Dafa cemburu

407 29 1
                                    

"Ya kalo suka bilang, jangan pakai kode.
Sorry gue minim peka soalnya."

—Mas Ojol—

Kata orang rindu itu sangat menyiksa dan Lentera membenarkan akan hal itu, sejak pagi tadi dirinya uring-uringan karena tidak bisa menemui Dafa karena Ayahnya yang tak lain dan tak bukan kepala sekolah di sekolahnya meminta ditemani sekaligus ingin mengobrol dengannya diruangan milik Ayahnya itu.

Kayak jomblo aja deh minta ditemenin, namun sambil menggerutu kesal nyatanya Lentera tetap mengiyakan saja permintaan aneh Ayahnya itu.

"Pah, astaga. Kalo mau ngobrol mah bisa aja kan dirumah? Ish, ini udah setengah jam ya Pah, dan aku gak masalah kalau bolos pelajaran. Tapi Papah ganggu aja tahu gak?!" Omel Lentera sedangkan sang Ayah— Antonio Andreas hanya bisa terkekeh geli melihat putrinya nampak gelisah karena ia menahan putrinya itu untuk menemaninya karena keduanya jarang menghabiskan waktu bersama.

Biasanya Antonio sering telat pulang karena harus mengurus berkas-berkas sekolah, belum lagi ia juga harus mengontrol bisnisnya yang masih berkembang di Bandung.

Laki-laki paruh baya itu menyilangkan kakinya, "Memangnya kamu mau kemana? Tega banget sama Ayah sendiri, Ayah kan kesepian."

Tawa Lentera seketika meledak, "Papah kesepian? Buset dah, Mamah mau dikemanain? Kenapa gak telpon Mamah aja kalau Papah minta ditemenin? Lagian kan Papah bisa minta jatah, canda jatah."

Antonio lagi-lagi harus kehilangan kata-katanya karena putrinya itu pandai membuatnya bingung harus menjawab apa, lagipula ia kan hanya penasaran apa yang dilakukan oleh putrinya itu disekolah makanya ia ingin mengajak Lentera untuk mengobrol dan menghabiskan waktu bersama.

"Kamu ini ya, memangnya kamu mau kemana? Kenapa gelisah gitu? Ah, kamu pasti mau berduaan sama pacar kamu, ya?" Tuding Antonio sambil menatap jahil putrinya itu yang nampak senyum-senyum sendiri.

Dasar bucin.

Ow, Antonio tidak sadar diri rupanya. Nyatanya lelaki itu lebih bucin dibanding putrinya. Bayangkan, setiap hari saat masa-masa lelaki itu bersekolah di suatu sekolah menengah atas di Bandung.

Lelaki itu rela membuntuti perempuan yang sedang ia incar, bahkan rela membolos hanya demi memastikan gadis yang ia taksir baik-baik saja. Dan beruntunglah Antonio karena gadis yang ia taksir dulu kini sudah menjadi istrinya yang tak lain dan tak bukan adalah Ibunya Lentera.

Yang begini bukan bucin maksudnya Pak Antonio?🤗

"Tapi kayaknya Dafa gak mau diajak bolos deh Pah, tuh anak kan anaknya rajin banget"

"OH NAMANYA DAFA??!!"

Seru Antonio dengan heboh lalu mendudukkan dirinya disamping putrinya sambil sesekali menyenggol bahu gadis itu dengan tatapan menggoda gadis itu.

Lentera memandang Antonio dengan tajam, "Papah berisik banget sih, ga inget umur banget."

"Iya Papah udah tua, gak usah diingetin deh." Antonio mendengus keras, lalu laki-laki itu kembali menggoda Lentera. "Jangan bilang kalau Dafa yang kamu taksir atau si pacar kamu itu si Dafa yang suka pakai kacamata hitam yang suka bolak-balik ikut olimpiade fisika?"

Lentera menggangguk dengan semangat, "Gimana? Papah restuin aku kan sama dia?"

"Oh yasudah, lagipula laki-laki itu baik juga. Tapi ingat, jangan macem-macem kamu disekolah ya. Papa tau kalau kamu yang suka aneh-aneh, bukan Dafanya."

DATERA ✔ [VERSI AWAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang