°•~ 𝙛𝙬𝙗 ~•°¹⁷

2.1K 290 50
                                    

happy reading!

vomment juseyo, yeorobun~

...

"pleasee.."

pagi-pagi sekali kalla sudah meminta izin untuk pergi bersama bian. bagus. tapi apa diizinkan?

tentu saja tidak.

"sekali ajaaa, tokonya cuma buka satu hari garka please.." ucap kalla sembari menatap garka dengan memelas.

gadis itu masih berada didekapan yang lebih besar. tidak dilepaskan sama sekali. "sama aku atau gak sama sekali?"

kesal mendengar jawaban garka, kalla dengan anarkis mengusakkan hidungnya kasar pada dada bidang garka. "garka lagi sibuk. kalla gak mau ganggu ih." rengeknya lagi.

sebenarnya alasan kalla ingin pergi dengan bian adalah agar supaya ia bisa membiasakan diri. dengan apa?

ya kalian paham lah. yang selalu bikin kalian marah akhir-akhir ini.

"ya? sekali aja."

"gak."

"pleasee??"

"suka banget diajak jalan sama dia, hm?" ucap garka kesal.

"aku belum pernah jalan-jalan sama temen.. gak pernah punya juga sih." katanya dengan sedih. "baru ini aja ada temen yang mau main sama kalla." curhatnya sembari bersandar nyaman pada dada bidang dihadapannya. didengarkan dengan seksama detakan jantung yang selalu menjadi candunya. sangat menenangkan.

"boleh dong garka.. ya?" lagi, tatapan memelasnya seakan menyerang akal sehat garka. menggemaskan.

"kenapa gak sama aku? aku gak sibuk, baby." kalla menggeleng. "kalla tau tugas garka masih banyak ya! mana kemarin begadang juga."

"kalla cuma ke toko itu aja, sama bian kok, garka kan tau orangnya yang mana."

"karna tau makanya gak aku izinin."

"kenapa?"

"gak aja, emang kenapa?" nyebelin.

baru akan membalas garka, bel apartemen berbunyi. membuat kalla dengan terburu turun dari pangkuan garka dan berjalan kedepan. siapa tau bian yang datang, karena kalla akan tetap pergi meski tidak diizinkan. biar saja.

cklek.

"sayang!"

"o-oh.. grace?" kalla dengan teratur menyingkirkan badannya membiarkan grace melewatinya lalu memeluk garka yang ternyata mengikutinya dari belakang.

garka yang dipeluk tiba-tiba hanya diam, sampai atensinya teralihkan pada satu orang lain yang ada disana.

"kalla?"

itu bian.




































kebetulan macam apa ini? -batin kalla



































































"bian awas ya!" kalla dengan nafas yang terengah mendudukan dirinya diatas kain yang mereka pasang tadi. ya, mereka sedang di pantai! sangat mengejutkan ketika bian bilang jika ayahnya memberikan tiket gratis untuk masuk ke pulau ini. tidak jauh sih dari pantai yang dikota. cuma nyebrang sebentar aja pakai kapal motor gitu.

ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang