"Gue lebih memilih natap lo jauh dibandingkan dengan gue yang ngungkapin perasaan gue dan lo semakin jauh dan sulit gue gapai"
—Mejikuhibeniyu—
"Pagi semuanya."
Miss Jessie masuk kedalam kelas XI IPA 1; guru cantik itu masuk tak sendirian melainkan dengan sosok gadis dengan seragam abu-abunya.
"Wihhh siapa nih Bu? Murid baru, ya?"
"Uwaw cantek banget"
"Bu kenalin dong siapa dia, azekk azekk"
"Cewek, noleh ke abang dong~"
"Eh murid baru, ya?"
"Nambah temen lagi njir wkwkw"
Tentu saja seisi kelas mendadak heboh karena mengetahui dikelas mereka akan ada murid baru; terlebih lagi anak cowok— ya mumpung murid barunya cantik kenapa ga di embat ya kan?
Huh, dasar jantan +62.
Juwita menggelengkan kepalanya pelan; prihatin kenapa punya teman sekelas yang isinya pada bobrok tapi pinter semua. Ajaib aja gitu, pikirnya. Ia menolehkan kepalanya kesamping dimana Dafa berada, laki-laki itu sibuk dengan dunianya— membaca buku sesekali menulis angka yang Juwita ketahui itu adalah sebuah rumus tanpa memperdulikan keadaan kelas yang kini tengah berisik.
"Daf." panggil Juwita, Dafa menolehkan kepalanya menatap bingung Juwita. Ia menaruh pulpennya diatas meja.
"Lo ga heboh kaya yang lain gitu? Noh ada murid baru." tunjuk Juwita dimana si murid baru masih berdiri didepan sedang memperkenalkan dirinya.
Dafa mengendikkan bahunya dengan acuh; ia tak berminat sama sekali.
"Ngapain? Gue kan udah punya pacar, ngapain liatin cewek lain?" Sahutnya dengan acuh; kemudian kembali mencoret-coret bukunya menandai rumus yang tadi sempat salah ditulisnya.
Juwita mendengus sebal. "Iya tau kok, udah punya pacar. Gak kaya gue, jomblo karatan." sungutnya sambil mendelik kesal kearah Dafa.
"Makanya ajak balikan Kevin, jangan kebanyakan gengsi lo."
Dan Juwita mengumpat kesal; agak sedikit menyesal mengajak laki-laki yang tak lain adalah pacar sang sahabat— Lentera itu berbicara.
"Jadi Cheryl, kamu duduk dibelakangnya Dafa ya." pinta miss Jessie sambil menunjuk ke belakang Dafa.
Cheryl si murid baru yang tadi memperkenalkan nama lengkapnya yakni Raindara Cheryl Lizora; mengangguk kemudian berjalan menuju tempat duduknya yang berada dibelakangnya Dafa.
Cheryl sempat melirik Dafa sebentar kemudian mendudukkan dirinya dikursinya; gadis itu menepuk pundak Dafa. Dafa menoleh menatap bingung gadis itu.
"Lo Dafa, kan? Yang dulu sekolah di SMP Antariksa?" Tanya Cheryl sambil meneliti wajahnya Dafa.
Dafa memandang gadis itu dengan tatapan bingungnya. "Iya kenapa emangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DATERA ✔ [VERSI AWAL]
RandomKamu kayak nano-nano ya. Asem, manis, semuanya jadi satu.