45.

19.6K 1.5K 58
                                    

Lou menjauhkan dirinya dari Iveagh, memandang perempuan itu dengan tak kalah terkejut. "Jika kau mengatakan itu hanya untuk membuatku merasa lebih baik–"

"Aku membuat kesalahan dengan Bryc, bayi itu bukan darah dagingmu, ma-maaf." Secepat itu juga Iveagh memotong entah berusaha memberikan penjelasan atau pembelaan yang menyakitkan.

Seringai kecut Lou perlihatkan, lidahnya terasa keluh untuk mengumpat di depan perempuan itu, kakinya terlalu lemas untuk berdiri dan kepalanya terlalu berat untuk memikirkan pertanyaan lain selain, "How long you have belonged to Bryc?"

Mata Lou mulai berkaca, sungguh ia merasa terkhianati. "Jadi saat itu bukan kali pertama kau tidur dengan Bryc?" Kepala Iveagh tertunduk, menatap Lou saja ia tak mampu. "Jawab aku Iveagh. Kenapa malah diam?"

"Y-ya..."

Atmosfernya menjadi dingin. Tak ada yang berniat untuk membuka suaranya, mereka berperang dengan pikiran masing-masing. Hanya ada suara isak Iveagh yang menggema, hal itu justru semakin membuat Lou kesal dan kecewa.

Ia marah, marah pada dirinya sendiri. Apa yang salah dengannya sampai Iveagh mengkhianatinya? Semua kesalahan akan dimaafkan kecuali perselingkuhan, Lou tidak menoleransi segala bentuk perselingkuhan tetapi ia mencintai Iveagh. Lou berpikir untuk melupakan satu kesalahan Iveagh dan kembali bersama perempuan itu.

Tapi nyatanya...

Itu bukan kali pertama Iveagh mengkhianatinya.

Berbeda dengan sebelumnya, Lou hanya diam memberikan Iveagh waktu untuk menjelaskan tetapi yang perempuan itu lakukan hanyalah menangis dan tak memberikan penjelasan apa pun. Hal ini membuat Lou kembali membuka suara.

"I love you, always. Aku tidak akan menyangkal bahwa aku selalu memikirkanmu bahkan setelah melihatmu bersama Bryc, I wonder how you did dan aku selalu berusaha menghindarimu agar aku bisa membencimu karena jika tidak maka aku akan semakin membenci diriku sendiri," Lou itu berusaha mengungkapkan segala yang ia pendam selama ini.

Ini adalah fakta menyakitkan tetapi tak bisa dipungkiri juga, bagi seorang pria termasuk Lou, cinta pertama selalu memiliki tempat tersendiri dan Iveagh, perempuan itu adalah cinta pertama Lou. Cinta pertama yang menemani Lou selama bertahun-tahun lamanya. Kesalahan satu malam atau beberapa kesalahan tak bisa membuat Lou melupakan perempuan itu begitu saja.

Kebencian yang berusaha ia pupuk seolah menjadi bumerang yang berbalik ke arahnya dan menyakitinya.

Nyatanya kau tak pernah benar-benar bisa berhenti mencintai seseorang yang pernah singgah di dalam hidupmu. Kau hanya melupakan sosok itu untuk sejenak, sampai sosok itu kembali masuk ke dalam kehidupanmu atau tergantikan dengan yang baru.

Dan sekarang Lou baru menyadari, sosok pengganti yang seharusnya menjadi pemeran utama sudah hadir, jauh sebelum Lou menyadarinya.

"But now I'll stop thinking about you, ada seorang perempuan yang harus aku jaga dan dia sedang mengandung putraku, putra kami."

Mungkin Lou memang sudah terlambat untuk menyadari ini tetapi mungkin ini belum cukup terlambat untuk memperbaiki semuanya. "I suppose we won't meet again, sebelum aku semakin membencimu."

Untuk kedua kalinya Lou melangkahkan kakinya keluar dari pintu ini dengan perasaan berkecamuk dan kecewa. Tapi kali ini pria itu berjanji ia tidak akan berbalik lagi, ia hanya akan menatap kedepan mengejar apa yang sudah menunggunya.

Lou harap semua belum terlambat untuk memperbaiki semuanya.

***

Matanya terlihat sayu karena pengaruh obat, tangannya yang kecil dipenuhi oleh berbagai selang dengan wajah kecilnya yang tertutupi oleh masker oksigen, anak itu terus meracau penuh semangat. "My daddy is a hero through and through, daddy helps me, he reads me books and ties my shoes, Earby love daddy!"

Twinkle With TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang