"Jika hati saya sudah berkata nyaman, maka saya tak main-main memberikan hati saya untuk kamu meskipun saya tahu cinta ini akan berujung bertepuk sebelah tangan"
— Nad —
Tak disangka, hari itu tiba. Hari dimana Dafa akan segera bertunangan dengan Jessika— gadis pilihan neneknya.
Jangan tanya bagaimana perasaan Lentera, justru hatinya kembali hancur mengingat kembali hubungannya dan Dafa dulu. Perasaannya masih ada untuk Dafa, secuek apapun dirinya yang dihatinya masihlah ada nama laki-laki itu.
Tak ada yang bisa menggantikan Dafa, sekalipun itu Regal yang notabennya calon tunangannya.
Berulang kali Lentera menguatkan dirinya, memantapkan hatinya untuk tetap hadir di pertunangan sang mantan.
Jujur saja, rasanya berat melepas Dafa. Namun ia juga tak bisa berbuat banyak, toh kisah kasih keduanya sudah berakhir.
"Ra? Nanti sama siapa berangkat kesana?"
Gerald melongokkan kepalanya dari celah pintu, pakaiannya sudah rapi. Niatnya hari ini Gerald akan kembali ke Perancis, mengurus beberapa urusannya dikampus untuk berpamitan karena Gerald akan berhenti kuliah dan fokus mengurus perusahaan milik Antonio.
Keputusan ini sebenarnya ditolak mentah-mentah oleh Antonio, mengingat impian Gerald adalah menjadi sarjana di universitas terkenal di Perancis. Namun Gerald ternyata berubah pikiran karena ingin membantu Antonio sekaligus menjaga adiknya— Lentera.
Lagipula Gerald terlalu malas jika harus berjauhan dengan kedua orang tuanya serta sang adik, makanya ia lebih memilih berhenti kuliah meskipun impiannya harus terkubur dalam-dalam.
Lagipula Fara juga mendukung keputusannya, makanya Gerald tak terlalu bersedih terlebih lagi nanti ia akan berniat datang ke rumahnya Fara dan melamar tambatan hatinya itu.
Ah, Gerald tak sabar.
Ia juga ingin go publik agar tak ketinggalan jauh dari Lentera.
Huh, dasar.
Lentera melirik sekilas, tangannya sibuk membereskan alat makeup miliknya yang tadi ia gunakan untuk memoles ke wajahnya.
"Aku sama Mas Regal, kenapa memangnya?"
Gerald menggelengkan kepalanya; ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya Lentera sambil menelisik penampilan adiknya itu dari atas sampai bawah.
"Lo kayaknya udah mulai serius ya sama si Mas-mas lo itu? Suka sama pilihannya, Papa?"
Lentera mengangguk, matanya sibuk mengamati hasil karyanya yang ia lakukan selama setengah jam lamanya tadi.
"Ganteng juga soalnya, mana anaknya dewasa ya aku terima lah. Lagipula Mas Regal itu jauh lebih baik dari si mantan." Cibirnya dengan mulutnya yang ia monyong-monyongkan.
Gerald tertawa kecil.
"Cantik banget deh lo hari ini, ntar jangan lupa bawa tisu banyak-banyak. Takutnya nanti dandanan lo luntur liat mantan tunangan sama cewek lain."
"ENYAH AJA YA LU ANAK SETHAN!!"
****
📍Gedung Starla
Semua persiapan untuk acara hari ini semuanya sudah selesai, dari dekorasi hingga jamuan makanan semuanya sudah tertata rapi. Para tamu undangan juga mulai berdatangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DATERA ✔ [VERSI AWAL]
AléatoireKamu kayak nano-nano ya. Asem, manis, semuanya jadi satu.