Lomba dan baikan

197 20 1
                                    


"Ya namanya juga sayang, mau lo cari upil didepan gue pun gue bakalan tetep cinta lo kok."

—ApasihApasihApasih—











Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua murid SMA Bhakti Nusa telah tiba, hari ini tepatnya— lomba tahunan akan terlaksana. Lomba ini diadakan diatas panggung dan dilapangan utama, dekorasi pun sudah dipasang semenarik mungkin.

Panggung dirancang ditengah-tengah halaman utama, dari dekorasi hingga perlengkapan lainnya semua sudah siap. Dan kini, semuanya tinggal menunggu MC untuk memulai acaranya.

Selain dipanggung, lapangan 1 juga dipakai untuk tempat perlombaan basket. Disana murid-murid yang mengikuti lomba sudah mulai berkumpul, semuanya sedang sibuk melakukan pemanasan dan berlatih agar nanti saat pertandingan berlangsung mereka bisa memenangkan pertandingan. Dika dan Sagara juga terlihat disana, keduanya memandang sengit satu sama lain. Mengabaikan teman satu timnya masing-masing yang memanggil nama mereka untuk berkumpul.

Alasan keduanya hanya satu, yakni ingin mendapatkan gelar ketua tim basket.

"Sagara, kita bertemu lagi." Dika memasang smirk andalannya, laki-laki itu menatap remeh Sagara yang saat ini memasang wajah angkuh dihadapannya. "Well, kita taruhan. Kalo gue yang menang ... Lo siap-siap aja ngelakuin semua permintaan gue selama seminggu, dan kalau gue kalah ... Gue bakalan lakuin apapun yang lo suruh selama seminggu? Bagaimana? Deal?"

"Deal, tentunya gue yang bakalan menang dude"

"Jangan kebanyakan mimpi bung~"

"No, gue bicara fakta. Nyatanya lo yang bakalan kalah nanti."

"Aw, gue takut."

"Sialan."






















.












.










.

















Selain basket dan peragaan busana, acara tahunan kali ini juga mengadakan bazar kuliner dengan harga terjangkau. Semua murid disini juga bisa membeli apapun yang mereka mau dengan harga yang tentunya relatif murah.

Semuanya hari ini nampak sibuk termasuk para anggota OSIS, beberapa anggota OSIS juga terlihat sibuk membantu beberapa murid yang merupakan salah satu bagian dari pemilik dagangan di bazar antar kelas mereka.

Dan kompetisi ini menilai dari segi banyaknya pembeli dan hasil jualan. Dan pemenangnya akan mendapatkan beberapa hadiah serta piala. Bagi mereka yang menang, mereka nanti juga bisa berkesempatan untuk turun langsung ke beberapa panti asuhan untuk memberikan santunan dari hasil jualan mereka.

"Heh, ini masih lama gue didandaninnya?."

Lentera berucap dengan nada tak sabaran, pasalnya sedari tadi wajahnya tak henti-hentinya dipoles dengan berbagai macam alat kosmetik. Entah itu Mascara, eyeshadow, hingga lipstik semuanya diatur kewajahnya.

Rasanya Lentera takut melihat wajahnya saat ini, ia malu saja karena ini pertama kalinya ia emm— berdandan seperti ini. Waktu kondangan saja ia hanya memakai bedak tipis dan sedikit liptint, nah berbeda dengan ia setelah ikut lomba ini. Ah, Lentera malu sekali saat ini.

DATERA ✔ [VERSI AWAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang