rabbit

1.1K 71 4
                                    

Wendy❤️Irene
GxG
18+
😏🌚
Fantasi.

💦
Huffttt
Wendy menghembuskan nafasnya lelah setelah berlarian dengan kelinci barunya dihalaman belakang rumahnya. Wendy mendudukkan tubuhnya diantara rerumputan disana sebelum beralih menjadi berbaring dan tak lama terlelap pulas.

Seekor kelinci putih peliharaan Wendy yang baru saja ia kutip dari jalanan keluar mengendap endap mendekati Wendy.

"Astaga lucunya" batin si kelinci sebelum mulutnya mendekati pipi Wendy dan bertingkah seolah olah mengendusnya- padahal yang dilakukan nya adalah mencoba mendekatkan bibirnya ke bibir Wendy yang sedang tertidur.
Modus!

Kelinci tersebut mencoba naik ketubuh Wendy dengan kaki kecilnya yang menendang nendang bahu Wendy. Setelah berhasil ia segera mengecup bibir berwarna merah muda itu sebelum menggigit kecil disana. Selanjutnya, mengarahkan mulutnya kearah leher berkeringat milik Wendy yang terpampang lebar dan membuat matanya berbinar senang penuh kemenangan.
Senyumnya melebar ketika ia berhasil memberi tanda disana dengan giginya.

Wendy terusik dan segera mengeliat bangun lalu tersentak kaget mendapati kelinci yang ia coba tangkap sedari tadi kini sudah ada diatas tubuhnya menatapnya dengan mata bulat berbinar ya. Wendy tersenyum dan mengelus lembut bulu putih milik sang kelinci.
"Imutnya." Ujar Wendy, lalu mendekap kelinci tersebut didadanya.

Kelinci tersebut menatap Wendy dengan binar mata yang memuja membuat Wendy menatapnya gemas.
"Aduh duh kamu kok imut banget sih? Astaga" ujar Wendy kembali mengelus gemas bulu bulu putih itu
"Aku mandi dulu. Kamu ikut sama aku aja gimana? Kandangmu kan belum kubeli" monolognya berharap si kelinci dapat paham dengan situasi

Wendy membawa kelinci tersebut kekamarnya dan membiarkan kelinci tersebut bermain disana. Wendy segera masuk untuk membasuh tubuhnya yang sudah berbau tak nyaman. Mata Wendy membulat ketika mendapati tanda merah pekat diantara leher putih pucatnya, ia ingat betul bahwa tidak ada tanda ini pagi tadi maupun siang ini. Ia bahkan tidak berinteraksi dengan siapapun hari ini. Dari mana ia mendapat tanda ini? Keningnya berkerut dalam. Tapi ya sudahlah, bodo amat... 
Wendy segera keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit ditubuhnya. Ia akan membuka lemarinya sebelum sadar bahwa ada sepasang mata menatapnya tajam disudut kamarnya. Ia segera berbalik dan mendapati wanita cantik atau jelmaan Dewi disudut sana yang telanjang bulat menatapnya lapar.
"Oh astaga, siapa kau?" Ujarnya namun, matanya segera tertutup untuk menghargai privasi wanita cantik itu.
Wendy membeku ketika tangan halus itu bersentuhan dengan kulitnya. Sebuah tarikan paksa diantara handuknya lalu pelukan telanjang(?)
Oh my Gosh... Kulit telanjang keduanya saling bersinggungan menciptakan getaran hebat bagi keduanya. Wendy akan pingsan namun suara sexy itu menyentuh gendang telinganya dahsyat
"Wendy-ahh" dan... Oh tidak! Setelah suara mendesah itu menggema, ciuman dan kuluman basah ditelinganya membuatnya mati kutu. Bibir hangat itu sibuk mengukir tanda dikulit halus Wendy sedangkan, pemiliknya hanya diam merem melek menikmati.

"Aku Hyunniehhh, kelinci yang kau pungut dari jalan  pagi tadi. Masih ingat kan?" Tanya Irene menatap mata hitam milik Wendy intens
"Hah? Bagaimana bisa? Kau?"
"Iyah sayang, aku kelincimu. Percaya lah" ujar Irene kembali sibuk menghisap kulit leher Wendy sebelum menggoda bibir ranum milik Wendy agar gairah gadis itu meningkat dan irene mendapatkan orgasmenya.

Belum sempat Wendy menjawab, Irene sudah lebih dulu mendorong tubuh Wendy berbaring diatas kasurnya dan menyatukan 'milik' mereka dibawah sana yang sudah sama-sama basah. Menggesek dan menekan dalam tempo yang sensual. Wendy tak dapat berfikir jernih, ia terlena dengan tubuh indah wanita cantik dihadapannya dan rasa menggebu dibawah sana yang meminta segera dituntaskan.
"Ahhhh ahhh wannnhhhh" desah Irene masih dengan tempo gesekan naik turun diantara vaginanya dan vagina Wendy. Ia membiarkan Wendy duduk dan mengulum penuh dadanya diantara bibir hangat itu. Memainkan putingnya hingga tegak dan tegang.
Pelukan Irene menuntut seiring dengan gerakan yang semakin menggebu. Wendy tak jauh berbeda. Ia menarik Irene semakin menempel pada tubuhnya dan ikut membantu gesekan dibawah sana.
"Arghh... Hyunnh"
"Faster wannh... Ahhhh~"
Jeritan keduanya menjadi akhir dari penyatuan hangat dari tubuh telanjang Wendy dan Irene.
Wendy membiarkan tubuh Irene terjatuh diatasnya dan menarik selimutnya untuk menutupi tubuh keduanya.
"Kau serius kelinciku?" Tanya Wendy
"Hhemm. Aku kelincimu. Yang kau pungut pagi tadi lalu kau setubuhi sore ini. "
"Ummmm ....itu, aku.."
"Tidak penting. Mulai sekarang kamu itu milikku Wann. Milik Bae Joo Hyun! Jangan macam-macam atau satu macam. Aku istrimu sekarang"
Dan Wendy hanya mampu terdiam bingung dengan keadaan aneh yang sedang menghampirinya namun, membuatnya senang luar biadab... Hmmm... Sungguh beruntung nasib wannnn Son SeungWan...

 Sungguh beruntung nasib wannnn Son SeungWan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wendy X IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang