happy reading!
...
masih di hari yang sama, hingga sore hari, kalla sampai tertidur diperpustakaan sebab kelelahan menangis.
"hei, nak. perpustakaan sudah mau ditutup." kalla yang mendengar itu mulai membuka matanya berat. sudah bisa dipastikan matanya sebengkak apa sekarang.
"maaf bapak ganggu tidur kamu, tapi ini sudah jam 4 sore. perpustakaan sudah akan ditutup." jelas bapak penjaga perpustakaan dengan lembut. kalla yang sudah sadar sepenuhnya lalu bangun dan menunduk kepada bapak itu meminta maaf.
"maaf pak saya ketiduran." katanya panik.
bapak itu tersenyum "gak apa, sekarang mending kamu pulang, tenangkan pikiranmu dan bapak harap kamu tidak merasa sendirian. banyak yang sayang sama kamu, pasti." jelas bapak itu masih dengan senyumannya.
kalla yang mendengarnya jadi kembali mengingat soal siang tadi yang membuatnya berakhir menangis sendirian disini.
"baik pak, sekali lagi saya minta maaf dan terimakasih. saya pamit ya pak." kalla kemudian pamit dan keluar dari perpustakaan.
dia membuka dan melihat ponselnya, kemudian terkejut dengan banyaknya notifikasi dari garka.
257 panggilan tak terjawab.
329 pesan belum di buka.
kalla kemudian mendial nomor garka dengan terburu. kenapa ia egois sekali membuat garka kembali kesulitan hanya karena dirinya.
"lo dimana?!!" terkejut, bentakan dari garka memenuhi pendengarannya.
"a-aku, maaf tadi aku ketiduran diperpustakaan!" jelas kalla takut-takut. wajar saja garka marah, dia sudah mau bersusah payah menunggu malah diperlakukan tidak sopan begini
"tunggu disana." lalu telepon dimatikan. kalla sudah ingin menangis kembali. bukan karena masalah tadi, melainkan karena dirinya yang lagi dan lagi malah menyusahkan orang lain.
dengan masih menahan tangis juga pikiran-pikiran buruk yang datang, kalla hanya berdiam diri berdiri didekat lobby fakultasnya.
'apa aku tinggal sama mama papa lagi aja? biar gak nyusahin garka? gak papa aku hidup seadanya daripada harus menyulitkan orang baik seperti garka. dan mungkin orang lain.' pikir kalla.
grep!
tangannya kemudian sudah berada didalam genggaman tangan yang lebih besar. cukup kuat. dan sepertinya akan berbekas.
kalla lalu menaikan pandangannya dan menemukan wajah panik sekaligus marah garka disana. kembali merasa bersalah.
"kita pulang." ucap garka dan kalla ditarik begitu saja untuk mengikutinya menuju mobil.
dengan kecepatan penuh mereka bisa sampai di apartemen hanya dengan sepuluh menit.
kalla tidak berontak sama sekali. ia mengakui dirinya salah.
"lo habis nangis?" kalla menoleh lalu menggeleng. seperti orang bodoh karena dengan begitu dia malah memperlihatkan kembali wajah sembabnya kepada garka.
"ngapain di perpus? tau kan gue nungguin lo?" tanya garka kembali dengan penekanan.
"maaf, tadi mau pinjam buku tapi malah ketiduran." jawab kalla asal. yang justru membuat garka geram, merasa dibohongi.
jelas itu adalah alasan kosong.
"garka." ucap kalla yang hanya diberi dehaman oleh garka.
"kalau aku tinggal lagi sama mama papa gimana?" tanya kalla lirih.
sedangkan garka justru mengeras, kesal, marah. lalu tanpa sadar ia mulai mencengkeram dagu hingga pipi kalla dengan sangat kuat. "kenapa? lo gak suka tinggal sama gue? gue kurang apa? kurang royal sama lo hah?! jawab!!" tanya garka dengan amarah yang memuncak.
kalla yang merasa takut dan kesakitan pun tidak bisa menahan tangisannya. "maaf.. sakit garka." ucapnya lirih kesakitan.
"hiks.. a-aku n-nyusahin garka terus ya? hiks.. aku ngerepotin kamu terus kan?? maaf.. hiks.. sakit." kalla menjelaskan dengan susah payah seiring cengkeraman itu semakin kuat. seakan tulang pipinya sudah akan hancur sekarang.
"m-maaf hiks- in kalla. hiks sakit.." air matanya kian deras, kepalanya pun mulai pusing sebab rasa sakit yang begitu besar.
lalu, gelap.
kala pingsan.
kok kasar?
suka-suka gue. -garka
don't forget to vomment, yeorobun~
KAMU SEDANG MEMBACA
ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔
Fanficf̶r̶i̶e̶n̶d̶ w̶i̶t̶h̶ b̶e̶n̶e̶f̶i̶t̶? "𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙖𝙞𝙠, 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙥𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣. 𝙩𝙖𝙥𝙞, 𝙖𝙠𝙪 𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖?" -кαℓℓα main cast: 𝐤𝐚𝐥𝐥𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐳𝐢𝐚 𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚 ( 𝐲𝐨𝐮 ) 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐫𝐤𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐧𝐚 ( 𝐩𝐚𝐫𝐤 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨...