti bersumpah serapah pada gadis kelahiran '1991 itu yang entah ada dimana sekarang. Wendy benci harus menunggu, Wendy tidak suka membuang waktunya pada hal yang tak tepat. Waktu adalah waktu, tidak akan dapat dikembalikan dalam bentuk apapun.
Hela nafas kesal kembali dilontarkan oleh Wendy melalui saluran pernafasannya, bibirnya mencebik tidak suka setiap kali jarum jam panjang itu berputar menunjuk angka yang sama namun terus bertambah.
"Sialan kau Bae" makinya kasar. Wendy segera merapikan dirinya untuk bangkit keluar dari ruangan bersuhu standard itu.
"Kau akan pergi?" Suara barista menyapa gendang telinganya ketika ia harus melangkah melewati bar cafe
"Ya, dan aku sudah begitu lama menunggu dibangku sialan itu" ujar Wendy acuh memasang wajah masam
Tawa sang barista pecah, ini bukan kali pertama Wendy harus berakhir begini. Sudah terlalu sering hingga dirinya pun bingung. Apa Wendy memang tidak paham 'belajar dari pengalaman?'
"Berhati-hatilah sobat"
"Tentu! Dan perhatikan racikanmu Hwang! Itu sudah tidak berbentuk" ucapan Wendy membuat Sin B segera tersadar dan buru-buru merapikan alatnya
"Heis! Sial!" Desisnya
***
Besok adalah awal bulan Juli dan Wendy tahu ia harus segera mengatur ulang jadwal pekerjaannya. Setelah kesehariannya yang begitu-begitu saja, Wendy memilih untuk mengubah kebiasannya juga.
Tidak ada lagi menunggu, dan akan menolak permintaan 'Irene Bae' dalam bentuk apapun dengan keras!Dirinya menulis jadwalnya sebanyak mungkin agar dapat mengalihkan pikirannya dari gadis bermarga Bae itu. Agar ketika gadis itu memintanya ia memiliki banyak alasan untuk menolak.
Wendy dan Irene adalah sepasang kekasih tapi, keduanya tidak dalam hubungan yang baik. Mereka memang bersama dan Irene adalah satu-satunya yang salah.
Ketika malam itu Wendy mengikat Irene untuk menjadi kekasihnya, gadis itu menerimanya namun, bukan berarti Wendy adalah satu-satunya.
Irene bebas menjalani hidupnya, bebas memilih apapun yang ia suka dan bebas memiliki apapun yang ia inginkan. Sementara Wendy adalah sosok wanita yang selalu setia untuk Irene dan menutupi lukanya untuk ia biarkan memiliki Irene dalam hidupnya. Cintanya sebesar itu.***
Sejak malam kemaren Irene terus menghubungi Wendy untuk mengetahui kabar kekasihnya. Irene mencoba menekan kembali tanda panggilan melalui handphonenya
"Sial" rutuknya kesal.
Kemana gadis berwajah pucat itu? Kenapa sejak seminggu yang lalu tidak ada kabar? Apa saja yang telah ia lewatkan? Irene membenci Wendy!
Satu pelukan diperutnya membuat Irene menghela nafas. Lelaki di belakangnya tersenyum dan mencium pipi Irene berkali-kali, tangannya juga ikut bergerak merasakan tubuh Irene dikulitnya.