°•~ 𝙛𝙬𝙗 ~•° ²⁰

2K 285 84
                                    

happy reading!!

vomment juseyo, yeorobun~

siap-siap!! warn!

...

"aku pulang."

kalla berjalan memasuki rumahnya yang sepi. sepertinya orang tuanya belum pulang. bagus sekali, karena keadaanya tengah berantakan sekarang.

tapi-

"sayang? ya ampun, ini kenapa?"

-sepertinya ia salah.






















































































flashback

"come here baby. or i'll give you a hard punishment, kalla kenzia amara." amarah garka memuncak. ketika lagi dan lagi dirinya ditolak.

grep, brak!!

"ash.." kalla meringis ketika kepalanya membentur ujung sofa dengan cukup keras. ia ditarik dan didorong begitu saja oleh garka.

ditatapnya garka yang tengah mengungkung dirinya sekarang.

"mmmhh." cengkeraman dipipinya sangat menyakitkan. tapi kalla tak bisa memberontak karena pergerakannya dihalangi.

"berani bantah aku? mulai membangkang, hm?" tanya garka dengan lembut namun tegas. tangannya yang lain mulai dibawa turun menuju pinggang ramping kalla, dirangkul lalu seketika ditarik hingga hampir menempel dengan perutnya.

"mhh. shhkt." kalla berusaha menggerakkan wajahnya yang ditahan cukup kuat. meringis kesakitan karena jujur sepertinya garka menggunakan sebagian besar tenaganya sekarang. sakit sekali.

"baby.. dengar." ucapnya seraya mengangkat sedikit wajah kalla, lalu didekatkan bibirnya pada telinga yang lebih kecil disana. "kamu punya aku. you're mine.

aku selalu bilang tentang itu, kan?" tanya kembali. kali ini ia kembali menatap gadisnya. "terus kenapa kamu bantah?!" bentaknya.

kalla memejamkan matanya ketika garka membentak, ditambah cengkeramannya yang tanpa sadar semakin mengeras.

air matanya sudah mengalir sejak tadi, tidak kuat menahan ketakutannya.

sedikit rasa kasihan garka rasakan, tetapi emosinya terlalu besar hingga tertutupi semuanya.

semakin ditarik kalla, semakin dekat.

cengkeramnya dilonggarkan lalu sekejap kemudian bibir mereka bertemu. tanpa ada sikap baik dan manis seperti biasanya, garka melumat kasar bibir yang mulai memucat itu.

kalla mati rasa.

pipinya masih terasa sangat sakit.

"mhh.. nghh..."

ciuman itu terlepas, garka beranjak turun menuju ke leher jenjang kalla. dikecupi perlahan tanpa bantahan.

"nggh.." kalla mulai bergerak resah karena tidak biasa. "s-stop.. nghh.. garka." ringisnya cukup keras ketika kecupan itu berubah menjadi hisapan kuat.














































ting tong!













































"kamu kenapa nangis begini? ada yang jahat sama kamu?? mana garka?" rentetan pertanyaan itu tak juga kalla jawab. masih enggan mengingat apa yang sudah terjadi padanya.

tangisnya justru kembali pecah disaat sang mama memeluknya erat. jujur saja kalla sangat butuh untuk menangis sekarang.

kepalanya selalu dipenuhi oleh garka, garka dan garka. selama perjalanan pulang kerumah pun rasanya sangat menyesakkan.

"pusing.." keluhnya pada sang mama.

"ayo ke kamar, nanti mama panggil dokter kerumah ya." dengan perlahan mereka berjalan menuju kamar kalla. sampai disana kalla dibantu untuk berbaring.

"kamu istirahat, mama tinggal telepon dokter dulu. jangan nangis lagi, sayang." diusak lembut rambutnya, lalu diberikan kecupan singkat pada dahinya dengan sayang.

baru sang mama akan keluar, lengannya ditahan oleh kalla.

"kalla gak mau ketemu garka dulu. semisal kesini, bilang aja kalla belum pulang ya ma?" sang mama pun mengangguk paham dengan apa yang dimaksud oleh sang anak.

garka yang membuatnya menangis.

begitu simpulnya.





































































































'tunggu aku jemput kamu.'

'baby, sorry..'
































































'YOU blocked garka❣'















































mau mengumpat..

kamu ingin dimengerti tapi tidak juga pengertian.

kamu ingin hidup bahagia, tapi juga tidak membahagiakan..

KOLOM MISUH-MISUH, MONGGO~>>>

vomment juseyo, yeorobun~

_blankmpd present_

ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang