34.

18.8K 1.4K 49
                                    

          Sorot mata Kartyva bergerak tak tenang. Ia sedikit gelisah setelah Lou dan Iveagh hilang dari pandangannya.

Bukannya apa, sekarang Kartyva sendirian di tengah kerumunan pesta. Beberapa orang menatapnya meremehkan dan beberapa begitu mengintimidasi. Kartyva hanya bisa berdiri, tak henti-hentinya makan sambil berusaha mencari Lou di tengah kerumunan.

Karena terlalu banyak makan, Kartyva merasa sangat mual. Mau tidak mau ia berlari ke arah kamar kecil untuk memuntahkan isi perutnya, Kartyva tidak ingin Lou menahan malu jika ia memuntahkan isi perutnya di sini.

Setelah puas memuntahkan isi perutnya di dalam salah satu bilik kamar mandi, ia tidak langsung keluar karena mendengar suara yang tak lazim ia dengar.

Ia mendengar suara erangan dan cecapan. Setelah apa yang sudah ia lalui bersama Lou, tentu Kartyva mengerti itu suara apa tapi masalahnya, orang gila mana yang melakukannya di kamar mandi publik?

Seketika Kartyva berusaha mengintip kecil ia langsung membekap mulutnya sendiri.

Kartyva terkejut bukan main melihat Lou bersama Iveagh sedang bercumbu di toilet perempuan. Iveagh mendorong Lou hingga tubuhnya berhimpitan dengan tembok kamar mandi. Ciuman yang menggebu namun terlihat sangat intim.

Tangan Lou bergeliya turun mengusap punggung terbuka Iveagh tanpa melepas pangutannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Lou bergeliya turun mengusap punggung terbuka Iveagh tanpa melepas pangutannya. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang dimabuk oleh cinta.

Tanpa sadar mata Kartyva mulai berair, dengan cepat Kartyva mengusapnya. Ia akan menunggu waktu yang tepat untuk keluar, mungkin saat Lou menarik Iveagh ke dalam salah satu bilik kamar mandi dan saat itu Kartyva pergi untuk kembali ke tengah pesta, tidak pantas jika ia mendengarkan apa yang akan Lou dan Iveagh lakukan.

Bercinta di kamar mandi? Kartyva tidak peduli, lakukan apa yang mereka ingin lakukan. Ia tidak peduli.

Lou berhenti, mengatur napasnya yang naik turun. Menyadari apa dan siapa yang baru saja ia cium, ini Iveagh bukan Kartyva.

Lou tidak tau kenapa ia bisa memikirkan Kartyva dan mencium Iveagh begitu saja. Ini salah dan Lou tidak seharusnya melakukan itu. Pria itu segera melesat pergi meninggalkan Iveagh yang sudah terbawa permainan Lou tetapi tak kalah cepat, Iveagh menahannya.

"Iveagh ini salah."

"Apa yang salah? Tidak ada yang salah, aku menyukainya," mohon Iveagh kepada Lou agar tidak meninggalkannya.

"Aku tidak bisa."

"Bukankah aku sudah menjelaskannya kepadamu jika semua ini hanya salah paham?" terang Iveagh sekaligus bertanya.

Twinkle With TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang