Pasar Malam (2/2)

138 12 0
                                    

Btw ni notes dri 2021 sayang ah dihapus 🥺🖕🏻

Masih zaman2 anak SMA, skrng ak sudah lulus dan sibuk kerja 🥺🖕🏻

LUCU JUGA MASA2 SMA NULIS BEGINIAN 🥺🖕🏻

SPESIAL BGT GW NGETIK INI, SAMPE DUA 3 HARI DEADLINE GARA-GARA HARUS KEBUT-KEBUTAN NGETIK INI SAMA NGERJAIN TUGAS DARI GURUKU TERCINTA SAMA MERANGKUM BEBERAPA MATERI, PERSIAPAN BUAT UJIAN NANTI.

CAPEK BGT HUWAHH.

DITUNGGU BOMB VOTE AND KOMEN DARI KALIAN, BIAR PENGORBANAN GUE RADA ADA DIKASIH PENGHARGAAN KECIL-KECILAN😉

SPESIAL BGT NIH, 3K WORD LEBIH ANJIR GELO GELO GELO😵😭😭😭😭

Love you gess, HAPPY READING cintee🙈😘😘😍😍


"Gue ga butuh ucapan manis lo, yang gue butuhin sekarang ini cuman KEPASTIAN dari elo"

—Mbak yang dighosting—











Perlu waktu 15 menit Dafa sampai didepan rumahnya Lentera, laki-laki dengan hoodie berwarna maroon yang merupakan hoodie couple antara miliknya dan Lentera yang tak lain adalah hadiah dari Fara itu turun dari atas motornya kemudian mengetuk pintu rumah kekasihnya itu.



TOK TOK TOK!!!



CKLEK!!

Pintu dibukakan oleh Lentera— gadis itu juga memakai hoodie yang sama dengan Dafa. Rambut pendeknya  dibiarkan tergerai indah dan sebagai pelengkap dalam penyempurna penampilannya malam ini, ia memakai sneakers putih miliknya yang harganya bukan sembarang orang mampu membelinya.

Ah, derita orang kaya mah apa aja mahal harganya.

"Haduh ini pertama kalinya aku boncengan sama kamu naik motor baru kamu, kemarin-kemarin kan gabisa." celoteh Lentera; gadis itu menatap kagum motor sport milik Dafa yang dari tampilannya saja sudah sangat gagah.

Ugh, Lentera sangat kagum melihatnya.

Padahal didalam garasi gadis itu tersimpan banyak motor sport yang bahkan lebih keren dari milik Dafa, namun sayangnya milik Dafa malah membuatnya jadi terpesona.

Mungkin setelah ini ia akan membeli motor yang sama dengan milik Dafa, biar kaya couple goals gitu.

Yasudah, iyakan saja.

Dafa hanya tersenyum, kemudian ia menggenggam tangan Lentera lalu membawanya dengan lembut menuju motornya.

Dafa menghentikan langkahnya, ia menoleh kearah Lentera; menatap bingung sang kekasih. "Aku belum pamitan sama orang tua kamu."

Lentera memutar kedua bola matanya dengan malas; resiko pacaran sama cowok baik-baik tuh ya gini. "Udah diizinin Daf, bahkan Papa bilang jangan dibalikin aku-nya."

Dafa menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tak heran lagi jika Ayahnya Lentera bahkan keluarga ini bertingkah aneh. Dafa hanya bisa maklum, toh ini tak merugikannya juga. "Yaudah ayo berangkat, nanti kemaleman."

DATERA ✔ [VERSI AWAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang