°•~ 𝙛𝙬𝙗 ~•° ³⁵ [END]

2.1K 189 38
                                    

finally kita sampai di akhir cerita ini~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

finally kita sampai di akhir cerita ini~

for last, happy reading!

warn! harsh words.

...

seperti apa yang garka duga jika kejadian kemarin bukanlah yang terakhir, melainkan awal yang baru.

"gue harus jelasin bagian mana lagi biar lo paham kalo bukan gue pelakunya?!" tanya garka emosi.

kali ini garka tidak akan diam saja.

"kakak lo bunuh diri bukan salah gue, ki! harusnya lo cari tau siapa penyebab kakak lo sampe akhirin hidupnya." jelas garka pada arki.

"di bar itu, gue dateng karna masalah gue sama bokap yang bahkan gue singkirin dulu karna nolong kakak lo."

arki diam, namun tangannya terkepal kuat.

"kalo lo salahin gue karna ninggalin dia di hotel, silahkan. tapi yang pasti bukan gue alasan dibalik dia bunuh diri." lanjut garka lagi sebelum ia beranjak mendekat.

"satu hal yang harus lo tau, jangan pernah sentuh siapapun orang terdekat gue. ini peringatan pertama dan terakhir.

kalo lo berani usik mereka, lo yang gue abisin sampe ke neraka sekalipun."




































































"gimana?"

sampai di apartemen garka disambut dengan wajah lucu peri cantiknya.

"aman." jawab garka seraya mengangkat dua ibu jarinya tanda jika semua baik-baik saja.

lantas keduanya tersenyum senang, terutama kalla yang baru saja tau tentang masalah garka di masalalu.

tiga hari yang lalu grace yang panik menemukan garka babak belur tanpa sadar menghubungi kalla, membuat gadis itu datang dengan ribuan tanda tanya.

"bener?"

"iya sayang."

"i'm happy for you, yay!!" pekik kalla seraya menubruk garka, memberikannya pelukan erat.

garka dengan senang hati membalas pelukan dari gadis kecilnya. pun ia dapat menghirup wangi cokelat dari pucuk kepala kalla, nyaman.

"aku mau ngomong sesuatu, cantik."














































































"mau es krim!" pinta kalla pada garka.

"ya boleh, kenapa ekspresinya marah begitu?" tanya garka bingung.

ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang