What can I do?

637 68 2
                                    

WENDY ❤️ IRENE





***

Irene tersenyum begitu lebar menatap wajah Wendy yang sejak tadi duduk disampingnya menikmati matahari terbenam sore ini. Jari tangan Irene bergerak menyelipkan helai rambut milik Wendy untuk bersembunyi dibalik telinganya. Gadis berwajah sedikit bule itu merespon dengan menolehkan kepalanya kearah Irene dengan tatapan bertanyanya.

"Kau cantik" Irene membuat Wendy tersipu

"Kau tidak memperhatikan apapun selain aku?" Irene menggeleng

"Kau lebih cantik dari apapun"

"Kau berbicara tanpa menyaringnya lebih dulu" Irene tertawa kecil

"Tidak perlu, karna itu jujur" balasnya. Sementara Wendy berdecak pelan dan kembali menatap alam luas dihadapannya

"Aku punya sebuah pertanyaan" Wendy membuka suara setelah hening beberapa saat

Irene tetap memandang wajah Wendy dari samping.

"Apakah langit tidak lelah berpisah dari mataharinya?"

"Apa maksudmu?" Irene mengernyitkan keningnya

"Setiap hari, matahari akan terbit dan terbenam, dan langit selalu setia menemaninya setiap saat. Tapi, apakah langit pernah protes pada matahari yang selalu meninggalkannya?"

Irene menggeleng tenang, ada sebuah senyum hangat dibibirnya. Jari tangannya bergerak mengusap pipi kiri Wendy lembut.

"Tidak pernah ada jawaban untuk itu. Setidaknya langit tidak pernah merasa kesepian karena ketika malam tiba, ada rembulan dan penuh bintang menemaninya, atau paling tidak keduanya tidak pernah benar-benar meninggalkannya" Wendy menoleh menatap mata hitam irene. Sebuah benturan hangat dikedua pasang mata itu dan keduanya menikmati

"Aku berharap kau pun begitu wendy-"
"Sekalipun kau pergi, jangan pernah benar-benar meninggalkan ku. Aku tidak bisa tanpamu"

Apakah sebuah cinta itu kesalahan? Ataukah jatuh cinta itulah kesalahan?

Tidak ada yang tahu jawaban murninya tapi, setidaknya kita pernah merasakannya.

***

What can I do?

***

Irene masih terus bersembunyi dibalik selimut hangat milik Wendy dikamar. Tubuhnya sibuk bergerak mencari Wendy yang tidak ada diatas ranjang. Kemana gadis itu?- pikirnya

Matanya secara cepat terbuka menyusuri sekeliling mencari Wendy yang tak ada disampingnya pagi ini.

"SeungWan...." Dirinya memanggil pelan ketika tenggorokannya terasa kering

"SeungWan-ah..." Sekali lagi dengan nada yang sedikit lebih keras

Dengan tergesa Irene segera menyingkap selimut bulunya dan menapaki lantai untuk mencari kekasihnya

"SeungWan!" Sekali lagi dan tetap, tak ada sahutan dari Wendy

Irene begitu kalut sekarang. Tangannya bergetar dan secara acak mengacak rambutnya cemas, matanya menyusuri sekeliling rumah dan tetap tidak ada tanda Wendy disana.

Wendy X IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang