°•~ 𝙛𝙬𝙗 ~•° ⁰⁶

3.2K 327 30
                                    

vomment juseyo, yeorobun~

...

kalla sedang sibuk di dapur ketika tiba-tiba saja sepasang tangan melingkari bagian perutnya.

tanpa dilihatpun kalla tau jika itu adalah garka. dengan wajah bantalnya pula kembali memejamkan mata.

ngomong-ngomong mereka tinggal bersama.

"garka ke kampus jam berapa?" tanya kalla sembari tangannya sibuk memotong sayuran untuk ia masak.

"sembilan."

"loh! sekarang jam setengah sembilan!" panik kalla saat mendengar penuturan garka. dirinya memang tidak hapal betul jadwal garka setiap harinya. berbeda dengan garka yang sepertinya tau semua aktivitas yang kalla lakukan.

"hm.."

"kamu nanti terlambat ih, cepetan siap-siap biar kalla siapin sarapan. sana-sana garka!" kalla menggerakkan tubuhnya asal agar pelukan garka terlepas. sedangkan yang dibelakang sana tidak peduli, hanya terus melanjutkan tidurnya.

"garkaaaaa.." rengek kalla. "hm.." kalla merengut kesal akan jawaban garka. "kalo garka gak mandi sekarang, nanti kalla marah pokoknya!" ucapnya dengan nada merajuk.

hening beberapa saat.

"garka!"

gerakan badan malas garka lakukan, dilepaskan pelukannya pada kalla lalu menatap gadis manis itu dengan wajah bangun tidur namun tampan miliknya.

kalla masih merengut. "apa?!"

"berani kamu marah sama aku, hm?" ucap garka, dicubitnya pipi kalla yang menggembung gemas. "ditinggal satu hari aja nangis kamu." lanjut garka sembari tersenyum, membuat kalla luluh tetapi masih ada sedikit cemberutnya.

"habisnya garka ngeselin! nanti kalo garka telat gak bisa masuk kelas gimanaa.." kalla kembali merengek, dirinya hanya khawatir jika sahabatnya itu tidak diizinkan masuk ke dalam kelas jika terlambat datang nanti.

"dosennya gak datang, sayang. santai aja." ucap garka santai. sedangkan kalla, merasa lega sekaligus kesal untuk yang kedua kalinya hari ini. pantas saja anak ini santai-santai saja, pikirnya.

"masih cemberut aja? mau ditinggal beneran?" garka adalah tipe orang yang selalu sesuai dengan ucapannya. apa yang dia ucapkan maka itu yang akan terjadi. terkadang, jika kalla sedang dalam mode marah, garka akan membalik dengan samanya yang membuat kalla terkadang takut jika garka akan benar-benar meninggalkannya.

sudah pemaksa, pengancam pula.

kembali lagi, kalla menggeleng kecil tanda ia tidak ingin ditinggal. dan benar juga jika kalla pernah menangis ketika garka tinggal satu harian penuh. kemana? acara bersama temannya di kota sebelah, lupa dia jika meninggalkan satu orang penakut dirumah.

"senyum dong." pinta atau titah garka pada kalla. kalla langsung tersenyum meski terpaksa, masih agak kesal.

"cantik. nanti kita keluar habis makan siang ya, aku mandi dulu kamu sarapan duluan aja."




































































sesuai janji, garka benar-benar mengajak kalla pergi. menggunakan pakaian formal mereka, garka dengan setelan jas berwarna abu tua sedangkan kalla dengan dress selutut dengan lengan bahu berwarna cream biru muda.

garka bilang mereka akan mendatangi acara ulang tahun perusahaan temannya, atau lebih tepatnya perusahaan keluarganya.

sampai disana mereka langsung memasuki gedung.

selama acara tidak ada hal yang spesial, hanya seperti acara ulang tahun pada umumnya.

yang menjadi masalah adalah, ketika garka mulai merasakan hawa panas pada tubuhnya. tanpa sengaja meremat pinggang ramping kalla membuat siempunya terkejut dan langsung memperhatikan garka.

"kenapa garka?" tanya kalla polos. garka menggeleng. "kok muka garka sampai merah begitu? garka sakit?" kembali, garka menggeleng. tubuhnya meremang dan ia baru saja menyadari efek apa ini.

sepertinya, temannya itu menambahkan obat perangsang pada minuman beralkohol yang ada disana. terbukti jika kalla baik-baik saja karena dia hanya meminum jus jeruk atas perintah garka.

kurang ajar.

bisa-bisanya menambahkan obat itu disaat-saat seperti ini. bagaimana bisa dia menyelesaikannya disini?!

"garka kayanya beneran sakit, mau pulang duluan yuk? biar nanti kalla buatin sup hangat." dengan khawatir kalla memegangi lengan bergetar garka.

tanpa pamit dan menunggu acara selesai garka dengan segera menarik kalla keluar dari sana. kalla yang ditarik hanya bisa pasrah karena ia kira garka benar-benar sedang sakit dan ingin pulang segera.

sampai di mobil, garka langsung menyandarkan dirinya pada jok mobil. hawanya semakin panas saja, tubuhnya seakan dirangsang hebat.

bagaimana ia harus menyelesaikan ini? disini?! dan yang pasti ada kalla disampingnya yang terus menatapnya khawatir.

"garka gapapa? sakit banget ya?" tanya kalla sangat khawatir melihat bagian dahi sampai ke leher garka mulai berkeringat. refleks kalla menyentuh dahi garka dan ia tak begitu merasakan apapun, seperti panas mungkin. justru hanya keringat saja yang keluar.

panasnya didalam, dasar bayi.

jika kalian bertanya, kenapa garka gak memanfaatkan kalla? katanya friend with benefit?

ya friend with benefit gak harus berhubungan yang seperti itu. garka tidak pernah sama sekali berhubungan yang lebih dari ciuman dengan kalla. dengan yang lain sih tidak tau ya. tapi dengan kalla, garka justru takut jika harus menyakitinya berlebihan.

yang kemarin apa ya??

dengan memaksakan diri, garka mencari hotel terdekat dengan dalih mereka harus beristirahat sebentar sebelum pulang.

padahal sesampainya mereka di hotel garka bukannya beristirahat dan malah terburu masuk ke dalam kamar mandi. menyalakan keran air agar suaranya tidak terdengar keluar.

mana sempat, keburu panas.













































































































keutt~
garka ngapain? 0.0

0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang