°•~ 𝙛𝙬𝙗 ~•° ¹⁵

1.9K 291 59
                                    

happy reading!

vomment juseyo, yeorobun~

...

kalla mencubit lengan garka main-main ketika mendengar pertanyaan dari lelaki itu. kenapa, katanya?

"kalo iya, kenapa gak kasih tau kalla??" rengekan frustasi kalla membuat garka terkekeh melihatnya. gemas.

"iya, gue punya pacar."



































































kalla langsung terdiam. kenapa ia tidak bisa menanggapi apapun?!

"heh, ayo turun malah ngelamun." tegur garka yang membuat kalla tersadar. ketika ia mengedarkan pandangan ternyata mereka sudah sampai di apartemen garka. lagi.

akhirnya kalla kembali kesini? untuk apa?

bukankah garka sudah memiliki kekasih?

"turun atau aku gendong?!" ancam garka.

"iyaa, kalla turun." dengan terburu gadis itu mengambil tas kecilnya juga ponsel untuk ia bawa. sisanya garka yang membawakan.

kalla dengan perlahan mengikuti garka, memandangi laki-laki itu dengan seksama.

ada apa sebenarnya?

dirinya ini kenapa?

cemburu, kah?































































malamnya kalla tengah sibuk dengan peralatan dapur, ketika bel apartemen berbunyi menggema sampai ketelinga. sedikit menengok dan melihat sekitar, sepertinya garka masih di kamar. jadi dengan inisiatif kalla pergi untuk melihat siapa yang bertamu malam-malam begini.

sampai di depan pintu kalla memencet tombol monitor, dan terlihatlah, seorang gadis yang sama dengan yang ia lihat bersama garka akhir-akhir ini.

kekasihnya?

dengan cepat kalla membukakan pintu, takut si tamu menunggu terlalu lama. tapi seketika pintu itu terbuka, yang kalla lihat adalah..

cantik.

gadis itu sangat cantik.

dengan rambut dark brown ditambah riasan natural.

"hai?" sapa gadis itu sedikit canggung.

"oh, hai! ayo masuk." kalla mengajak gadis itu untuk masuk lalu berjalan lebih dulu setelah sebelumnya ia menutup pintu. dibawanya gadis itu ke ruang tamu lalu ia berpamitan untuk membuatkan minum.

baru saja akan berbalik, kalla malah dikejutkan dengan garka yang sudah berada dibelakangnya entah sejak kapan.

"ih, ngagetin tau!" ucapnya kesal.

"maaf, baby.."

plak!

kalla memukul bahu garka cukup kuat saat mendengar panggilan itu untuknya. harusnya sudah biasa, tapi sekarang ini, sedang ada kekasihnya??

'ada tamu.' bisik kalla memberitau garka. lalu setelahnya langsung kabur begitu saja menuju dapur. mengabaikan garka yang terheran melihat tingkah laku kalla.

tak lama ia langsung tersadar ada orang lain disana. yang sepertinya tengah menatap ia dan kalla sedari tadi.

"grace?" garka mendekat dan tentu saja disambut baik oleh si tamu yang disebut 'grace' itu. gadis itu langsung berdiri dan memeluk garka seperti sudah lama tidak bertemu.

"ngapain kesini, hm?" garka membalas pelukan grace seraya mengusap bahu gadis itu perlahan.

"kangen aja, dirumah gak ada siapa-siapa." jawab grace sambil menatap garka yang lebih tinggi darinya.

jika dilihat dari belakang, posisi mereka agak... sedikit ambigu.

dan kalla melihatnya.

kalla terdiam dengan nampan berisi satu gelas minuman dikedua tangannya, melihat pemandangan tidak biasa yang tertangkap oleh mata.

dengan perlahan ia berbalik, masih dengan nampan itu ia memutuskan untuk kembali ke dapur. ia masih harus memasak makan malam, kan?

'sakit..'







































































ketiga orang itu tengah makan malam bersama sekarang. dengan masakan kalla sebagai hidangannya. kalla hanya terdiam selama ia menyantap makan malamnya itu, berbeda dengan dua orang lain yang malah asik berbincang seolah tidak pernah kehabisan topik pembicaraan.

dan mereka mengabaikan kalla.

"garka, grace. aku duluan ya, masih ada tugas yang belum aku selesain soalnya." begitu pamit kalla tanpa menunggu jawaban siapapun. ia langsung beranjak setelah tersenyum tipis untuk memberikan kesan sopan.

itu katanya.

nyatanya??




























































































tanpa sadar, ada yang tersenyum kemenangan dibalik semuanya.





















cinta datang karena terbiasa, katanya. nyatanya, yang terbiasa itu pula yang membuat segalanya semakin rumit-

 nyatanya, yang terbiasa itu pula yang membuat segalanya semakin rumit-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gimana dong?

makanya jangan dibiasain. -none

vomment juseyo, yeorobun~

_blankmpd present_

ғʀɪᴇɴᴅ ᴡɪᴛʜ ʙᴇɴᴇғɪᴛ🔐 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang