Pagi hari di rumah sakit, dengan selang infus di lengannya membuat Wendy menghela nafas. Biasanya dirinya akan sangat sibuk untuk manggung, variety show, dan lain lain. Tapi, semenjak dirinya jatuh dari tangga setinggi 2,5 atau bahkan 3 meter itu, dia hanya bisa diam dirumah sakit sampai penyembuhannya selesai.
"Hah... Lapar" gumamnya pelan
Wendy menatap kearah luar jendela yang menunjukkan warna biru gelap menandakan hari sudah malam. Dirinya akan berbaring tidur ketika sebuah ketukan pintu membuatnya menoleh perlahan.
"Ya?" Tanyanya dengan suara tertahan. Sedikit was-was siapa yang bertamu malam-malam.
Krekkk"Wan unnieeeeeeee" jeritan khas Park SooYoung aka Joy membuat Wendy terkaget sebentar namun segera tersenyum memeluk membernya lembut. Matanya menangkap ketiga membernya yang mulai masuk membawa beberapa kantong ditangannya.
"Apa kalian bawa Boba?" Tanyanya membuat yeri tersenyum jahil
"Tidak! Kan kau tidak bisa mengunyah unnie" ujarnya dengan wajah sok sendunya
"Tapi kan-"
"Kami membawanya" ujar Irene membuat Wendy tersenyum lebar namun segera meringis sakit pada rahangnya.
"Appo?" Tanya Joy khawatir mengelus lembut pipi chuby yang tertutupi kain kasa itu. Joy akan menangis kembali melihat luka diwajah Wendy namun segera dihentikan oleh Seulgi yang segera duduk dihadapan Wendy dengan wajah beruangnya.
"Bagaimana harimu?" Tanya Seulgi menatap sedih teman seusianya ini
"Hanya diam duduk didisini dan menonton tv" ujar Wendy membuat Seulgi tersenyum
"Kalian keren, aku sudah menontonnya di SNS. Apalagi ketika kau menggantikan part ku, terimakasih Bear" ujar Wendy tersenyum tulus membuat Seulgi segera memalingkan wajahnya kearah lain sebelum Wendy melihatnya menangis sedangkan Joy sudah lebih dulu mengeluarkan isakannya.
"Aku merindukanmu didorm, ini begitu sepi, aku rindu masakanmu" ujar Joy membuat Wendy tersenyum tulus.
"Bisa berikan aku boba ku? Aku mau minum itu sebelum tidur" ujar Wendy membuat Irene menatapnya
"Ummm, unnie" ujar Wendy berdecit ketika menatap mata hitam kelam itu sepersekian detik
"Kalian pulanglah lebih dulu, nanti aku menyusul" ujar Irene membuat membernya mengangguk,
"Kau juga harusnya pulang unnie, aku tau kau lelah" ujar Wendy membuat Irene hanya diam
"Duluan saja" ujarnya lembut namun tegas
Semua member bersiap keluar dan pulang bersama manager."Kau tak seharusnya menjagaku unnie" ujar Wendy pelan
"Kau tidak merindukanku?" Tanya Irene pelan dengan Boba ditangannya berjalan menuju arah Wendy
"Bukan begitu, hanya-"
"Aku akan pulang setelah ini" jawab Irene cepat membuat Wendy mengangguk.Tangannya dengan cepat akan mengambil minuman boba ditangan Irene namun segera ditarik kembali oleh irene.
"Rahangmu kan belum cukup kuat mengunyah" ujar Irene membuat Wendy mendengus
"Aku bantu" ujarnya lagi membuat Wendy menatapnya bingung.
Irene segera mendudukkan tubuhnya diranjang Wendy dan mengunyah boba itu pelan hingga halus sambil menatap Wendy lembut. Dengan sedikit tarikan lembut ditengkuk putih milik wendy, Irene menyatukan bibirnya dengan gadisnya.
Wajah Wendy semakin memerah ketika Irene memperdalam ciumnya."Malam ini aku ingin tidur denganmu. Aku tidak bisa tidur sendiri didorm. Itu menjengkelkan" ujar Irene membuat Wendy mengelus kepala Irene lembut dan menarik gadisnya kepelukannya.
"Aku juga merindukanmu unnie" ujarnya pelan.
"Aku lelah mengunyah boba ini, gigiku sakit, kenapa kau suka sekali sih sama boba" ujar Irene membuat Wendy tersenyum.
"Tidak sebesar aku mencintaimu"jawaban itu membuat Irene memerah.
"Kunyah lagi unnie, aku mau Boba" ujar Wendy membuat Irene harus melakukan nya beberapa kali sampai Boba itu habis dengan airnya
"Sudah, sekarang tidur" ujar Irene membuat Wendy menariknya cepat.
"Bisa aku memelukmu dulu"
"Tentu, sebentar wan" Irene mengambil sisi sebelah ranjang Wendy membawa Wendy kepelukannya.
"Unnie aku mencintaimu" ujar Wendy menghujami Irene dengan ciumannya
"Aku juga mencintaimu wannee"balas Irene menyimpan wajahnya dipelukan gadisnya.
Iya, ini semua gara gara Boba..
Boba...
Set dah...