happy reading!
vomment juseyo, yeorobun~...
bian baru saja berpamitan pada kalla karena hari sudah beranjak sore. perbincangan mereka cukup panjang dan asik. berbagai macam tema pun menjadi bahan pembicaraan.
"hati-hati bian! kalau udah sampai rumah kasih tau kalla ya??" keduanya masih berdiri didepan pintu, membuat bian leluasa untuk mengusak rambut kalla yang tersenyum gemas padanya.
rasanya jiwa ingin memiliki semakin meronta, tapi ia tau diri siapa dirinya untuk kalla. hah..
"kamu juga hati-hati dirumah, pintunya dikunci kalau belum ada keluargamu yang pulang oke? aku pamit, sampai ketemu nanti cantik." semburat merah menguar begitu saja pada pipi kalla. tak lupa lambaian tangan sebelum bian benar-benar menghilang dari pandangan.
malamnya, orang tua kalla memutuskan untuk menginap dirumah kerabat dekat mereka. membuat kalla harus sendirian dirumah untuk hari ini hingga besok, sepertinya.
"ngapain ya?" tanya kalla bingung pada dirinya sendiri. ia sedang berada di kamar sekarang dan tidak tau harus melakukan apa. jika kalla tidur sekarang, dia akan bangun saat tengah malamnya nanti. jadi harus ditahan sebentar lagi.
mengecek ponsel, tidak ada notif apapun selain pesan terakhir dari bian yang pamit untuk tidur terlebih dulu. satu hal yang kalla tau tentang bian, bian adalah orang yang selalu teratur hidupnya. selalu terjadwal. jadi, akan sangat baik jika memiliki teman seperti bian. semoga saja kalla terbawa sifat baiknya itu.
setelah membuka ikon pesan, kalla membuka sosial media gramsta. melihat beberapa postingan dari adik-adik tampan yang akan segera kembali dengan lagu-lagu barunya, lalu juga beberapa berita harian tentang mereka.
cklek!
tanpa sadar pintu kamarnya sudah dibuka begitu saja, oleh garka, yang entah sejak kapan sudah sampai dirumahnya.
diletakkannya ponsel, melihat garka yang kini menatapnya intens. berkedip lucu tanpa mengetahui manusia dihadapannya sedang menahan gemas.
"aku panggil daritadi gak dijawab, taunya lagi main handphone? lagi chatting sama siapa?" tanya garka setelah sebelumnya mendudukan diri disamping kalla.
kalla menggeleng pelan "gak ada, kalla lagi liat-liat gramsta aja." jawabnya jujur. garka mengangguk mengerti, sekilas dirinya melihat ponsel kalla sebelum sepenuhnya menggelap tadi.
ditariknya kalla kedalam pelukan, bersandar pada bahu sempit itu lalu menghirup wangi buah-buahan dari sana. menyegarkan. lalu setelahnya diubah posisi kalla menjadi diatas pangkuan, lalu dibawanya untuk ikut bersandar di kepala ranjang. sedangkan kalla bersandar padanya.
kalla hanya diam, menikmati usapan lembut pada bahunya, ditambah kecupan-kecupan kecil pada pucuk kepalanya yang garka berikan secara berkala.
duh..
"tadi siapa yang datang?" garka bertanya, membuat kalla yang sedang memejam mata kemudian semakin menenggelamkan dirinya pada garka. diusaknya hidung imut itu pada dada bidang garka.
"bian." jawabnya agak tidak jelas. tapi garka mengerti.
"ngapain?"
"main aja, ngobrol."
"lama?"
"sampai sore, padahal kalla gak ada teman. mau minta ditemani, takut biannya lagi sibuk."
"gak lagi."
"hm?" kalla mendongak, mendengar suara garka yang berubah agak sedikit memberat.
"jangan lagi, biarin dia datang kerumah." lanjut garka dengan datarnya. pun tatapannya lurus kedepan, mengabaikan kalla yang justru memperhatikannya.
"cuma main, kalla gak ada teman main-"
cup.
"aku temani nanti."
"garka kan lagi sibuk sama tuga-"
cup.
"gak peduli, jangan lagi."
cup..
kali ini garka membalas tatapan kalla, menatapnya lembut seakan memuja. mata bulatnya, hidung mancung tapi kecil lucu, pipi gembil, lalu bibir cherrynya.
"cantik." gumam garka pelan.
lalu dikecupnya dahi kalla.
cup..
kedua matanya.
cup cup..
hidung kecil lucunya.
cup..
masing-masing pipi chubbynya.
cup cup..
lalu yang terakhir, dikecup lebih lama, bibir cherrynya.
cup...
dijauhkan sebentar, lalu kembali dengan ciuman yang lebih dalam. diambilnya lengan kalla untuk dikalungkan megitari bahu, kemudian sebelah tangannya menahan kalla dan sebelah yang lain mengusap lembut rambut kalla sekaligus sedikit menekan ciuman mereka agar lebih dalam.
kalla memejamkan matanya menikmati. tidak bisa juga menolak pada garka.
ciuman itu semakin dalam seiring berajalannya waktu, lenguhan keduanya mulai terdengar sedikit demi sedikit.
sepuluh menit kemudian, kalla menepuk bahu garka karena oksigen yang mulai berkurang. garka pun menuruti dan melepas ciuman itu perlahan.
keduanya, terlebih kalla langsung mengambil sebanyak-banyaknya oksigen guna menetralkan nafasnya.
"liat aku, sekarang."
setelah dirasa sudah lebih baik, kalla kembali menatap netra tajam garka.
"dengar, kalau kamu butuh sesuatu, bilang sama aku. apapun, tanpa terkecuali, bahkan dunia aku sekalipun.
aku kasih." kalla terdiam, tidak menjawab ataupun merespon ucapan garka.
dipikirannya masih banyak pertanyaan pula pernyataan yang membuatnya belum bisa percaya sepenuhnya pada laki-laki ini, setidaknya untuk sekarang.
"bergantung sama aku, jangan orang lain."
dia yang selalu ada untuknya, dia yang selalu berusaha memberikan segalanya, dia yang selalu ingin dirinya bahagia. sudah berubah.
apa yang harus kalla lakukan?
...
mana sempat, keburu hilang rasa percaya.. :)
_blankmpd present_
KAMU SEDANG MEMBACA
ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔
Fanfictionf̶r̶i̶e̶n̶d̶ w̶i̶t̶h̶ b̶e̶n̶e̶f̶i̶t̶? "𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙖𝙞𝙠, 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙥𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣. 𝙩𝙖𝙥𝙞, 𝙖𝙠𝙪 𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖?" -кαℓℓα main cast: 𝐤𝐚𝐥𝐥𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐳𝐢𝐚 𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚 ( 𝐲𝐨𝐮 ) 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐫𝐤𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐧𝐚 ( 𝐩𝐚𝐫𝐤 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨...