11.

20.9K 1.6K 46
                                    

"Ouch! Sial..." lirih Chance menggertakkan giginya menahan sakit di kepalanya ketika Lou mengobatinya. Kalian tau? Yang datang bukanlah Kartyva melainkan Harvor, kakak keduanya.

"Sepertinya kepalaku robek, jangan sampai aku kehilangan semua ilmu yang sudah ku tabung." Chance mendelik kesal menatap Harvor sedikit sinis.

Setelah mengobati kepala Chance, Lou kembali duduk dengan tenang menatap Harvor. "Jangan berlebihan."

"Aku bingung," kata Lou sambil mengangkat kaki kanannya.

Ternyata hal itu diikuti oleh Chance, perempuan itu juga mengangkat kaki kanan seolah menirukan Lou. "Aku bingung."

Sontak saja Lou menoleh sambil menaikkan satu alisnya, melihat itu Chance pun melakukan hal yang sama.

Lou menarik dress yang Chance kenakan, karena Chance sedang menggunakan dress dan adiknya itu justru mengangkat kakinya ke atas, bagaimana jika ada pegawai yang masuk dan melihatnya?

"What?"

"What?"

Akhirnya Lou menyadari sesuatu. "Are you copying me?" Perempuan itu sedang mengikutinya.

"Are you copying me?"

Lou menggeleng pelan kembali berfokus pada Harvor, tak mempedulikan Chance. "You're so annoying."

"Thanks."

Kali ini Harvor yang membuka suaranya setelah melihat interaksi antara Chance dan Lou.

"Sebenarnya aku ragu jika Chance adalah kembaran Great dan More, aku lebih yakin jika Chance adalah kembaranmu. Kalian terlihat sangat... mirip."

Lou tak menggubrisnya dan lebih memilih untuk mengajukkan pertanyaan. "Kenapa kalian semua mengungsi ke Manhattan?"

Pertama Chance, dan sekarang Harvor juga berada di Manhattan. Mungkin selanjutnya Reale, Great, dan More juga akan kemari.

"Biar aku tebak, kau pasti tidak betah di rumah karena mommy dan daddy terus bermesraan, mengotori mataku!" sahut Chance dengan suara yang begitu percaya diri.

"Sebenarnya itu menjadi alasan nomor tiga, mom dan dad terus-terusan bermesraan di setiap sudut rumah. I can't take it anymore." Harvor mengedikkan bahunya.

"Alasan utamanya adalah, aku dan Uncle Lui sedang menjalani pelatihan di sini. Kami akan menjinakkan bom model baru dan berlatih tembak."

Ini dia Harvor Wang, anak kedua Arlington Wang yang paling dekat dengan Luigene. Harvor dan Luigene sudah seperti ayah dan anak.

Sejak kecil Harvor lebih tertarik kepada hal-hal yang di tekuni oleh Luigene, sehingga pria itu sekarang menjadi bagian dari Secret Intelligence Service. Tak tanggung, dulu Harvor bahkan nekat untuk berhenti sekolah agar bisa selalu mengikuti Luigene.

Sedangkan Lou, pria itu tidak tertarik dengan kekerasan dan misi berbahaya, ia lebih tertarik kepada pesawat dan berbisnis. Ibunya selalu mengatakan bahwa ambisi Lou mirip dengan ayahnya.

Ada ketiga saudaranya yang memiliki keunikan lain, tetapi yang paling unik adalah....

"Aku mau ikut!"

Ya, Chanelyn Wang.

Satu-satunya saudari perempuan mereka. Chance lahir bersama Great dan More, kata ibu mereka, seharusnya More lahir lebih dulu tetapi Chance memukulnya sehingga urutannya berubah menjadi Great, Chance, dan More.

"Anak kecil tidak boleh ikut," tolak Harvor mentah. Harvor bukanlah Lou yang akan selalu memanjakkan Chance.

"Dan... alasan kedua?" tanya Lou berusaha mengalihkan perhatian Chance.

Twinkle With TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang