°•~ 𝙛𝙬𝙗 ~•° ²⁷

1.7K 247 27
                                    

happy reading!

vomment juseyo, yeorobun~

vomment juseyo, yeorobun~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

garka sakit.

demam, karena dengan bodohnya menerobos hujan dua hari yang lalu.

dengan keadaannya yang kurang baik sejak kemarin, garka memutuskan untuk absen. begitu juga dengan kalla.

ya, suhu tubuh garka yang semakin tinggi serta keluhan pusing dan mual membuat kalla memutuskan untuk menjaga garka.

kemarin kalla meninggalkan garka sendirian, dan kalian tau apa yang kalla lihat sesampainya di apartemen?

garka yang terkulai lemas di sofa ruang santai dengan suhu ruangan kurang dari 19 derajat.

'aku udah cari remot ac tapi gak ketemu. mau pindah juga keburu pusing.'

itu alasan garka ketika kalla bertanya. gadis itu hanya bisa menghela nafas, toh sudah terjadi.

"makan dulu, garka." kalla baru datang dari dapur dengan semangkuk bubur dan juga segelas air putih diatas nampan.

mereka sedang berada di ruang tamu, sesuai permintaan garka.

"suapin." pinta garka, sedangkan tangannya sibuk mencari tontonan yang bagus.

baru suapan pertama, garka sudah berjalan cepat menuju kamar mandi dan mengeluarkan isi perutnya.

kalla turut mengikuti dari belakang, sebelah tangannya terangkat untuk memijat belakang leher garka.

sebenarnya kalla merasa kasihan melihat garka yang sakit seperti ini. garka jarang sekali sakit meskipun hanya demam.

"udah?" garka mengangguk dengan wajah pucat yang sangat pucat.

"ke dokter ya?" kalla tangkup kedua sisi pipi garka yang kini menjalarkan rasa panas pada kulitnya.

"harus, ayo." belum sempat menolak, kalla sudah menarik garka untuk pergi membuat si tampan tidak bisa menolak lagi.













































gejala tifus.

kata dokter, garka mengalami dehidrasi dan menurunnya imun tubuh karena kelelahan.

dengan keadaan yang belum menentu, dokter menyarankan agar garka dirawat selama satu hari atau lebih jika imun tubuhnya belum kembali naik.

lagi, garka tidak bisa menolak. kalla yang mengatur semua pendaftaran sampai garka mendapatkan ruang inap.

"aku gak suka bau rumah sakit, kamu tau kan." keluh garka memelas pada kalla.

"ya kalo mau sakit terus, boleh pulang." ucap kalla dengan santai.

"tapi kalla gak mau rawat garka, nakal." lanjutnya seraya melipat kedua tangan didepan dada.

ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang