kalla pov_
paginya, aku terbangun lebih dulu daripada garka. dan sekarang aku sedang memperhatikan wajah sangat tampan milik garka yang masih terlelap tidur. bagaimana bisa dia se-sempurna ini?"udah liatinnya?" kaget.
kebiasaan banget garka selalu begitu, pura-pura masih tidur padahal sudah bangun.
dan lagi aku melihatnya, seperti biasa, ketika garka mulai membuka matanya lalu pandangan kami bertemu.
"kenapa gak bangunin? kita kuliah pagi." ah, benar! mereka ada kelas pagi.
author pov_
kalla dengan terburu mencoba melepaskan dirinya dari dekapan erat garka. tapi tak juga dilepaskan. kalla menoleh menatap garka memohon agar ia dilepaskan dan bisa bersiap untuk pergi ke kampus."morning kiss aku mana?" dengan suara serak basah khas bangun tidur, garka berbicara seakan meminta, namun lagi-lagi ia memerintah.
kalla pun bak anak anjing yang menurut kepada majikan ia lalu mendekatkan diri kembali pada garka. ingin memberinya ciuman singkat, tapi tidak bisa. tengkuknya sudah ditahan lalu dengan mudahnya garka mulai memberikan lumatan-lumatan kecil pada bibir ranum milik kalla.
kalla hanya bisa menerima, ia bukan seorang good kisser. sedangkan garka sudah seperti ahli. padahal yang kalla tau semenjak mereka berteman, garka hanya memiliki satu mantan kekasih. itupun hanya beberapa bulan lalu selesai.
ah, tidak tau juga jika mungkin garka memiliki teman lain diluaran sana. kalla tidak mengerti.
kembali lagi, setelah hampir sepuluh menit mereka berlaku mesra bak pasangan. garka akhirnya melepaskan ciuman lembutnya ketika merasakan kalla menepuk bahunya pelan meminta berhenti. dan pagi itu ditutup dengan kecupan singkat. manis.
°•°•°
mereka sudah sampai di kampus, universitas swasta seni dan bisnis. garka sedang mengantar kalla ke kelasnya di gedung fakultas seni, jurusan seni murni. sedangkan dirinya mengambil jurusan manajemen bisnis.
"kamu cuma dua kelas kan?" tanya kalla pada garka sesampainya mereka di depan kelas seni murni. garka mengangguk.
"aku juga dua kelas tapi ada kelas tambahan pengganti dosen bahasa aku, dua jam. kamu kalau mau pulang duluan gapapa, nanti aku naik-"
"aku tungguin. kalau udah selesai kelas kasih tau." dipotongnya ucapan kalla oleh garka. membuat kalla tidak bisa membantah dan hanya bisa mengangguk.
"yaudah sana, nanti aku jemput." kalla kembali menurut lalu mulai memasuki kelasnya. sedangkan garka berlalu pergi menuju kelasnya setelah memastikan kalla sudah duduk di tempatnya.
teman loh teman..
selesai kelas, jam satu siang kalla memutuskan untuk ke kantin terlebih dahulu sebelum menghubungi garka. tetapi di perjalanan menuju kantin ia kembali mendengar bisikan-bisikan itu. mengenai dirinya.
ya, kalla masih mendapat hal yang sama seperti di sma. di kucilkan.
meski hanya melalui verbal, tetap saja kalla merasa sakit hati. dirinya salah apa?
kalla memutar arah, ia tidak jadi ke kantin, melainkan ke perpustakaan untuk menenangkan diri.
pasti bara dimanfaatin
garka mau-maunya deket sama cewek kaya dia
lo pernah denger gak kalo ternyata dia cuma di manfaatin? as friend with benefit
masa sih? tapi kalo bener, make sense juga sih kenapa garka mau sama dia hahaha
drtt.. drtt..
kalla mengangkat kepalanya sedikit dari lipatan tangan guna melihat ponselnya yang kembali bergetar meminta perhatian.
garka. sudah pasti.
kalla belum mau melihat garka sekarang, dia hanya ingin menangis.
kemudian ia ubah mode ponselnya menjadi silent. ia pusing. rasa insecurenya kembali lagi. rasa tidak pantas kembali menghantui pikirannya lagi. dan juga, hatinya sakit.. sangat sakit.
"hiks.." siang itu kalla hanya terus menangis. mengabaikan garka yang sudah sangat panik diluar sana karena tidak menemukan dirinya dimanapun.
hawwo~
chapter dua, kkeut!
gimana kira-kira rasanya setelah dikucilkan, lalu dikomentari dengan sedemikian buruk?
ditunggu yaa chapter 3 nya~
give us a lot of love❣ -kalla garka
see you on next chapter>.<
KAMU SEDANG MEMBACA
ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔
Fanfictionf̶r̶i̶e̶n̶d̶ w̶i̶t̶h̶ b̶e̶n̶e̶f̶i̶t̶? "𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙖𝙞𝙠, 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙥𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣. 𝙩𝙖𝙥𝙞, 𝙖𝙠𝙪 𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖?" -кαℓℓα main cast: 𝐤𝐚𝐥𝐥𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐳𝐢𝐚 𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚 ( 𝐲𝐨𝐮 ) 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐫𝐤𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐧𝐚 ( 𝐩𝐚𝐫𝐤 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨...