°•~ 𝙛𝙬𝙗 ~•° ⁰⁹

2.3K 314 22
                                    

happy reading!
vomment juseyo, yeorobun~

...

kalla sedang berbaring ketika tiba-tiba saja ponselnya berdering. garka lagi.

kalla sudah berniat akan quality time bersama mama dan papanya untuk beberapa hari. tetapi agaknya ia tidak akan bisa lama-lama berada disini, jika garka terus menerornya seperti saat ini.

padahal sehari saja belum.

"halo?"

'kemana aja kamu?'

"kalla baru aja selesai makan malam, garka udah makan?"

'belum.'

"kenapa belum makan??"

'kamu besok pulang. aku jemput ke kelas.'

sudah diduga akan seperti ini.

"kalla gak ada kelas besok, garka lupa?" benar, kalla tidak ada kelas sama sekali besok hari. jadi ia bisa beralasan untuk tidak datang.

'aku jemput kerumah kamu.' kalla cemberut, ia masih rindu mama papanya setelah 3 bulan tidak bertemu. masa hanya tinggal sehari?

"kalla disini sehari lagi aja ya? masih kangen mama sama papa.." pinta kalla memelas. garka pula menghela nafas.

'terserah.' pip.

dimatikan.

kalla menghela nafas pasrah. biar garka sendirian dulu, sepertinya dia marah.















































dua hari tidak bertemu, dua hari pula mereka tidak saling menghubungi. kali ini kalla sudah kembali masuk kuliah dan sedang bersiap untuk kelas.

'lo tau gak yang kemarin? pangeran lo kissing sama ceweknya.'

'hah? garka maksud lo?'

'siapa lagi pangeran yang lo maksud memang?'

'demi apa sih?'

kalla yang sedang bermain ponsel hanya bisa mendengarkan apa yang mereka bicarakan. kissing? garka? -batin kalla

tak lama pikirannya buyar karena tarikan dari seseorang yang membuat kalla yang sedang melamun terbawa begitu saja. dilihat dari posturnya kalla hafal betul orang didepannya ini. "garka, kelas kalla udah mau mulai. ini mau kemana?" bagaimana kalla tidak panik jika dirinya saja dibawa ke arah parkiran? kelasnya sudah akan dimulai, atau bahkan sudah dimulai sekarang.

"gar-"

"sayang!" suara panggilan itu menghentikan keduanya. lebih tepatnya garka yang sepertinya mengenali suara itu. seketika dirinya berbalik, garka langsung mendapatkan pelukan tiba-tiba dari seorang perempuan. iya, perempuan yang sama, yang datang bersama garka ke kantin beberapa hari lalu.

dan dia memanggil garka 'sayang' ??

masih belum sadar dari keterkejutan, garka bahkan melepaskan genggaman eratnya pada kalla.

"kok belum masuk kelas? ayo bareng!" perempuan itu dengan cepat merangkul lengan garka dan sudah akan diajak pergi. tapi sebelum itu, dia melirik kondisi kalla yang sepertinya tidak cukup baik.

tepat sekali.

tepat, disaat keduanya beranjak pergi. satu tetes air mata jatuh begitu saja dari mata indah kalla. bahkan seterusnya sampai pipi gembilnya basah akan air matanya sendiri.

padahal, jika dipikir-pikir. untuk apa kalla menangis? pun dirinya bukan siapa-siapa, kan?


















































'halo sayang?'

"papa dimana?"

'papa baru aja keluar kantor nih, kenapa sayang?'

"jemput kalla, pa. kalla pusing."

'loh, kelas kamu udah selesai?"

kalla menggeleng, padahal papanya tidak akan bisa melihat karena mereka tidak video call.

'yaudah, papa jemput ya? lima belas menit lagi papa sampai kampus kamu. tunggu ya..'

kalla menunduk disaat ia rasa telepon sudah dimatikan. ia ada di halte depan kampus sekarang. pikirannya masih dipenuhi oleh garka dan perempuan itu. garka bahkan tidak menolaknya seperti biasa, dan terlihat nyaman?

kalla tidak biasa dengan situasi ini. meskipun ia bisa menyangkal jika dirinya bukan siapa-siapa, tapi...








































































"pusing ya?" kalla baru saja terbangun dari tidurnya di malam hari, sore tadi dirinya tidak sadar sama sekali jika ia tertidur dan sekarang sudah berada di kamar bersama mamanya.

kalla mengangguk menanggapi pertanyaan, lalu diambilnya juga minum yang diberikan oleh sang mama.

"kamu itu, kalau ngerasa gak enak badan bilang sama mama. jadi gak perlu ke kampus."

"kalla cuma pusing ma, tadi gak kenapa-napa kok." mama mengangguk.

"iya-iya.. yaudah kamu makan dulu, minum obat terus istirahat lagi. besok izin gak datang ke kampus dulu sampai kamu enakan." kali ini kalla yang mengangguk meng-iyakan apa kata sang mama. ia juga belum mau bertemu garka lagi untuk sekarang.

































































hayolo~
seseorang kalo udah merasa diabaikan, bisa aja mati rasa kan?

hayolo~seseorang kalo udah merasa diabaikan, bisa aja mati rasa kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang