01.

41.2K 2.5K 63
                                    

          Star Airlines merupakan maskapai penerbangan milik Louive Wang yang berbasis di Bandara Udara Internasional John F. Kennedy (JFK), Amerika.

Dalam sebelas tahun terakhir Star Airlines sudah mengoprasi jaringan penerbangan dengan total 124 bandara di Eropa, Asia, Afrika dan Amerika Serikat. Serta mengangkut 14 juta penumpang dengan total pendapatan US$ 2,9 milliar.

Star Airlines juga beraliansi dengan Star Alliance, dan sudah memiliki empat anak perusahaan, salah satunya WangJet yang merupakan cabang bertarif rendah, berlokasi di Empire State Building dan Wang & Star CO berada di London.

Perusahaan Star Airlines sendiri berada di Midtown Manhattan, tepat di dalam Wang Center. Tempat di mana Lou menghabiskan hari-harinya untuk bekerja.

Bisa dibilang Lou adalah penggila kerja, mengingat dirinya yang sudah diikut sertakan oleh Arlington dalam keuangan dan segala urusan Wang Company sejak masih remaja dan mulai membangun perusahaannya sendiri saat ia masih kuliah.

Dengan kegigihan dan ilmu yang Lou miliki, ia berhasil membangun maskapai penerbangan miliknya. Lou juga menjadi Chairman of the Board dan Chief Executive Officer di perusahaannya sendiri. Kedua jabatan itu ia pegang bukan tanpa alasan, melainkan demi mempertahankan pendiri asli—mengingat perkembangan perusahaannya yang terbilang cukup pesat.

"Sir, ini laporan keuangan yang Anda minta," Jonas menyerahkan sebuah tablet yang berisi ratusan bahkan ribuan angka yang berisi tentang keuangan Star Airlines.

"Terima kasih, Jonas."

Jonas sendiri adalah asisten Lou yang berfokus pada keuangan perusahaan, dan juga ada Savo yang merupakan asisten kedua yang membantunya di perusahaan. Lou tidak memiliki asisten perempuan atau secara resmi pegawai perempuan yang bekerja untuk bagian penting atau berdekatan dengannya.

Hanya ada Yelena, yang merupakan wakilnya Jonas. Yelena sendiri di tempatkan Lou di frontdesk agar jauh darinya.

Ya, Lou tidak suka jika ada pegawai perempuan di sekitarnya saat Lou sedang bekerja, pengecualian untuk cleaning service.

"Katakan kepada Kerr bahwa sebentar lagi aku akan pergi untuk makan siang dan berolahraga." Kerr sendiri adalah asisten pribadi Lou yang mengurus segala keperluan Lou.

"Baik, Sir."

"Ada lagi?" tanya Lou karena Jonas tidak pergi meninggalkan ruangannya dan masih saja berdiri di sana seperti patung.

"Sir, Anda mendapatkan tamu."

"Aku tidak membuat janji temu hari ini, siapa?" tanya Lou dengan tenang sambil membaca laporan yang Jonas berikan.

"Seorang perempuan, Sir." Pergerakkan tangan Lou terhenti membuat suasananya menjadi sedikit canggung. "Perempuan yang mana lagi? Jika tidak ada kepentingan, usir saja, bilang aku sibuk."

"Nona Chance, Sir." Helaan nafas Lou membuktikan jika sedari tadi pria itu menahan nafasnya sendiri. Sejujurnya ia takut jika Jonas menyebutkan nama perempuan yang ada di dalam benaknya.

"Suruh masuk."

Jonas tidak bertanya lagi dan lebih memilih untuk segera keluar. "Yelena, persilahkan tamunya masuk."

Tak berselang lama seorang perempuan masuk ke dalam ruangannya sambil mendelik kesal, tak tanggung ia bahkan berani mencibir Lou habis-habisan. "Perusahaan payah! Kenapa aku tidak di perbolehkan masuk?"

"Nanti aku akan memarahi mereka karena sudah menahan Tuan Putrinya keluarga Wang." Lou menarik ujung bibirnya, melihat adiknya yang tampak sangat mirip dengan ibunya. "Bagaimana kau bisa sampai di sini? Kenapa tidak menghubungiku lebih dulu?"

Twinkle With TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang